Harta Karun Energi Bersih Indonesia: Potensi 3.600 GW Menanti Investor

29 April 2025 19:16 WIB
wakil-menteri-investasi-dan-hilirisasikepala-bkpm-todotua-pasaribu-1745814222764_169.jpeg

Kuatbaca.com - Indonesia bukan hanya negara kepulauan dengan kekayaan alam melimpah, tetapi juga menyimpan ‘harta karun’ besar dalam bentuk energi bersih yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Pemerintah terus mendorong percepatan investasi di sektor ini dengan membuka peluang bagi investor lokal maupun global. Tak tanggung-tanggung, potensi energi bersih yang dimiliki Indonesia diperkirakan mencapai 3.600 gigawatt (GW) angka yang jauh melampaui kapasitas energi yang dimiliki banyak negara maju saat ini.

1. Potensi Energi Bersih Indonesia Mencapai Ribuan Gigawatt

Secara geografis, Indonesia memiliki posisi strategis yang membuatnya dianugerahi beragam sumber energi bersih. Mulai dari tenaga surya di wilayah tropis, aliran air yang melimpah di pegunungan, hingga kekuatan panas bumi yang bersumber dari jalur Ring of Fire yang membentang di sepanjang kepulauan Nusantara. Total potensi energi bersih dari semua sumber ini diperkirakan bisa mencapai hingga 3.600 GW sebuah peluang besar yang siap dikembangkan untuk masa depan.

2. Panas Bumi: Energi Hijau dari Perut Bumi

Salah satu sumber energi bersih paling menjanjikan di Indonesia adalah panas bumi (geothermal). Indonesia termasuk negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia karena berada di jalur gunung api aktif atau Ring of Fire. Wilayah-wilayah seperti Sumatera, Jawa, dan Sulawesi menjadi ladang panas bumi yang belum tergarap maksimal.

Namun dari potensi total sekitar 24.000 MW (24 GW), pemanfaatan saat ini masih sangat rendah, yaitu hanya sekitar 672 MW saja yang sudah terpasang dan beroperasi. Artinya, ruang untuk ekspansi dan investasi di sektor ini masih sangat terbuka lebar.

3. Peluang Hilirisasi Melalui Industri Hidrogen

Tak hanya menjadi sumber energi listrik, panas bumi juga bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan industri turunan yang bernilai tambah tinggi, salah satunya adalah produksi hidrogen hijau. Energi listrik dari panas bumi sangat cocok untuk proses elektrolisis yang ramah lingkungan guna menghasilkan hidrogen. Hidrogen hijau ini di masa depan diprediksi akan menjadi komoditas energi strategis global karena sifatnya yang bersih dan multifungsi, terutama dalam mendukung transisi menuju energi bebas emisi.

Indonesia, melalui kerja sama dengan BUMN seperti Pertamina Geothermal Energy, mulai menjajaki peluang ini. Jika berhasil, ini akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen hidrogen hijau terkemuka di dunia.

4. Tenaga Surya dan Hidro, Sumber Energi Terbarukan yang Tak Terbatas

Selain panas bumi, tenaga surya juga memiliki prospek cerah. Sebagai negara tropis dengan intensitas matahari tinggi sepanjang tahun, Indonesia memiliki keunggulan alamiah dalam mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya. Lahan-lahan tidak produktif seperti atap bangunan, lahan bekas tambang, dan wilayah gersang bisa dimanfaatkan untuk membangun panel surya skala besar maupun rumah tangga.

Tak ketinggalan, potensi tenaga air (hydropower) di Indonesia juga sangat menjanjikan. Sungai-sungai besar yang mengalir di berbagai provinsi menyimpan kekuatan arus yang mampu menggerakkan turbin pembangkit listrik. Pemanfaatan teknologi mikrohidro juga memungkinkan distribusi energi ke daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau jaringan PLN.

5. Strategi Pemerintah Tarik Investor Global

Pemerintah Indonesia terus melakukan promosi dan konsolidasi kebijakan untuk menggaet investor dalam sektor energi terbarukan. Salah satunya melalui forum-forum seperti Indonesia Investment Talk Series, yang menjadi ajang komunikasi antara pemerintah dan pelaku usaha, baik nasional maupun internasional.

Tiga pilar utama yang diandalkan untuk menarik investasi antara lain adalah potensi sumber daya alam yang melimpah, keberpihakan regulasi terhadap energi hijau, serta kesiapan infrastruktur pendukung seperti kawasan industri ramah lingkungan.

6. Sinergi Multipihak dan Kolaborasi Diperlukan

Untuk mengakselerasi pengembangan energi bersih, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, swasta, dan komunitas global menjadi kunci. Kerja sama tidak hanya terbatas pada penyediaan dana, tetapi juga berbagi teknologi, transfer pengetahuan, dan penyusunan skema bisnis berkelanjutan. Inilah saatnya Indonesia melangkah cepat dan tegas sebagai pemimpin transisi energi di kawasan Asia Tenggara.

Dengan potensi 3.600 GW dari berbagai sumber energi bersih, Indonesia berada di jalur emas menuju masa depan energi hijau. Namun, untuk mewujudkan visi tersebut, dibutuhkan kerja kolektif, regulasi yang mendukung, serta ekosistem investasi yang kondusif. Kini, giliran para investor untuk melihat Indonesia sebagai ladang energi hijau masa depan dunia.

Fenomena Terkini






Trending