Harga Taksi Terbang EHang 216 S di Indonesia, Solusi Atasi Kemacetan?

26 June 2025 10:08 WIB
taksi-terbang-ehang-216-s-1750824112087_169.jpeg

Kuatbaca.com-Indonesia baru saja menyaksikan uji terbang perdana taksi terbang EHang 216 S yang membawa penumpang. Inovasi ini dianggap sebagai langkah awal untuk menghadirkan solusi transportasi alternatif guna mengatasi kemacetan lalu lintas di perkotaan besar seperti Jakarta.

Taksi udara tanpa awak ini menggunakan tenaga baterai listrik dan dirancang untuk perjalanan jarak pendek di dalam kota. Dengan kemampuan lepas landas dan mendarat secara vertikal (eVTOL), EHang 216 S menawarkan kemudahan mobilitas yang efisien tanpa harus bergantung pada infrastruktur jalan.


1. Berapa Harga EHang 216 S di Indonesia?

Executive Chairman Prestige Aviation, Rudy Salim, mengungkapkan harga per unit EHang 216 S yang resmi hadir di Indonesia bisa mencapai sekitar Rp 8,6 miliar. Harga ini berdasarkan nilai tukar dolar AS saat ini, yakni sekitar 535 ribu USD yang sudah termasuk pajak lokal seperti PPN, PPNBM, PPh, dan bea impor.

Rudy menjelaskan, biaya tersebut berbeda dengan harga di negara asalnya, karena adanya tambahan pajak yang cukup tinggi di Indonesia. Ia membandingkan situasi ini dengan harga mobil mewah seperti Ferrari yang jauh lebih mahal saat masuk ke Indonesia akibat pajak-pajak tersebut.


2. Spesifikasi dan Kemampuan Terbang EHang 216 S

Taksi terbang EHang 216 S mampu menempuh jarak hingga 30 kilometer dengan waktu terbang antara 18 hingga 25 menit. Kecepatan maksimal yang bisa dicapai kendaraan udara ini mencapai 130 km/jam. Dilengkapi dengan 16 baling-baling dan motor listrik, EHang dioperasikan secara otonom melalui pusat kendali darat yang terhubung dengan jaringan 4G/5G.

EHang 216 S telah mengantongi sertifikasi tipe dari Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC) sebagai kendaraan udara otonom pertama yang diizinkan mengangkut penumpang secara legal. Meski demikian, pengoperasian komersial di Indonesia masih menunggu regulasi resmi dari Kementerian Perhubungan.


3. Target dan Regulasi Penggunaan Taksi Terbang di Indonesia

Menurut Rudy Salim, taksi terbang ini dirancang bukan untuk perjalanan antar kota seperti Jakarta-Bandung, melainkan untuk mobilitas di dalam kota. Contohnya perjalanan dari kawasan Pantai Indah Kapuk ke Plaza Senayan, atau dari Senayan ke Pondok Indah dan kawasan Jakarta Barat maupun Timur.

Dengan kecepatan dan efisiensi yang ditawarkan, EHang 216 S diharapkan menjadi solusi transportasi masa depan yang bisa mengurangi kemacetan dan waktu perjalanan warga kota besar. Namun, masih dibutuhkan regulasi dan infrastruktur pendukung agar taksi udara ini dapat beroperasi secara aman dan legal.

Fenomena Terkini






Trending