Hamdan ATT Tutup Usia: Perjuangan Panjang Sang Legenda Dangdut Berakhir Damai

1. Kepergian yang Menyisakan Duka Mendalam
Kuatbaca.com - Dunia musik dangdut Indonesia kembali berduka dengan berpulangnya Hamdan ATT, salah satu pedangdut senior yang telah lama mewarnai panggung hiburan tanah air. Hamdan mengembuskan napas terakhirnya di kediaman pribadi pada Selasa, 1 Juli 2025 pukul 12.00 siang. Kabar duka ini dibenarkan langsung oleh putrinya, Aisyah, yang menyampaikan bahwa ayahnya kini telah bebas dari rasa sakit yang selama ini ia derita.
"Insyaallah, Aba sudah gak sakit lagi," ucap Aisyah dengan penuh haru. Kalimat itu menjadi simbol kelegaan dan ketegaran seorang anak yang telah menyaksikan perjuangan sang ayah melawan penyakit bertahun-tahun lamanya.
Kabar wafatnya Hamdan ATT pun segera menyebar di kalangan publik dan penggemar musik dangdut. Banyak rekan sesama musisi, tokoh masyarakat, dan penggemar yang menyampaikan ucapan duka serta mengenang kontribusi besar almarhum dalam perkembangan musik dangdut klasik.
Meninggalnya Hamdan juga meninggalkan duka di kalangan keluarga, khususnya sang istri, Hasibah, yang selama ini setia mendampingi dan merawatnya di tengah kondisi kesehatan yang terus menurun.
2. Perjuangan Melawan Penyakit yang Tak Pernah Mudah
Hamdan ATT diketahui telah berjuang melawan penyakit serius sejak tahun 2017, ketika pertama kali didiagnosis mengalami stroke. Seiring berjalannya waktu, kondisi kesehatannya semakin memburuk setelah diketahui juga mengidap gangguan ginjal, yang menyebabkan ia harus menjalani berbagai perawatan medis yang intensif dan melelahkan.
Selama masa perawatan, Hamdan sempat menjalani prosedur trakeostomi, yakni tindakan bedah yang membuat lubang di batang tenggorokan untuk membantu pasien bernapas melalui tabung khusus. Prosedur ini biasanya dilakukan pada pasien dengan gangguan pernapasan berat atau yang memerlukan ventilasi jangka panjang.
Untuk mendukung kondisi tubuhnya yang semakin lemah, ia juga menjalani suntikan EPO (erythropoietin) secara rutin. Suntikan ini bertujuan untuk meningkatkan kadar hemoglobin (Hb) pada pasien penyakit ginjal kronis, yang umumnya mengalami penurunan produksi sel darah merah karena fungsi ginjal yang menurun drastis.
Menurut sang istri, pengobatan Hamdan tidak murah. Dalam dua minggu sekali, biaya perawatan bisa mencapai lebih dari Rp 2 juta, belum termasuk kebutuhan nutrisi seperti susu dan peralatan pendukung lainnya. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga, apalagi kondisi Hamdan yang semakin lama membutuhkan penanganan lebih intensif.
3. Solidaritas Seniman dan Cinta dari Sesama Rekan Seprofesi
Di tengah perjuangan tersebut, para seniman dangdut Indonesia menunjukkan solidaritas tinggi dengan menggelar penggalangan dana untuk membantu biaya perawatan Hamdan ATT. Acara ini digelar pada 28 Juni 2025 di sebuah hotel kawasan Melawai, Jakarta Selatan, dan dihadiri oleh sejumlah penyanyi serta tokoh dangdut ternama.
Kegiatan tersebut bukan hanya sekadar bantuan finansial, tetapi juga bentuk cinta dan penghormatan terhadap sosok Hamdan yang selama ini dikenal sebagai penyanyi bersahaja dan penuh semangat. Selama lebih dari tiga dekade, ia telah menghibur jutaan masyarakat Indonesia lewat lagu-lagunya yang penuh makna.
Salah satu lagu yang paling dikenal dari Hamdan ATT adalah “Termiskin di Dunia,” yang tidak hanya populer di masanya, tetapi juga tetap dikenang sebagai karya abadi yang menyentuh banyak hati. Lagu tersebut dianggap sebagai cerminan kehidupan yang penuh perjuangan, sekaligus pengingat akan nilai kesederhanaan dan ketabahan.
Kini, para sahabat dan penggemar hanya bisa mengenang kebaikan dan karya-karya almarhum, yang akan terus hidup dalam memori pecinta dangdut tanah air.
4. Kepergian yang Lembut, Warisan yang Abadi
Menurut keluarga, momen terakhir Hamdan ATT berlangsung dengan damai. Napas terakhirnya disebut sangat tenang, seolah-olah menunjukkan bahwa perjuangan panjangnya telah selesai, dan kini saatnya ia beristirahat dengan tenang di sisi Sang Pencipta.
Istrinya menyampaikan bahwa selama dirawat, Hamdan selalu kuat dan tidak banyak mengeluh. Ia menjalani proses penyembuhan dengan sabar, meskipun kondisi tubuhnya semakin hari semakin lemah. Semangat itu menjadi inspirasi bagi keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
Kini, dunia hiburan kehilangan salah satu ikon musik dangdut klasik Indonesia. Meski raga Hamdan ATT telah tiada, karya dan keteladanannya akan selalu menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.
Selamat jalan, Hamdan ATT. Terima kasih telah menjadi bagian dari sejarah musik tanah air. Suaramu akan selalu hidup di hati para penggemarmu.