Gunung Semeru Meletus 10 Kali, Kolom Abu Capai 1,2 Km: Warga Diminta Waspada

1. Gunung Semeru Erupsi Beruntun, Kolom Abu Membumbung Tinggi
Kuatbaca.com - Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan intensitas tinggi. Gunung tertinggi di Pulau Jawa yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini mengalami erupsi sebanyak 10 kali dalam satu hari pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Berdasarkan data resmi dari situs magma.esdm.go.id, kolom abu vulkanik terpantau mencapai ketinggian 1.200 meter atau 1,2 kilometer dari puncak gunung. Abu tersebut berwarna kelabu pekat dengan intensitas tebal dan mengarah ke beberapa wilayah sekitar, tergantung pada arah angin.
Peristiwa erupsi tersebut terjadi secara beruntun sejak pagi hingga sore hari. Hingga pukul 17.00 WIB, tercatat sudah 10 kali letusan terekam oleh pos pemantauan yang berada di Gunung Sawur.
Menurut laporan Ghufron Alwi, petugas pemantauan Gunung Semeru, hingga saat ini status gunung masih berada di level 2 atau 'Waspada', yang berarti warga harus tetap siaga terhadap segala kemungkinan yang bisa terjadi.
2. Warga Dilarang Mendekat dalam Radius 13 Kilometer
Dalam imbauannya, petugas mengingatkan warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 13 kilometer dari puncak Semeru, terutama di sektor tenggara dan selatan yang rawan terkena dampak langsung letusan maupun guguran material vulkanik.
Potensi ancaman utama saat ini adalah awan panas guguran, aliran lava pijar, serta lahar dingin, terutama saat turun hujan. Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu di Semeru, seperti Besuk Kobokan dan Besuk Bang, diminta meningkatkan kewaspadaan.
Ghufron menjelaskan bahwa selain potensi letusan baru, material vulkanik yang mengendap di lereng Semeru juga dapat memicu bencana sekunder seperti banjir lahar yang membawa batu, pasir, dan material lainnya ke pemukiman warga.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di alur sungai atau daerah rawan lahar meskipun saat itu cuaca terlihat cerah, karena potensi bahaya tetap bisa terjadi secara tiba-tiba.
3. Kondisi Terkini dan Antisipasi Bencana
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan relawan untuk mengantisipasi kemungkinan evakuasi jika aktivitas gunung semakin meningkat. Posko siaga bencana juga disiapkan di beberapa titik pengungsian.
Sementara itu, pihak pemerintah daerah juga mengimbau para pendaki dan wisatawan untuk menunda perjalanan ke kawasan Gunung Semeru, setidaknya hingga kondisi kembali dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
Sebagai langkah antisipatif, masyarakat juga diminta untuk menggunakan masker dan pelindung mata apabila terjadi hujan abu, guna mencegah gangguan pernapasan dan iritasi.
Masyarakat sekitar juga diminta untuk selalu memantau informasi resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), serta tidak mudah percaya pada informasi hoaks atau tidak terverifikasi yang beredar di media sosial.
4. Gunung Semeru Masih Berstatus Waspada, Perlu Kesiapsiagaan Jangka Panjang
Meskipun status masih berada di level 2 (Waspada), Gunung Semeru merupakan gunung api aktif bertipe stratovolcano yang memiliki sejarah letusan besar. Oleh karena itu, masyarakat di sekitarnya perlu selalu siap dan memiliki rencana darurat secara individu maupun komunal.
Kejadian letusan kali ini menjadi pengingat bahwa aktivitas vulkanik bisa meningkat sewaktu-waktu, terutama jika dipicu oleh faktor cuaca ekstrem atau pergerakan magma yang tidak terprediksi.
PVMBG terus melakukan pemantauan 24 jam dan menyampaikan perkembangan secara berkala melalui situs magma.esdm.go.id dan kanal resmi lainnya.
Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan, kesiapan mental, logistik, dan jalur evakuasi sangat penting untuk disiapkan lebih awal, agar ketika kondisi darurat terjadi, semuanya sudah dalam posisi siap dan aman.