Gubernur Banten Akan Evaluasi Kenaikan Tiket Masuk Pantai Anyer

10 April 2025 14:54 WIB
gubernur-banten-andra-soni-aris-rdetikcom_169.jpeg

Kuatbaca - Isu mengenai harga tiket masuk Pantai Anyer yang melonjak drastis hingga mencapai Rp 300 ribu akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Harga tiket yang mahal ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat, terutama bagi mereka yang merasa keberatan dengan biaya masuk ke tempat wisata tersebut. Gubernur Banten, Andra Soni, pun menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan evaluasi terkait masalah ini untuk mencari solusi yang lebih tepat.

Harga Tiket yang Membuat Terkejut

Dalam beberapa unggahan di media sosial, masyarakat memperlihatkan foto tiket masuk ke berbagai pantai di kawasan Anyer. Beberapa di antaranya menunjukkan harga tiket yang cukup mengejutkan, seperti harga sewa lesehan yang mencapai Rp 120 ribu. Bahkan, untuk kendaraan seperti mobil elf, tiket masuk bisa mencapai angka fantastis hingga Rp 300 ribu. Sementara itu, harga tiket mobil di Pantai Pasir Putih Anyer juga tak kalah tinggi, yaitu sekitar Rp 100 ribu.

Bagi banyak orang, harga-harga tersebut dinilai terlalu tinggi, terutama jika dibandingkan dengan fasilitas yang tersedia di lokasi. Hal ini tentunya menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi harga dan kesesuaian antara biaya yang dikeluarkan pengunjung dengan layanan yang mereka terima.

Gubernur Banten Mengambil Langkah Evaluasi

Menanggapi keluhan masyarakat, Gubernur Banten, Andra Soni, menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan evaluasi terhadap situasi ini. Dalam keterangan yang disampaikan di Kantor Gubernur Banten, Andra Soni menjelaskan bahwa masalah tarif tiket wisata pantai sebenarnya melibatkan banyak pihak, termasuk pemerintah kabupaten dan kota, serta pengelola lahan yang menghadap pantai.

“Kita evaluasi. Setiap tahun hal seperti ini sering terjadi. Ini persoalan antara Kabupaten, Kota, dan Provinsi. Jadi kewenangan ada di Kabupaten/Kota terkait pengelolaan tempat wisata, dan juga perlu koordinasi dengan pemilik lahan yang menghadap pantai,” ujar Andra. Dengan adanya evaluasi ini, diharapkan harga tiket dan layanan yang diberikan kepada pengunjung bisa lebih transparan dan sesuai dengan standar yang diharapkan masyarakat.

Edukasi kepada Masyarakat Wisata

Selain melakukan evaluasi terhadap harga tiket, Andra Soni juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat sekitar pantai. Menurutnya, jika pengelola tempat wisata dan masyarakat setempat dapat memberikan pelayanan yang baik dan ramah kepada wisatawan, maka akan berdampak positif bagi perekonomian daerah.

Peningkatan kualitas pelayanan kepada pengunjung ini diharapkan bisa mendorong lebih banyak wisatawan untuk datang dan menikmati keindahan pantai di Banten. “Edukasi kepada masyarakat perlu kita terus tingkatkan, karena mereka harus diberikan pemahaman kolektif bahwa jika kunjungan meningkat dan pelayanan atau hospitalitas kita baik, insyaallah ekosistem ekonomi akan tumbuh,” jelasnya.

Gubernur juga berharap masyarakat sekitar dapat memahami bahwa wisatawan yang merasa puas akan kembali lagi, yang pada akhirnya memberikan manfaat besar bagi pendapatan daerah dan perekonomian lokal.

Sebelumnya, untuk mengatasi masalah tarif yang tidak jelas dan terkadang membuat wisatawan merasa dirugikan, Pemprov Banten telah mengeluarkan Surat Edaran yang meminta agar pengelola destinasi wisata pantai menampilkan tarif tiket, parkir, dan harga makanan dengan jelas di lokasi wisata. Surat Edaran Nomor 11 Tahun 2025 ini bertujuan untuk memberikan kepastian bagi pengunjung mengenai biaya yang harus mereka bayar saat berkunjung.

Andra Soni juga menekankan bahwa pengelola destinasi wisata pantai harus mematuhi peraturan yang ada, memiliki izin usaha, dan mengikuti standar pengelolaan destinasi wisata yang berkelanjutan. Hal ini diharapkan bisa menciptakan pengalaman wisata yang lebih menyenangkan dan memberi dampak positif bagi masyarakat serta perekonomian daerah.

Proyek pengelolaan tempat wisata pantai di Banten bukan hanya untuk menarik lebih banyak wisatawan, tetapi juga untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan. Gubernur Andra Soni mengungkapkan bahwa tujuan utama dari pengelolaan destinasi wisata pantai ini adalah menciptakan keseimbangan antara daya tarik wisata, keberlanjutan sosial-ekonomi, budaya, dan lingkungan. Hal ini penting agar pariwisata di Banten bisa berkembang tanpa merusak lingkungan dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Dengan adanya langkah-langkah evaluasi dan edukasi, diharapkan pariwisata pantai di Anyer dan sekitarnya bisa menjadi destinasi wisata yang lebih menarik dan ramah bagi semua kalangan. Ke depan, diharapkan transparansi harga tiket dan pelayanan yang baik dapat menciptakan hubungan yang lebih baik antara pengelola tempat wisata dan wisatawan.

Fenomena Terkini






Trending