1. Perombakan Besar di Kementerian PU Usai OTT KPK
Kuatbaca.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo, mengambil langkah tegas pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap sejumlah pejabat di kementeriannya. Dalam konferensi pers pada Jumat (4/7/2025), Dody mengumumkan perombakan besar-besaran terhadap jajaran eselon I, termasuk pencopotan dua posisi strategis: Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Inspektur Jenderal (Irjen).
Perubahan ini dilakukan untuk memastikan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian PU berjalan lebih bersih dan profesional. Menteri Dody menekankan bahwa kementeriannya harus terus berbenah dari waktu ke waktu, tanpa kompromi terhadap integritas.
2. Sekjen dan Irjen Diganti, Fokus Perkuat Transparansi
Dalam struktur baru, Zainal Fatah yang sebelumnya menjabat sebagai Sekjen digantikan oleh Wida Nurfaida, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pembangunan Jalan di Direktorat Jenderal Bina Marga. Sementara itu, posisi Irjen yang semula dipegang oleh Dadang Rukmana kini digantikan oleh Maulidya Indah Junica, mantan Dirjen Prasarana Strategis.
Menteri Dody menyatakan, penggantian ini penting agar penyidikan hukum berjalan tanpa hambatan dan menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyikapi kasus korupsi. Menurutnya, bersih-bersih internal ini mungkin memberi dampak jangka pendek terhadap perputaran ekonomi, namun akan berdampak positif bagi kualitas proyek dan efisiensi jangka panjang.
3. OTT KPK Jadi Pemicu Pembenahan Total
Langkah ini diambil menyusul OTT KPK terhadap enam pejabat di lingkungan Kementerian PU dan dinas terkait di daerah. Lima di antaranya berasal dari Bangka Belitung dan satu dari Sumatera Utara. Tak hanya pejabat yang ditetapkan tersangka, dua lapis atasan mereka juga dicopot sebagai bentuk tanggung jawab struktural dan akuntabilitas organisasi.
Dody menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menutupi kasus yang terjadi. Sebaliknya, Kementerian PU berkomitmen untuk transparan dan mendukung penuh proses hukum yang sedang berjalan.
4. Pergantian Eselon I Diperluas, Eselon II Menyusul
Selain mengganti Sekjen dan Irjen, Dody juga merombak lima posisi eselon I lainnya. Berikut daftar lengkap perombakan pejabat tinggi di Kementerian PU:
Tak berhenti di eselon I, Dody menyampaikan bahwa evaluasi dan pembenahan juga akan dilakukan terhadap eselon II, termasuk Kepala Satuan Kerja (Kasatker) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
5. Sekjen Mundur Secara Sukarela, Fokus ke Kegiatan Pribadi
Menariknya, penggantian Sekjen Zainal Fatah disebut bukan sepenuhnya karena kasus OTT, melainkan karena keinginan pribadi. Dody menjelaskan bahwa Zainal sudah lama menyampaikan niatnya untuk pensiun dini dan fokus ke aktivitas pondok pesantren miliknya. Pemerintah pun menghormati keputusan tersebut dan menunjuk Wida Nurfaida sebagai pengganti yang dinilai memiliki kapabilitas teknis dan integritas.
Dengan penempatan orang-orang baru di posisi strategis, diharapkan roda birokrasi di Kementerian PU bisa bergerak lebih profesional, akuntabel, dan bersih dari praktik-praktik koruptif.
Kementerian PU Bersih-Bersih Total Demi Reputasi dan Efisiensi
Langkah berani Menteri PU Dody Hanggodo dalam merombak struktur pimpinan tinggi menunjukkan sikap tegas terhadap praktik korupsi dan lemahnya pengawasan internal. Perombakan ini bukan hanya respons terhadap OTT KPK, tetapi juga bagian dari upaya menyeluruh untuk memperbaiki tata kelola proyek infrastruktur nasional yang lebih transparan, efisien, dan berintegritas.
Dengan struktur baru, Kementerian PU diharapkan bisa bangkit dari krisis kepercayaan publik dan kembali fokus pada pembangunan infrastruktur berkualitas tanpa kompromi terhadap akuntabilitas.