3 Fakta Menarik di Balik Mendaratnya Pesawat Batik Air Usai Viral Miring di Soetta

Kuatbaca.com - Sebuah video yang viral memperlihatkan pesawat Batik Air serasi mendarat di Bandara Soekarno‑Hatta, dengan kemiringan khas akibat angin kencang. Situasi terjadi usai hujan dan tiupan angin samping (crosswind) cukup kuat yang memaksa pilot melakukan koreksi saat mendekati landasan.
Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic Batik Air, memastikan bahwa meski terlihat miring, pendaratan tetap aman dan sesuai standar operasional penerbangan. Ia menegaskan, “Pendaratan pesawat berlangsung dalam kondisi aman dan telah mengikuti seluruh prosedur operasional standar penerbangan,” kata Danang kepada wartawan, Minggu (29/6/2025).
1. Pemeriksaan teknis: Pesawat declaim laik terbang
Setelah mendarat, pesawat — dengan kode PK‑LDJ — tak langsung diterbangkan kembali. Tim teknisi Batik Air segera melakukan inspeksi menyeluruh untuk memastikan tidak ada kerusakan struktural atau sistem kritis akibat momen miring saat roda menyentuh landasan.
Danang menyebut, hasil inspeksi menunjukkan tidak ada kerusakan, dan pesawat dinyatakan laik jalan untuk melanjutkan operasi. “Hasil pemeriksaan menyatakan tidak ditemukan kerusakan dan pesawat dinyatakan aman serta laik untuk melanjutkan operasional,” tutur Danang.
2. Rute Lubuklinggau Berujung Putar Balik
Pesawat Batik Air ini awalnya dijadwalkan mengangkut penumpang dari Jakarta ke Bandara Silampari, Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Namun, cuaca buruk di
Silampari memaksa pilot melakukan return to base (RTB) ke Soekarno‑Hatta.
Menurut Lukman F. Laisa, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, pada pukul 15.30 WIB kondisi cuaca di Lubuklinggau sangat buruk: jarak pandang hanya 1.000 meter disertai hujan badai dan awan kumulonimbus. Pilot sempat mencoba go‑around, namun melihat kondisi tidak membaik, akhirnya diputuskan kembali ke Jakarta pada pukul 15.40 WIB, lalu lepas landas kembali pukul 18.05 WIB dan akhirnya mendarat aman pukul 19.22 WIB.
3. Keselamatan Menjadi Prioritas Utama Penerbangan
Kejadian ini menegaskan bahwa keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas utama maskapai dan otoritas penerbangan. Baik Batik Air maupun Kemenhub menegaskan bahwa operasional penerbangan akan selalu mengacu pada standar keselamatan, meskipun cuaca memiliki peran besar dalam proses pendaratan.
Danang menyoroti bahwa meskipun terjadi turunnya kecepatan angin mendadak, tidak ada limitasi (batas maksimal) kecepatan angin yang dilanggar, sehingga pendaratan tetap tercatat aman.
4. Reaksi Penumpang dan Media Soal Video Viral
Video yang memperlihatkan pendaratan miring itu langsung memancing komentar dari netizen dan penumpang. Suara terekam yang terdengar terkejut menjelaskan bahwa getaran dan sudut kemiringan cukup terasa. Namun, setelah stabil, para penumpang sempat bereaksi bernapas lega saat roda kembali bersentuhan penuh dengan landasan.
Kembali ke landasan, Danang menekankan bahwa insiden ini memang menegangkan, namun prosedur dalam menghadapi cuaca buruk sudah dilaksanakan sesuai SOP. Setelah melakukan pendaratan ulang di Silampari, keseluruhan rute terlaksana tanpa insiden lanjutan.