Fajar Alfian Curhat Usai Gagal di Indonesia Open, Siap Mulai Lembaran Baru Bersama Fikri

11 June 2025 19:18 WIB
fajar-alfian-1745821889816_169.jpeg

Kuatbaca.com-Indonesia Open 2025 kembali menjadi panggung yang berat bagi pasangan ganda putra Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto. Meskipun tampil di hadapan publik sendiri di Istora Senayan, langkah mereka terhenti di semifinal setelah kalah tipis dari pasangan asal Korea Selatan, Kim Won Ho dan Seo Seung Jae, dengan skor 18-21, 21-19, 21-23.

Kekalahan tersebut semakin menambah catatan kurang memuaskan Fajar/Rian dalam turnamen BWF Super 1000 ini. Hingga kini, mereka belum mampu menembus final, dengan hasil terbaik hanyalah sampai babak empat besar. Hal ini menjadi pukulan tersendiri, terutama karena Fajar/Rian dikenal sebagai pasangan yang sebelumnya berhasil menjuarai All England dua kali berturut-turut.

Kekalahan di semifinal ini juga berkontribusi pada hasil buruk tim Indonesia secara keseluruhan. Tidak ada satu pun gelar yang berhasil diraih oleh wakil tuan rumah di ajang bergengsi ini. Harapan tinggi masyarakat dan PBSI terhadap ganda putra andalan harus kembali pupus.

Bagi Fajar dan Rian, performa mereka sejak menjadi juara di Kumamoto Japan Masters pada November 2024 memang belum kembali ke puncak. Rentetan hasil yang belum konsisten membuat tekanan semakin besar menjelang berbagai turnamen besar di tahun 2025.


1. Ungkapan Hati Fajar Alfian di Media Sosial

Dua hari usai kegagalan tersebut, Fajar Alfian menuangkan isi hatinya melalui sebuah unggahan emosional di akun Instagram pribadinya. Ia menulis tentang arti perjuangan dan kekalahan yang bukan semata-mata soal hasil di papan skor, namun lebih pada proses dan ketahanan mental dalam perjalanan sebagai atlet.

Dalam unggahan tersebut, Fajar menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan setimnya, Muhammad Rian Ardianto, yang telah bersamanya melewati berbagai suka dan duka di lapangan. Ia juga memberi pesan hangat agar Rian menikmati waktu bersama keluarga sebelum kembali ke arena persaingan internasional.

Tak hanya itu, Fajar juga mengutarakan tekadnya untuk tetap melangkah dan mempersiapkan diri menghadapi turnamen-turnamen berikutnya. Salah satunya adalah dengan memulai kemitraan baru bersama Shohibul Fikri, menggantikan Rian yang untuk sementara waktu absen.

Ungkapan hati ini menuai banyak dukungan dari netizen dan pecinta bulutangkis Tanah Air. Mereka memuji sikap rendah hati dan semangat juang Fajar yang tetap ingin terus belajar dan berkembang, meski hasil belum berpihak.


2. Awal Baru Bersama Shohibul Fikri

Dalam waktu dekat, Fajar akan menjalani kompetisi di Japan Open, China Open, dan Macau Open dengan pasangan baru, Shohibul Fikri. Duet ini bersifat sementara, menyusul kondisi Rian yang memilih fokus pada urusan pribadi dan Daniel Marthin yang masih menjalani masa pemulihan cedera.

PBSI pun merespons situasi ini dengan menyusun ulang kombinasi pasangan, dan Fajar menjadi salah satu atlet yang harus tetap bertanding demi menjaga posisi di ranking dunia. Fajar sendiri menegaskan bahwa keputusan ini bukan sekadar formalitas, melainkan juga sebagai ajang untuk mengukur kemampuannya dengan partner berbeda.

Ia menyampaikan bahwa ini akan menjadi kali pertama baginya tampil di turnamen resmi individu dengan pasangan lain, setelah lebih dari satu dekade berduet dengan Rian. Tentu, tantangan baru ini akan menjadi pengalaman berharga dalam memperkaya jam terbang dan fleksibilitasnya sebagai pemain ganda putra elit.

Fajar juga menegaskan bahwa ia dan Fikri akan tampil maksimal di turnamen mendatang. Meski belum terbiasa satu sama lain, keduanya diharapkan bisa cepat membangun chemistry di lapangan untuk memberikan hasil positif bagi Merah Putih.

3. Harapan Baru dan Fokus Menuju Turnamen Berikutnya

Dalam keterangannya, Fajar menyebutkan bahwa persiapannya bersama Fikri akan dimulai dalam beberapa hari ke depan setelah rehat singkat pasca Indonesia Open. Ia ingin fokus membangun kekompakan dan memahami gaya bermain Fikri sebagai upaya

memaksimalkan peluang di turnamen-turnamen berikutnya.

Selain itu, ia mengajak publik untuk tetap mendukung perjuangannya, tak hanya melihat dari hasil akhir semata, tetapi dari proses panjang yang harus dijalani oleh seorang atlet profesional. Ia percaya bahwa segala kegagalan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan yang lebih besar.

PBSI sendiri optimistis dengan kombinasi baru ini, terutama karena keduanya memiliki pengalaman internasional yang cukup kuat. Dengan pembinaan dan latihan intensif, duet Fajar/Fikri bisa menjadi senjata baru Indonesia dalam mengamankan poin penting di turnamen level Super 750 dan Super 1000.

Ke depan, publik berharap agar Fajar Alfian bisa menemukan kembali performa terbaiknya, baik bersama Rian maupun Fikri. Dengan semangat pantang menyerah dan tekad untuk terus belajar, Fajar menjadi contoh nyata bahwa dalam dunia olahraga, kegagalan bukan akhir segalanya—melainkan pijakan untuk bangkit lebih kuat.

Fenomena Terkini






Trending