Earth Festival Gaet UMKM Kuliner Vegetarian
Kuatbaca.com - Earth Festival 2025 mencoba menggaet berbagai macam UMKM kuliner menggunakan bahan-bahan vegetarian, terutama dari jamur-jamuran yang diproses sedemikian rupa hingga disajikan dengan olahan menyerupai daging.
Pembina Earth Festival sekaligus Ketua Umum Asosiasi Wisata Olahraga dan Minat Khusus Indonesia (ISSITA), Isyak Meirobi, mengatakan Gerakan tersebut dapat meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi hijau dan kreatif.
"Kalau kalian lihat di stand luar, itu semuanya F&B. Tapi disangka nggak bahwa F&B itu segitu kreatifnya, semuanya dibikin dari bahan (tumbuhan), katakanlah jamur.
Kemudian ada dari Bangka Belitung jamur pelawan yang sangat langka dan mahal sekali. Jadi banyak hal yang rakyat belum tahu, masyarakat belum tahu, tapi diangkat jadi potensi, dan menjadi sebuah industri," kata Isyak.
1. Nyata Kontribusi Earth Festival
Isyak selaku pembina juga mengatakan, pihak Earth Festival turut berkontribusi nyata dalam melestarikan lingkung, salah satunya dengan mengadakan donasi baju bekas dan bank sampah di dalam Eartharium, yang kemudian dapat ditukar dengan bibit tanaman.
Selain itu, Inla selaku penyelenggara juga terlibar dalam pembangunan membangun Pusat Budaya Alam Nusantara (Pusbatara) yang menjadi kawasan wisata alam seluas 25 hektar di Legok, Banten.
"Tapi yang terpenting kan sekarang manfaat ekonomi. Sampah tidak buang sembarangan, tapi juga bisa menggunakan sampah sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi. Seperti kata Kementerian Ekraf, new engine of growth, mesin baru dalam pertumbuhan. Maka, festival juga bisa menjadi mesin baru dalam pertumbuhan," ujarnya.
2. Optimisme Kontribusi Pemuda Terhadap Alam
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama juga turut berkomentar mengenai pagelaran Earth Festival. Dengan terselenggaranya Earth Festival, ia optimis kontribusi anak muda terhadap pelestarian alam.
Saya optimis kenapa? Karena ini zaman media sosial ya. Kadang-kadang kita suka berpikir, tidak ada orang lakukan, dan tidak ada orang mau peduli. Jadi dengan adana kelompok anak muda seperti ini Ini membuktikan, generasi z ini yang melakukan. Ini akan pasti menular Ke banyak generasi lain, karena media sosial, gampang," jelasnya.