Duka Mendalam: Dua Mahasiswa UGM Meninggal Dunia di Perairan Maluku

2 July 2025 11:34 WIB
maluku-tenggara-1751363773360_169.jpeg

Kuatbaca.com - Peristiwa tragis menimpa dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), yakni Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo, yang meninggal dunia setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik di perairan Debut, Kabupaten Maluku Tenggara, pada Selasa, 1 Juli 2025, sekitar pukul 15.28 WIT. Keduanya tengah mengikuti program Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM ketika musibah tersebut terjadi.

1. Sosok Septian Eka Rahmadi: Mahasiswa Berprestasi dan Penuh Semangat

Septian Eka Rahmadi, atau yang akrab disapa Eka, merupakan mahasiswa Program Sarjana Teknologi Informasi, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM. Eka dikenal sebagai sosok muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bersahaja dan bersemangat dalam setiap aktivitas akademik maupun sosial yang diikutinya.

Direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM, Dr. dr. Rustamadji, M.Kes, menyampaikan rasa kehilangan yang sangat mendalam atas kepergian Eka.

“Kami kehilangan sosok muda yang penuh potensi dan semangat. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga diberi ketabahan,” ujarnya, Selasa (1/7/2025).

2. Bagus Adi Prayogo: Pecinta Alam dan Aktivis Kehutanan yang Berdedikasi

Sementara itu, almarhum Bagus Adi Prayogo merupakan mahasiswa Program Sarjana Fakultas Kehutanan UGM. Ia dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, aktif dalam kegiatan sosial, serta menunjukkan kepedulian tinggi terhadap lingkungan. Semasa hidupnya, Bagus aktif dalam berbagai program konservasi hutan dan kegiatan kemahasiswaan.

Rustamadji juga mengenang sosok Bagus sebagai pribadi yang selalu siap membantu dan berkolaborasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat.

“Kami sangat kehilangan. Bagus adalah mahasiswa yang aktif, peduli terhadap lingkungan, dan menunjukkan dedikasi tinggi dalam setiap kegiatan pengabdian. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan,” tambahnya.

3. Kronologi Singkat Musibah di Perairan Debut, Maluku Tenggara

Musibah ini terjadi saat keduanya tengah menjalani tugas lapangan sebagai bagian dari program KKN-PPM UGM di Desa Manyeuw, Maluku Tenggara. Mereka menaiki longboat bersama beberapa rekan dan masyarakat setempat untuk kegiatan pengabdian. Namun nahas, kapal terbalik akibat gelombang tinggi yang mendadak menerjang kawasan perairan tersebut.

Meski upaya penyelamatan telah dilakukan dengan cepat oleh warga dan tim SAR, Eka dan Bagus tidak berhasil diselamatkan dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Peristiwa ini menjadi pengingat betapa pentingnya aspek keselamatan dalam kegiatan pengabdian lapangan, terutama di wilayah pesisir dan perairan.

4. UGM Berduka dan Siap Berikan Dukungan untuk Keluarga

Universitas Gadjah Mada melalui situs resminya menyatakan duka yang sangat mendalam atas kehilangan dua mahasiswa terbaiknya. Sivitas akademika UGM turut mengenang kedua almarhum sebagai pribadi yang luar biasa dan inspiratif, baik dalam prestasi akademik maupun dedikasi sosialnya.

Pihak universitas juga berkomitmen memberikan pendampingan dan bantuan penuh kepada keluarga korban. Tim dari Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM telah dikerahkan ke lokasi untuk mendampingi proses evakuasi dan pemulangan jenazah.

5. KKN-PPM UGM: Wujud Nyata Pengabdian Mahasiswa ke Daerah 3T

Program KKN-PPM merupakan salah satu program unggulan UGM yang mengedepankan pengabdian mahasiswa di berbagai pelosok Indonesia, termasuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Mahasiswa ditugaskan untuk melakukan pendampingan sosial, edukasi, serta peningkatan kapasitas masyarakat di berbagai sektor.

Eka dan Bagus adalah bagian dari Unit KKN Manyeuw yang bertugas di Maluku Tenggara. Keduanya menunjukkan dedikasi luar biasa dalam membantu masyarakat lokal hingga akhir hayat mereka. Semangat dan perjuangan mereka menjadi teladan bagi mahasiswa lainnya.

6. Doa dan Penghormatan Terakhir untuk Eka dan Bagus

Kehilangan Eka dan Bagus bukan hanya duka bagi keluarga, tetapi juga bagi seluruh sivitas akademika UGM dan masyarakat Indonesia. Ketulusan mereka dalam mengabdi menjadi pengingat bahwa pengabdian sejati tak mengenal batas dan tak pernah sia-sia.

“Kepergian mereka adalah kehilangan besar bagi kita semua, namun juga warisan semangat untuk terus melanjutkan misi pengabdian,” tutup Rustamadji.

Fenomena Terkini






Trending