Dugaan Permintaan Proyek Rp 5 Triliun Tanpa Tender oleh Oknum Kadin Cilegon

14 May 2025 13:58 WIB
viral-video-seorang-pria-yang-mengatasnamakan-kadin-melakukan-pemerasan-kepada-pt-chengda-1747196569196_169.png

Kuatbaca.com - Belum lama ini, viral sebuah video yang memperlihatkan oknum anggota Kadin Kota Cilegon diduga meminta proyek senilai Rp 5 triliun tanpa melalui mekanisme tender kepada PT Chandra Asri Alkali (CAA), salah satu perusahaan besar di Indonesia. Video tersebut menampilkan percakapan yang kontroversial, di mana seseorang yang mengaku sebagai anggota Kadin Cilegon meminta pembagian proyek tanpa prosedur yang sah. Kejadian ini segera menarik perhatian publik dan menimbulkan berbagai pertanyaan terkait integritas organisasi tersebut.

Kadin Cilegon, melalui Wakil Ketua Umum I, Isbatullah Alibasja, memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut. Menurutnya, peristiwa yang tercatat dalam video tersebut merupakan akibat dari situasi yang memanas dan luapan emosi dari salah satu anggotanya. Isbat menjelaskan bahwa sebelum kejadian ini, Kadin Cilegon telah berkomunikasi dengan PT CAA serta kontraktor utama yang terlibat dalam proyek pembangunan pabrik senilai Rp 15 triliun tersebut. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung penuh investasi yang masuk ke wilayah Cilegon.

1. Komunikasi dengan Investor dan Kendala yang Dihadapi

Sebelum insiden tersebut, Kadin Cilegon telah melakukan beberapa kali pertemuan dengan pihak investor dan kontraktor utama proyek tersebut. Isbat menjelaskan bahwa komunikasi dengan PT Chengda, salah satu kontraktor utama yang terlibat dalam proyek besar ini, sempat mengalami kendala. Para pengusaha lokal yang tergabung dalam Kadin Cilegon berusaha untuk mendapatkan akses lebih besar dalam pekerjaan proyek ini, namun mereka merasa terhambat oleh masalah komunikasi dengan Chengda.

Menurut Isbat, situasi semakin memanas ketika pertemuan di lokasi proyek, tepatnya di situs milik PT Chengda, menjadi sangat ramai dan tidak terkendali. Beberapa pengusaha lokal, termasuk yang berasal dari organisasi seperti HIPMI dan HIPPI, hadir dalam pertemuan tersebut, dan diskusi yang berlangsung menjadi semakin riuh. Komunikasi yang tidak efektif antara pihak Chengda dan para pengusaha lokal pun menambah ketegangan dalam pertemuan tersebut.

2. Luapan Emosi dan Tindakan Tidak Terduga

Dalam situasi yang semakin tidak kondusif, terjadi ketegangan antara pihak pengusaha lokal dan PT Chengda. Salah satu anggota Kadin Cilegon yang hadir dalam pertemuan tersebut diduga tidak bisa menahan emosinya, sehingga melontarkan kata-kata yang kemudian menjadi viral. Isbat mengungkapkan bahwa pernyataan tersebut bukanlah sikap resmi Kadin Cilegon, melainkan sebuah luapan emosional dari anggotanya yang merasa frustasi dengan kurangnya perhatian terhadap pengusaha lokal.

"Memang itu bukan sikap resmi Kadin Kota Cilegon, itu luapan emosional dari salah satu pengurus kita yang mungkin kesal atau mungkin komunikasinya buruk. Semua itu terjadi karena ketidakjelasan komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat," jelas Isbat. Ia menambahkan bahwa situasi tersebut harus dilihat sebagai sebuah kesalahan komunikasi, bukan sebagai tindakan yang mencerminkan kebijakan Kadin Cilegon.

3. Penegasan Kadin Cilegon Tentang Proses Tender

Setelah video tersebut viral, Kadin Cilegon menegaskan bahwa mereka sangat menghargai dan mendukung prosedur yang ada, termasuk proses tender atau lelang yang harus dilalui dalam proyek-proyek besar. Isbat menegaskan bahwa tidak mungkin ada proyek senilai Rp 5 triliun yang bisa berjalan tanpa mengikuti mekanisme tender yang sah. Pihaknya menyadari pentingnya keberlanjutan dan keterbukaan dalam proses pengadaan proyek yang melibatkan dana besar.

"Harapan kami adalah agar ada keberpihakan terhadap pengusaha lokal. Tidak mungkin sebuah proyek sebesar Rp 15 triliun tidak melibatkan pengusaha lokal. Kami ingin agar mereka juga mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi sesuai dengan kualifikasi yang ada," kata Isbat.

4. Komitmen Kadin Cilegon untuk Menjaga Integritas

Kadin Cilegon menyatakan bahwa mereka akan terus menjaga integritas dan berkomitmen untuk berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Cilegon. Mereka menekankan bahwa setiap masalah yang muncul dalam hubungan dengan investor atau kontraktor harus diselesaikan dengan cara yang profesional dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Pihak Kadin juga berharap agar kejadian seperti ini tidak mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap peran penting Kadin dalam memperjuangkan kepentingan pengusaha lokal.

Sebagai organisasi yang memiliki tujuan untuk memperjuangkan kepentingan pengusaha di Cilegon, Kadin berkomitmen untuk terus mendukung investasi yang masuk, asalkan melibatkan partisipasi yang adil bagi semua pihak. Isbat menegaskan bahwa Kadin Cilegon tidak akan mentolerir tindakan yang dapat merusak reputasi organisasi dan merugikan pengusaha lokal. Ia juga berharap agar kejadian ini bisa dijadikan pembelajaran untuk memperbaiki komunikasi dan koordinasi antar pihak yang terlibat dalam proyek-proyek besar di masa depan.

Dengan klarifikasi ini, Kadin Cilegon berharap dapat mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan oleh insiden tersebut dan memperkuat peran mereka sebagai jembatan antara pengusaha lokal dan investor besar di Cilegon.

Fenomena Terkini






Trending