Dua Pesawat Saudia Airlines Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu karena Ancaman Bom

22 June 2025 09:18 WIB
penampakan-pesawat-saudia-airlines-sv-5726-usai-mendarat-darurat-di-bandara-kualanamu-finta-rahyunidetiksumut-1750146213880_169.jpeg

Kuatbaca.com - Kejadian tidak biasa terjadi di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, saat dua pesawat Saudia Airlines terpaksa mendarat darurat akibat ancaman bom. Pesawat pertama melayani rute Jeddah menuju Jakarta, sementara pesawat kedua melayani rute Muscat menuju Surabaya. Ancaman ini memicu evakuasi seluruh penumpang dan pemeriksaan menyeluruh oleh tim penjinak bom (Jibom). Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa ini dan seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat.

1. Kronologi Ancaman Bom Pesawat Saudia Rute Jeddah-Jakarta

Pesawat Saudia Airlines dengan rute Jeddah-Jakarta membawa sekitar 442 penumpang yang mayoritas adalah jemaah haji. Ancaman bom pertama kali diketahui saat PT Angkasa Pura menerima email berisi ancaman dari pihak tidak dikenal pada pukul 07.30 WIB. Email tersebut secara eksplisit mengancam akan meledakkan pesawat saat mendarat di Jakarta.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F Laisa, menyatakan, "E-mail tersebut berisikan ancaman orang yang tidak dikenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah-Jakarta." Tim Jibom kemudian segera melakukan penyisiran dan pemeriksaan menyeluruh di dalam pesawat untuk memastikan keamanan.

2. Pemeriksaan Ketat dan Pesawat Dinyatakan Aman

Setelah pesawat mendarat di Kualanamu, tim Jibom Brimob bersama Kodam dan Paskhas langsung melakukan sterilisasi. Kapolda Sumatera Utara, Irjen Wishnu Hermawan Februanto, memastikan bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan pesawat dalam kondisi aman dan steril dari benda berbahaya.

"Hasil sementara dari pengecekan Jibom dan Kodam, dan Paskhas, saat ini posisi pesawat dinyatakan clear, baik dari kabin maupun barang-barang yang diangkut," ujar Wishnu. Meski demikian, tim tetap melakukan pendalaman terhadap barang bawaan penumpang demi menjaga keamanan secara maksimal.

3. Evakuasi dan Penanganan Penumpang Pesawat

Para penumpang pesawat rute Jeddah-Jakarta yang mendarat darurat di Kualanamu langsung dievakuasi ke ruang tunggu dan kemudian diantar ke hotel penginapan untuk beristirahat sambil menunggu jadwal penerbangan selanjutnya. Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Asri Santosa, menjelaskan bahwa para penumpang telah diperiksa oleh tim keamanan dan imigrasi dan dalam kondisi sehat.

“Estimasi, Insyaallah mereka dikembalikan besok pagi sekitar pukul 08.00 sampai 09.00 WIB,” jelas Asri. Penanganan yang cepat dan terkoordinasi dengan baik ini berhasil mencegah kepanikan di kalangan penumpang dan menjaga situasi tetap kondusif.

4. Ancaman Bom pada Pesawat Saudia Rute Muscat-Surabaya

Tidak hanya satu, pesawat Saudia lainnya yang terbang dari Muscat ke Surabaya juga menerima ancaman bom dan memaksa mendarat darurat di Kualanamu. Pesawat ini mengangkut 387 penumpang yang seluruhnya berhasil dievakuasi dengan selamat. Kepala Kantor SAR Medan, Heri Marantika, menyatakan, “Evakuasi dilakukan secara mandiri dengan pendampingan personel kami di bandara.”

Tim Jibom Brimob juga diturunkan untuk memeriksa pesawat tersebut secara detail. Meskipun sempat menimbulkan kekhawatiran, insiden ini tidak mengganggu jadwal penerbangan reguler yang lain. Polisi dan otoritas bandara terus berkoordinasi dan memperketat pengamanan guna mencegah potensi ancaman serupa.

5. Asal Usul Ancaman dan Upaya Penyelidikan

Ancaman bom yang diterima pesawat Saudia Airlines ini dikirim melalui email anonim yang diperkirakan berasal dari India. Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Asri Santosa, menyebutkan, “Pesan ancaman bom itu berbahasa Inggris dan pengirimnya diduga dari Bombay, India.” Informasi ini menjadi dasar penyelidikan lanjutan oleh pihak berwajib yang bekerja sama dengan instansi internasional untuk menelusuri motif dan pelaku ancaman.

6. Pentingnya Keamanan dan Respons Cepat di Transportasi Udara

Kejadian ini menegaskan betapa pentingnya keamanan di sektor transportasi udara, terutama saat mengangkut penumpang dalam jumlah besar seperti jemaah haji. Respons cepat dari berbagai pihak, termasuk otoritas bandara, kepolisian, dan tim penjinak bom, sangat krusial dalam menangani ancaman teror yang bisa berpotensi menimbulkan kerugian besar.

Langkah sterilisasi, evakuasi, dan pemeriksaan menyeluruh di Bandara Kualanamu menjadi contoh penanganan profesional yang mampu menjaga ketenangan dan keselamatan semua pihak terkait.

Fenomena Terkini






Trending