Dua Aksi Demonstrasi Digelar di Kawasan Monas, Hampir Seribu Personel Gabungan Dikerahkan

21 May 2025 12:18 WIB
demo-tangerang-ada-mahasiswa-dibanting-18-orang-diamankan_169.jpeg

Kuatbaca.com - Hari ini, suasana di kawasan Monas, Jakarta Pusat, menjadi pusat perhatian publik. Dua kelompok masyarakat direncanakan menggelar aksi unjuk rasa dengan tujuan menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah. Guna menjaga kelancaran dan ketertiban jalannya aksi, sebanyak 967 personel gabungan dari berbagai unsur keamanan telah disiapkan untuk mengamankan lokasi dan memastikan situasi tetap kondusif.

Personel yang dikerahkan berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, hingga Polsek jajaran yang bersinergi dalam mengamankan kegiatan ini. Mereka telah ditempatkan di titik-titik strategis sekitar kawasan Monas untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi selama aksi berlangsung.

1. Pendekatan Humanis Jadi Prioritas Pengamanan

Dalam rangka menjaga suasana damai, seluruh aparat yang bertugas mendapatkan arahan khusus untuk mengedepankan pendekatan humanis dan profesional. Hal ini dilakukan agar aksi unjuk rasa yang merupakan bagian dari hak konstitusional warga negara dapat tersalurkan dengan aman dan tanpa konflik.

Pihak kepolisian juga menegaskan bahwa personel yang diturunkan tidak dibekali senjata api sebagai bentuk komitmen dalam merespons aksi dengan cara-cara damai. Tujuan utama pengamanan ini adalah memberikan ruang bagi warga untuk menyampaikan aspirasi, sekaligus memastikan bahwa ketertiban umum tetap terjaga.

2. Imbauan Tertib untuk Peserta Aksi dan Pengguna Jalan

Dengan adanya dua aksi unjuk rasa besar di hari yang sama, masyarakat sekitar dan pengguna jalan yang melintasi kawasan Monas diimbau untuk lebih berhati-hati dan menghindari area tersebut demi menghindari kemacetan atau potensi gangguan lalu lintas. Aparat juga meminta agar massa aksi tetap menjaga ketertiban, tidak mengganggu fasilitas umum, serta mematuhi aturan selama kegiatan berlangsung.

“Kami percaya bahwa penyampaian pendapat adalah hak konstitusional warga negara. Namun mari kita jaga bersama agar pelaksanaannya tetap damai dan tertib,” ucap Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro, kepada awak media saat memantau kesiapan pengamanan.

3. Dua Kelompok Aksi dengan Tuntutan Berbeda

Aksi demonstrasi pertama hari ini digelar oleh Ikatan Lintas Pegawai Perguruan Tinggi Negeri Baru se-Indonesia. Mereka menyuarakan aspirasi mengenai pengalihan status pegawai PPPK BAST PTNB menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Permintaan ini didasarkan pada keinginan agar status kepegawaian mereka mendapatkan kejelasan hukum dan perlindungan yang setara dengan PNS.

Sementara itu, aksi kedua akan dilakukan oleh kelompok mahasiswa dari Universitas Trisakti pada siang hari. Mereka menuntut penuntasan kasus Tragedi Trisakti 12 Mei 1998, yang hingga kini dinilai belum memberikan keadilan sepenuhnya kepada para korban dan keluarganya. Aksi ini menjadi bagian dari upaya mahasiswa untuk terus mengingatkan pemerintah terhadap pentingnya penegakan hukum dan hak asasi manusia.

4. Pemerintah Didorong untuk Responsif dan Terbuka

Kedua aksi yang digelar hari ini menunjukkan bahwa masyarakat, baik dari kalangan akademisi maupun mahasiswa, terus aktif dalam menyuarakan kepentingan publik. Hal ini menjadi sinyal penting bagi pemerintah untuk lebih responsif terhadap isu-isu kepegawaian dan hak asasi manusia, yang sering kali menjadi sorotan berbagai pihak.

Aparat keamanan telah mengambil langkah proaktif untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif. Namun lebih dari itu, penyampaian aspirasi ini sebaiknya dijadikan momentum untuk dialog terbuka antara masyarakat dan pemerintah, agar penyelesaian persoalan bisa dicapai tanpa menimbulkan konflik yang berkepanjangan.

Fenomena Terkini






Trending