Donald Trump Pertimbangkan Usulan Masa Jabatan Tiga Periode, Namun Menyadari Batasan Konstitusi

5 May 2025 13:58 WIB
emosi-trump-ke-china-belum-reda-kini-patok-tarif-impor-145-1744351502593_169.jpeg

Kuatbaca.com-Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, baru-baru ini mengungkapkan bahwa ada banyak pihak yang menginginkannya untuk maju kembali dalam pemilihan Presiden dengan masa jabatan tiga periode. Meskipun demikian, Trump secara tegas menyatakan bahwa ia menyadari adanya batasan yang ditetapkan oleh Konstitusi AS, yang secara eksplisit membatasi masa jabatan Presiden hanya untuk dua periode berturut-turut.


1. Gagasan Masa Jabatan Tiga Periode yang Menarik Banyak Pihak

Dalam sebuah wawancara dengan program televisi terkenal "Meet the Press with Kristen Welker", Trump menyebutkan bahwa banyak orang yang mengajukan permintaan agar dirinya maju dalam pemilihan Presiden untuk periode ketiga. Menurut Trump, permintaan ini datang dari banyak kalangan yang merasa bahwa masa kepemimpinannya belum selesai dan ingin ia melanjutkan peran tersebut untuk satu periode lagi.

"Begitu banyak orang yang ingin saya melakukannya," ujar Trump, mengomentari gagasan untuk mencalonkan diri pada pemilihan Presiden mendatang. Meskipun banyak yang mendukung ide ini, Trump segera menambahkan bahwa ia tahu dengan pasti bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan konstitusi yang berlaku.


2. Konstitusi AS Membatasi Masa Jabatan Presiden

Trump sendiri menyatakan bahwa ia tidak yakin apakah ada cara untuk mengubah konstitusi agar memungkinkan masa jabatan tiga periode bagi seorang Presiden. Amandemen ke-22 Konstitusi AS dengan jelas menyatakan bahwa "tidak seorang pun boleh dipilih untuk jabatan Presiden lebih dari dua kali." Oleh karena itu, meskipun banyak pihak yang mendukung gagasan ini, perubahan konstitusi yang begitu signifikan tidaklah mudah untuk dicapai. Bahkan, perubahan ini membutuhkan dukungan dari mayoritas anggota Kongres serta persetujuan dari sebagian besar negara bagian.

Trump juga menegaskan bahwa meskipun ada banyak orang yang mendorongnya untuk mencalonkan diri untuk periode ketiga, dia tidak ingin melakukannya. "Saya tidak tahu apakah ini konstitusional. Namun, ini bukanlah sesuatu yang ingin saya lakukan," jelasnya.


3. Fokus pada Masa Jabatan Kedua dan Mendukung Penggantinya

Trump mengungkapkan bahwa saat ini ia lebih memilih untuk fokus menjalani sisa masa jabatannya dengan sebaik-baiknya. Ia berharap dapat memberikan pengaruh positif bagi negara dalam empat tahun mendatang dan kemudian menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada calon yang dianggap layak dari Partai Republik.

"Saya ingin menjalani empat tahun yang luar biasa dan kemudian menyerahkannya kepada seseorang yang hebat, idealnya seorang Republikan yang baik untuk meneruskannya," kata Trump. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun banyak yang berharap dirinya untuk melanjutkan masa jabatan, Trump lebih memilih untuk mendukung calon penerus yang sesuai dengan visinya untuk negara.


4. Calon Pengganti dari Partai Republik

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai siapa yang bisa menggantikan dirinya, Trump menyebutkan beberapa nama yang menurutnya memiliki potensi besar untuk melanjutkan kepemimpinan. Beberapa nama yang disebutkan termasuk Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio. Trump menilai bahwa Partai Republik memiliki banyak pemimpin berkualitas yang mampu meneruskan perjuangan dan visi yang telah ia bangun.

"Partai kami memiliki banyak orang baik, banyak yang hebat. Saya melihat adanya persatuan yang luar biasa di dalam partai ini," ujar Trump, menambah keyakinan bahwa partainya akan terus memiliki pemimpin yang dapat memimpin negara ke arah yang lebih baik.


5. Perubahan Konstitusi dan Tantangan untuk Masa Jabatan Tiga Periode

Pernyataan Trump mengenai kemungkinan dirinya maju untuk masa jabatan ketiga juga menimbulkan perdebatan serius di kalangan pakar hukum dan konstitusi. Sejumlah ahli menilai bahwa meskipun ada cara untuk mengubah konstitusi, itu akan membutuhkan proses yang sangat panjang dan sulit. Untuk mengubah Amandemen ke-22, diperlukan dukungan dua pertiga dari anggota Kongres serta persetujuan dari mayoritas negara bagian di AS.

Trump sempat mengungkapkan pada Maret lalu bahwa ia tidak bercanda mengenai peluang masa jabatan ketiga. Namun, ia juga menyebutkan bahwa ada "metode" yang mungkin memungkinkan hal tersebut terjadi, meskipun hal itu masih jauh dari kenyataan.


Meskipun ada banyak pihak yang mendukung gagasan Trump untuk mencalonkan diri pada pemilihan Presiden AS untuk periode ketiga, ia tetap menghormati batasan yang ditetapkan oleh Konstitusi AS. Fokusnya saat ini adalah menjalani masa jabatannya yang masih tersisa dan memberikan kesempatan bagi calon penerus dari Partai Republik yang akan melanjutkan tugas-tugasnya. Meski begitu, perdebatan mengenai masa jabatan ketiga ini terus menjadi topik hangat di kalangan pengamat politik dan masyarakat.

Fenomena Terkini






Trending