Deretan Fenomena Langit Menakjubkan Mei 2025: Dari Hujan Meteor hingga Micromoon

16 May 2025 20:55 WIB
7dca525f-8e76-4f7c-ab03-eae4e8b5b41e.jpeg

Kuatbaca.com-Bulan Mei 2025 akan menjadi waktu istimewa bagi para pecinta astronomi. Sejumlah fenomena langit yang menarik dan langka siap menghiasi angkasa sepanjang bulan ini. Dari hujan meteor Eta Aquariid, Micromoon, hingga fase Bulan Baru, semuanya dapat diamati jika kondisi cuaca mendukung.

Berikut adalah rangkuman lengkap fenomena astronomi yang akan terjadi sepanjang Mei 2025, lengkap dengan waktu dan penjelasan ilmiahnya:

1. Hujan Meteor Eta Aquariid (5–6 Mei 2025)

Fenomena paling dinanti pada awal Mei adalah hujan meteor Eta Aquariid, yang mencapai puncaknya pada malam 5 hingga 6 Mei. Hujan meteor ini berasal dari serpihan debu yang ditinggalkan oleh Komet Halley, dan aktif setiap tahun antara 19 April hingga 28 Mei.

  • Di belahan Bumi selatan, intensitas meteor dapat mencapai 50 meteor per jam, sementara di belahan utara berkisar antara 10 hingga 30 meteor per jam.
  • Untuk mendapatkan pengamatan optimal, disarankan menunggu hingga Bulan terbenam karena pada saat itu cahayanya yang terang (72%) dapat mengurangi visibilitas meteor di langit malam.


2. Bulan di Titik Apogee (11 Mei 2025)

Pada 11 Mei pukul 08.00 WIB, Bulan akan berada di titik terjauh dari Bumi dalam orbit elipsnya, yang disebut apogee. Saat itu, jarak Bulan dari Bumi mencapai sekitar 406.243 kilometer.

  • Fenomena ini tidak terlalu tampak secara visual, namun menjadi faktor penting dalam ukuran Bulan saat tampak dari Bumi.
  • Titik apogee juga berkontribusi pada penampakan Micromoon yang akan terjadi sehari setelahnya.


3. Micromoon saat Purnama (12 Mei 2025)

Tepat pada 12 Mei pukul 23.56 WIB, terjadi Bulan Purnama yang dikenal sebagai Micromoon, karena Bulan berada dekat titik apogee-nya.

  • Ukuran Bulan akan tampak 5% lebih kecil dan 10% lebih redup dari purnama biasa.
  • Purnama ini akan muncul di rasi bintang Libra, dan bisa diamati sehari sebelum hingga sehari sesudah tanggal puncak.
  • Meski tidak terlalu mencolok bagi mata awam, pengamat langit dan fotografer astronomi biasanya menantikan perbedaan visual ini.


4. Perigee dan Fase Bulan Baru (26–27 Mei 2025)

Menjelang akhir bulan, dua fenomena berurutan kembali hadir:

  • Pada 26 Mei pukul 09.00 WIB, Bulan akan berada di perigee atau titik terdekat dari Bumi, dengan jarak hanya 359.022 kilometer.
  • Sehari setelahnya, 27 Mei pukul 10.02 WIB, akan terjadi fase Bulan Baru (New Moon). Ini juga merupakan Supermoon keempat dari lima supermoon berturut-turut yang terjadi sepanjang tahun 2025.

Fase Bulan Baru menandai hilangnya Bulan dari pandangan karena posisinya berada sejajar antara Bumi dan Matahari. Namun, saat perigee, tarikan gravitasi Bulan pada Bumi menjadi lebih kuat, dan sering dikaitkan dengan pasang laut yang lebih ekstrem.

Bagi kamu yang gemar mengamati langit malam, bulan Mei 2025 adalah saat yang tepat untuk menyaksikan keindahan astronomi secara langsung. Pastikan berada di lokasi minim polusi cahaya dan cuaca cerah untuk pengalaman terbaik.

Dengan fenomena seperti hujan meteor, Micromoon, dan supermoon, langit Mei benar-benar menyajikan teater alami yang menakjubkan.

Fenomena Terkini






Trending