Dari Nol Rupiah hingga Puluhan Juta: Kisah Alfino Wijaya Bangun Brand Gitar Mandalika

Memulai usaha tak selalu butuh modal besar. Hal ini dibuktikan oleh Alfino Wijaya, pemilik merek alat musik Mandalika, yang berhasil meraih omzet puluhan juta rupiah setiap bulan hanya dengan bermodalkan kemauan dan kreativitas. Lewat pemanfaatan platform daring seperti Shopee, pria berusia 31 tahun ini membangun bisnis gitar dan ukulele yang kini berkembang pesat.
Perjalanan bisnis Alfino dimulai dari situasi ekonomi keluarga yang sulit. Terdesak keadaan, ia memutar otak untuk mencari penghasilan tambahan. Pada tahun 2018, ia mulai menjual ulang (reselling) berbagai merek alat musik, termasuk produk impor dari China dan brand ternama seperti Yamaha. Saat itu, Alfino mengelola semuanya sendiri.
“Saya mulai dari menjual ukulele warna-warni, kemudian merambah ke gitar. Awalnya, semua produk yang saya jual adalah merek orang lain,” ujarnya saat ditemui di gerai Mandalika di kawasan Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (7/5/2025).
Merintis dari Pasar Poncol dengan Modal Kepercayaan
Salah satu langkah awal Alfino yang krusial adalah membangun kepercayaan dengan seorang pemasok alat musik di Pasar Poncol, Jakarta. Ia diizinkan membawa gitar untuk dipasarkan secara langsung, baik ke teman-teman kampus maupun secara online. Setiap penjualan gitar menghasilkan keuntungan antara Rp100.000 hingga Rp200.000 per unit, yang langsung disetorkan kembali kepada supplier.
“Waktu kuliah, saya sering nongkrong di Pasar Poncol sambil menunggu kelas. Dari sana saya mulai coba jualan secara online dan ternyata responsnya bagus,” kenangnya.
Produksi Mandiri dan Bangkitkan Perajin Lokal
Setelah menjalani bisnis reseller selama beberapa tahun, Alfino memutuskan untuk memproduksi gitar dan ukulele sendiri. Pada 2021, ia mulai bekerja sama dengan perajin lokal di Solo, Jawa Tengah—kebanyakan dari mereka adalah pengrajin berpengalaman yang kehilangan pekerjaan karena sepi pesanan.
“Awalnya saya juga nggak punya keahlian bikin gitar. Tapi dengan modal nekat, saya belajar dari para perajin yang saya rekrut. Sekarang ada 26 pengrajin yang bergabung dan total karyawan mencapai 28 orang,” jelasnya.
Untuk bahan baku, Alfino menggunakan kayu mahoni yang didapat dari Magelang. Produk Mandalika dijual dengan harga yang kompetitif: ukulele mulai dari Rp300 ribuan dan gitar akustik dijual antara Rp450.000 hingga Rp1,8 juta.
Panen Omzet Saat Pandemi dan Ekspansi ke Luar Negeri
Menariknya, bisnis Mandalika justru mengalami lonjakan omzet saat pandemi Covid-19, ketika banyak bisnis lain terpuruk. Permintaan membludak hingga tim Mandalika kewalahan memenuhi pesanan.
“Omzet naik lebih dari dua kali lipat saat pandemi. Itu masa paling sibuk, kita sampai nggak sanggup mengejar order karena kondisi lockdown,” ujar Alfino.
Kini, gitar produksi Mandalika sudah diekspor ke sejumlah negara seperti Singapura dan Malaysia. Alfino menargetkan ekspansi lebih luas ke pasar internasional.
Kunci Sukses: Iklan, Media Sosial, dan Keuangan yang Sehat
Sebagai pelaku usaha, Alfino menyarankan para pemilik UMKM agar memanfaatkan media sosial secara maksimal dan tak ragu berinvestasi pada iklan berbayar.
“Jangan takut beriklan. Coba A/B testing, evaluasi hasilnya, dan pastikan perhitungan iklan masuk akal. Selain itu, pengelolaan keuangan sangat krusial. Hindari utang sebisa mungkin, apalagi di kondisi ekonomi yang belum pasti. Produk juga harus berkualitas—jangan hanya mengandalkan harga murah tapi kualitasnya buruk,” tutupnya.