CUPKETS Art Market Pertama Sukses Terselenggara dengan 150 Lebih Tenant

Kuatbaca.com - CUPKETS Art Market, merupakan acara bertema seni yang baru pertama kali digelar tahun ini pada Sabtu (19/4/2025) di Ad Premier, Jakarta Selatan. Di dunia art market, CUPKETS merupakan pendatang baru.
Sebanyak 150 lebih tenant yang berisikan sejumlah seniman dengan karya beragam meramaikan CUPKETS Art Market.
Tak hanya itu, 11 tenant Food and Beverage (FnB) pun turut hadir untuk menyediakan berbagai macam jajanan agar para pengunjung dan tentant tidak kesulitan mencari makan dan minum.
1. Berawal dari Partisipan Berakhir Menjadi Penyelenggara Art Market
Kendra Pratiwi, seorang wanita muda yang menggeluti dunia kesenian, merupakan sosok di balik suksesnya CUPKETS Art Market. Kendra merupakan penyelenggara CUPKETS Art Market yang sebelumnya memiliki brand di dunia karya seni dan sering menghadiri acara art market yang akhirnya menginsipirasinya untuk membuat acara serupa.
"Awal mulanya kebetulan saya sendiri tertarik dengan dunia ilustrasi, jadi kan sebelumnya saya punya tokonya juga, punya toko brand dan sering ikutan art market yang lain. Selain tertarik sama ilustrasinya sendiri, tertarik juga sama dunia eventnya. Jadi, kepikiran untuk gimana ya kalo bikin aja sendiri. Ketertarikannya (dunia art market) semakin tinggi," terangnya Kendra.
Adapun CUPKETS Art Market itu sendiri menyuguhkan karya-karya ilustrasi hingga kerajinan tangan atau dikenal dengan handycraft, yang dibuat oleh para seniman.
"Kalau art market di sini, ada macem-macem ya, ada yang ilustrasi, ada yang handycraft. Di sini art market ini mengumpulkan orang-orang yang punya karya tersebut, jadi banyak juga yang karya-karyanya dibuat menjadi merchandise seperti gantungan kunci, atau art print, dan lain-lain," ujarnya.
2. Art Market untuk Hargai Karya Seniman Indonesia
Menurut Kendra, seniman-seniman di Indonesia yang ada saat ini, khususnya ilustrator, jasanya kurang dihargai. Baru-baru ini, ada salah satu ilustrator ternama asal Jepang, Hayao Miyazaki yang namanya ramai diperbincangkan karena karya-karyanya di Studio Ghibli bisa ditiru hanya bermodalkan Artificial Intelligence (AI).
Art market ini, lanjut Kendra, juga diharapkan dapat membuat masyarakat sadar bahwa banyak seniman-seniman di negeri ini yang karyanya bisa melebihi karya yang dibuat melalui AI.
"Dengan adanya art market ini, harapannya agar masyarakat juga sadar ya daripada pakai AI-AI, banyak nih orang-orang di negeri kita yang kreasinya melebihi itu,"
Kendra menerapkan sistem kurasi dalam memilih tenant, hingga akhirnya 169 tenant terpilih untuk mengisi CUPKETS Art Market.
3. Optimis untuk CUPKETS Art Market Volume 2
Kendra tahu persis banyaknya art market yang diselenggarakan di Jakarta, seperti halnya yang ia katakan, terdapat art market sepekan sebelum CUPKETS Art Market digelar. Artinya, ia memiliki cukup banyak pesaing pada acara serupa.
Namun, melihat antusias masyarakat Jakarta yang menghadiri CUPKETS Art Market, Kendra justru optimis untuk kembali mengadakan Art Market edisi kedua di tahun depan.
"Dengan event yang pertama seperti ini kayaknya percaya diri sih untuk yang kedua," tegasnya.
Tak hanya itu, Kendra juga menuturkan harapannya agar peminat art market di luar Jakarta bisa meningkat dan bisa di CUPKETS Art Market selanjutnya.
"Ya dengan adanya art market senang banget, terutama di Jakarta sebenarnya art market itu banyak banget peminatnya. Harapannya dengan orang-orang yang di luar kota Jakarta juga lebih tinggi lagi peminatnya seperti di sini dengan dunia ilustrasi dan kreasi dari seniman-seniman Indonesia," pungkasnya.