ConocoPhillips Lakukan Restrukturisasi Besar-Besaran dan PHK: Apa Dampaknya bagi Industri Minyak dan Gas?

Kuatbaca.com-ConocoPhillips, produsen minyak dan gas terkemuka asal Amerika Serikat, tengah menghadapi tantangan besar dengan melakukan restrukturisasi perusahaan yang melibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi sejumlah karyawan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya efisiensi biaya setelah akuisisi besar-besaran perusahaan pesaing, Marathon Oil, senilai US$ 23 miliar. Sebagai bagian dari proses restrukturisasi, ConocoPhillips berencana mengurangi jumlah tenaga kerja demi memusatkan beberapa fungsi operasional. Lantas, apa dampaknya bagi industri minyak dan gas serta prospek perusahaan ini ke depan?
1. Latar Belakang Restrukturisasi ConocoPhillips
ConocoPhillips, yang berbasis di Houston, AS, telah melakukan sejumlah akuisisi signifikan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pengambilalihan Marathon Oil dan beberapa aset besar di Permian Basin. Namun, meskipun perusahaan berhasil memperluas portofolionya, biaya operasional yang tinggi dan penurunan harga minyak global menjadi tantangan besar. Harga minyak yang berada di kisaran US$ 63 per barel dianggap tidak menguntungkan bagi banyak perusahaan besar di sektor ini. Sebagai langkah untuk mempertahankan daya saing dan profitabilitas, ConocoPhillips memutuskan untuk melakukan restrukturisasi operasional.
Pengurangan tenaga kerja dan reorganisasi perusahaan menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk mengoptimalkan sumber daya dan meningkatkan efisiensi. Langkah ini, meski menyakitkan bagi karyawan yang terdampak, diharapkan dapat membantu perusahaan tetap bertahan di tengah kondisi pasar yang sulit.
2. Dampak PHK Terhadap Karyawan dan Industri Minyak
Sebagai bagian dari restrukturisasi ini, ConocoPhillips berencana untuk mengurangi jumlah karyawan pada kuartal keempat tahun 2025. Meskipun rincian lebih lanjut tentang jumlah karyawan yang akan terkena dampak PHK belum diumumkan, langkah ini tentu akan memengaruhi banyak pihak. Dengan sekitar 11.800 karyawan di 14 negara pada akhir tahun 2024, pengurangan tenaga kerja akan menjadi langkah yang signifikan dalam pengurangan biaya operasional.
PHK di industri minyak dan gas bukanlah hal yang baru, mengingat banyak perusahaan besar lainnya, seperti Chevron dan SLB, juga telah melakukan hal serupa pada awal tahun ini. Hal ini mencerminkan kesulitan yang dihadapi oleh banyak perusahaan di sektor ini, di mana harga minyak yang rendah dan biaya operasional yang tinggi membuat banyak perusahaan kesulitan untuk tetap menguntungkan.
3. Prospek ConocoPhillips di Masa Depan
Meskipun menghadapi tantangan besar, prospek ConocoPhillips di masa depan tidak sepenuhnya suram. Perusahaan ini masih memiliki potensi besar berkat akuisisi yang telah dilakukan, seperti pengambilalihan Marathon Oil dan aset-aset di Permian Basin. Jika berhasil menjalankan restrukturisasi dengan baik, ConocoPhillips bisa meningkatkan efisiensi operasional dan kembali meningkatkan profitabilitas.
Selain itu, meskipun harga minyak saat ini berada pada level yang lebih rendah, permintaan energi global yang diperkirakan akan kembali meningkat dalam beberapa tahun ke depan bisa memberikan peluang bagi perusahaan untuk bangkit. Jika harga minyak kembali mengalami lonjakan, ConocoPhillips dapat meraih keuntungan yang lebih besar, terutama jika mereka berhasil mengoptimalkan operasional mereka dengan lebih efisien.
4. Tindakan Divestasi dan Pengaruhnya terhadap Masa Depan ConocoPhillips
Selain melakukan restrukturisasi internal, ConocoPhillips juga sedang mempertimbangkan untuk menjual beberapa aset minyak dan gas yang diperoleh dari pengambilalihan Marathon Oil. Perusahaan ini tengah menjajaki penjualan aset di Oklahoma, yang diperkirakan dapat memberikan dana segar untuk mendukung strategi efisiensi biaya mereka.
Langkah divestasi ini dapat membantu ConocoPhillips fokus pada bisnis inti mereka, yakni pengolahan dan distribusi energi, serta memperbaiki struktur keuangan mereka. Dengan mengurangi beban operasional yang tidak menguntungkan, perusahaan dapat lebih fokus pada sektor yang lebih menguntungkan dan berpotensi berkembang.
ConocoPhillips menghadapi tantangan besar dengan keputusan restrukturisasi dan PHK yang dilakukan untuk efisiensi biaya setelah akuisisi Marathon Oil. Meskipun demikian, langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan efisiensi operasional dan divestasi aset yang tidak menguntungkan dapat membantu perusahaan mempertahankan daya saingnya di pasar energi global. Bagi para investor, ini adalah saat yang tepat untuk mengamati bagaimana perusahaan ini akan mengelola transisi ini dan meraih peluang dalam pasar energi yang terus berkembang.