Cegah Tawuran dan Narkoba, Polda Metro Jaya Gelar Penyuluhan ke Pelajar SMP di Jakarta Timur

18 June 2025 14:04 WIB
polda-metro-jaya-memberikan-penyuluhan-kepada-pelajar-smp-negeri-128-jakarta-di-halim-perdanakusuma-jaktim-1750224734179_169.jpeg

1. Edukasi Sejak Dini Jadi Kunci Pencegahan Kenakalan Remaja

Kuatbaca.com - Dalam rangka mencegah maraknya kenakalan remaja, tawuran pelajar, dan penyalahgunaan narkoba, Polda Metro Jaya kembali mengambil langkah preventif melalui penyuluhan langsung ke sekolah-sekolah. Kali ini, kegiatan edukatif tersebut digelar di SMP Negeri 128 Jakarta, yang berlokasi di Halim Perdanakusuma, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Selasa (17/6/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan masyarakat yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran hukum dan nilai karakter kebangsaan kepada generasi muda, khususnya pelajar sekolah menengah pertama. Para siswa diajak berdialog dan diberikan pemahaman tentang bahaya berbagai tindakan menyimpang yang kerap menjangkiti remaja, seperti tawuran, peredaran narkoba, hingga penyebaran hoaks di media sosial.

Penyuluhan tersebut dipimpin langsung oleh Kasibinpenakta Subditbintibsos AKP H Susamto bersama Ps. Paursibinpenakta Iptu Kristiawan Erwianto, serta disambut hangat oleh Kepala Sekolah SMPN 128, Siti Mahmudah, dan para guru. Kegiatan berlangsung tertib, interaktif, dan penuh antusiasme dari siswa-siswi yang hadir.

2. Bahaya Tawuran dan Narkoba Disampaikan Langsung oleh Aparat

Dalam penyuluhan tersebut, para siswa diberi pemahaman menyeluruh mengenai dampak negatif dari tawuran pelajar yang bukan hanya membahayakan keselamatan, tetapi juga masa depan mereka. Selain itu, bahaya narkoba menjadi salah satu topik utama yang ditekankan oleh aparat, mengingat tingginya angka penyalahgunaan zat terlarang di kalangan remaja dalam beberapa tahun terakhir.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kampanye seremonial, tetapi merupakan langkah nyata untuk membekali pelajar dengan wawasan kebangsaan, pemahaman hukum, serta literasi digital, termasuk kemampuan memilah informasi dan menghindari hoaks.

"Para pelajar perlu dibekali dengan nilai-nilai kebinekaan, rasa hormat terhadap guru dan orang tua, serta semangat menjaga persatuan. Itu semua penting agar mereka tidak mudah terpengaruh oleh ajakan negatif,” kata Kombes Ade Ary dalam keterangannya.

3. Kolaborasi Orang Tua, Sekolah, dan Polisi Jadi Kunci Utama

Dalam kesempatan tersebut, para penyuluh juga menekankan pentingnya kerja sama antara orang tua, sekolah, dan kepolisian dalam membentengi pelajar dari potensi kenakalan remaja. Pendidikan karakter yang kuat dinilai sebagai fondasi utama dalam membentuk pribadi pelajar yang disiplin, bertanggung jawab, dan tangguh menghadapi tekanan sosial.

“Indonesia butuh generasi muda yang cerdas dan berkarakter. Hormati guru dan orang tua karena mereka adalah pembimbing sejati dalam hidup kalian,” tegas AKP H Susamto di hadapan para pelajar.

Penyuluhan ini juga dirancang agar tidak kaku. Para siswa diberi ruang untuk menyampaikan pendapat dan bertanya langsung dalam sesi dialog interaktif. Langkah ini dianggap efektif dalam membangun pemahaman serta kedekatan emosional antara aparat dan siswa, sehingga pesan moral yang disampaikan lebih mudah diterima.

4. Penyuluhan Diharapkan Jadi Program Berkelanjutan

Kegiatan edukasi seperti ini mendapat respon positif dari pihak sekolah dan para siswa. Mereka berharap agar penyuluhan seperti ini bisa menjadi agenda rutin yang berkelanjutan, tak hanya di SMPN 128, tetapi juga di sekolah lain di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Menurut Kepala Sekolah Siti Mahmudah, pendekatan langsung dari aparat kepolisian memberikan dampak yang besar terhadap kesadaran pelajar. "Dengan penjelasan yang langsung diberikan oleh pihak berwenang, siswa menjadi lebih memahami dampak hukum dan sosial dari tindakan-tindakan yang salah," ungkapnya.

Selain memberikan pemahaman hukum, penyuluhan ini juga membuka mata siswa tentang pentingnya menjaga reputasi pribadi dan sekolah di era digital. Penyebaran informasi palsu atau konten negatif di media sosial juga menjadi sorotan dalam penyuluhan, mengingat banyaknya kasus pelajar yang terjerat masalah akibat unggahan yang tidak bijak.

5. Membangun Generasi Muda yang Tangguh dan Bermoral

Polda Metro Jaya menegaskan komitmennya untuk terus menjangkau lebih banyak institusi pendidikan demi membangun generasi muda yang berdaya saing, bebas dari narkoba, serta menjunjung tinggi nilai hukum dan moralitas. Upaya ini tidak hanya sebagai tindakan preventif, tetapi juga bagian dari pembangunan karakter bangsa sejak dini.

Dengan adanya kegiatan penyuluhan hukum dan karakter ini, diharapkan para pelajar memiliki bekal untuk menjadi agen perubahan yang positif di lingkungan sekitarnya. Mereka tidak hanya cerdas dalam akademik, tetapi juga memiliki sikap yang bertanggung jawab dan mampu membedakan mana yang benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari.

Fenomena Terkini






Trending