Cak Imin Mengungkapkan Doktrin "Aneh" di NU dan Larangan Berkawan dengan PKS serta Wahabi

4 October 2023 03:46 WIB·36
651bffddbaa5b.jpg

Kuatbaca.com - Muhaimin Iskandar, yang akan menjadi calon wakil presiden (bacawapres), memicu perdebatan dengan mengungkapkan adanya doktrin yang dianggapnya "aneh" di Nahdlatul Ulama (NU). Doktrin tersebut melibatkan larangan bagi peserta Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) untuk tidak berinteraksi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan kelompok wahabi.

Kritik terhadap Doktrin "Aneh" dalam NU

Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar, mengungkapkan pandangannya tentang doktrin yang ada dalam PKPNU NU yang membatasi hubungan antara peserta dengan PKS dan kelompok wahabi. Pernyataannya ini mengundang perhatian dan perdebatan, terutama dalam konteks politik di Indonesia yang kompleks.

Silaturahmi dengan Anies Baswedan

Pernyataan Cak Imin ini disampaikan saat dia sedang menjalani kunjungan silaturahmi bersama pasangannya, Anies Baswedan, di Pondok Pesantren Darussalam, Dukuhwaluh, Banyumas, Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut, dia membagikan pemikirannya tentang doktrin yang ada dalam NU dan bagaimana hal itu memengaruhi interaksi politiknya.

Konsultasi dengan Kiai Munim

Cak Imin juga menekankan bahwa sebelum memutuskan untuk berpasangan dengan Anies Baswedan, dia berbicara dengan Koordinator Nasional PKPNU, KH Munim. PKS adalah anggota dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mendukung pasangan Anies-Muhaimin (Amin). Imin merasa perlu mendapatkan persetujuan dari KH Munim sebelum melanjutkan kerja sama politik ini.

Reaksi Tak Terduga dari KH Munim

Namun, Cak Imin mengungkapkan bahwa reaksi dari KH Munim sangat tidak terduga. Munim menyambut baik kerja sama ini karena melihat semangat perubahan dalam koalisi tersebut. Ia sepakat dengan keputusan Imin untuk berpasangan dengan Anies.

Pesan untuk Menjaga Ukhuwah Nahdliyah

Dalam pertemuan tersebut, Cak Imin juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan ukhuwah Nahdliyah (persaudaraan NU). Ia menegaskan perlunya mengabaikan tindakan iri dan fokus pada semangat perubahan yang diusung oleh koalisi tersebut. Imin juga mencatat bahwa ada pihak yang menyoroti akronim "Amin" dari pasangan Anies-Muhaimin, dan ia menyarankan untuk mengabaikannya.

Kesimpulan

Pernyataan Cak Imin tentang doktrin "aneh" dalam NU yang melarang interaksi dengan PKS dan kelompok wahabi telah menciptakan diskusi dan pertanyaan. Kerja sama politik antara Anies-Muhaimin (Amin) dan PKS telah memicu perdebatan dalam konteks politik Indonesia yang dinamis. Ini juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan semangat perubahan dalam politik.

(*)

Fenomena Terkini






Trending