BUMDes Tugu Selatan Mandiri, Bukti Nyata Desa Maju Lewat Kolaborasi

23 April 2025 22:24 WIB
bumdes-tugu-selatan-mandiri-di-cisarua-kab-bogor-1745388278536_169.jpeg

1. BUMDes Bisa Sukses Bila Pandai Berkolaborasi

Kuatbaca.com - Tak semua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berhasil, namun BUMDes Tugu Selatan Mandiri di Cisarua, Puncak, Bogor membuktikan bahwa kunci kesuksesan bisa diraih melalui kemampuan menjalin kemitraan strategis. Mulai dari penyediaan internet desa, membuka kafe, menjadi agen BRILink, hingga peternakan sapi dan penyewaan kuda, semuanya digerakkan dengan semangat kolaborasi.

2. Pandemi Jadi Titik Awal, Internet Desa Jadi Bisnis Perdana

Saat pandemi COVID-19 melanda di tahun 2021, BUMDes Tugu Selatan memulai langkah pertama mereka dengan menggandeng ISP Lintas Satu Visi untuk menyediakan layanan internet desa "Pangrango Vibes". Hingga kini, sudah ada 500 rumah yang menjadi pelanggan aktif, dengan layanan mulai dari 20 Mbps seharga Rp 250.000/bulan hingga paket tertinggi 100 Mbps seharga Rp 550.000/bulan.

3. Layanan Tertahan, Bisnis Kedua Digulirkan: Distribusi Produk Mayora

Di tengah kendala pengiriman modem saat pandemi, BUMDes tidak tinggal diam. Tahun 2022, mereka menjalin kerja sama sebagai distributor produk makanan dan minuman dari Mayora, menyasar warung-warung di sepanjang jalur wisata Puncak. Langkah ini memperluas sumber pendapatan desa sekaligus menjawab kebutuhan konsumsi masyarakat lokal.

4. Hadirkan Foodcourt Kolaboratif, Libatkan UMKM Desa

Pasca pandemi, tahun 2023 menjadi tahun ekspansi usaha. BUMDes bekerja sama dengan Dispora Kabupaten Bogor untuk membuka foodcourt di area landing paralayang. Sebanyak 32 UMKM desa dilibatkan untuk berjualan tanpa biaya sewa. Sebagai gantinya, 10% laba bersih disetorkan ke kas desa sebagai Pendapatan Asli Desa (PADes).

5. Jadi Agen BRILink dan Dorong Literasi Keuangan Warga

Masih di tahun yang sama, BUMDes juga resmi menjadi agen BRILink. Mesin EDC bahkan dibawa ke foodcourt jika ada pengunjung dalam jumlah besar. Layanan ini memudahkan warga untuk tarik tunai, transfer, hingga bayar tagihan, terutama karena jarak ke bank dan ATM cukup jauh dari desa.

6. Ternak Sapi dan Kuda: BUMDes Sentuh Sektor Peternakan dan Wisata

BUMDes juga mengelola peternakan sapi berjumlah 40 ekor, hasil bantuan dari Pemprov Jabar dan Universitas Sebelas Maret (UNS). Di sisi lain, mereka juga menggagas destinasi wisata Kampung Koboy, yang jadi tempat sentral penyewaan kuda dari warga desa, dengan total 49 ekor kuda, termasuk hibah dari BRIN. Warga yang sebelumnya beternak secara mandiri kini memiliki ekosistem terpusat.

7. Terpilih Jadi Desa BRILian, BUMDes Diinkubasi Oleh BRI dan UNS

Karena kesuksesan pengelolaan berbagai usaha desa, Tugu Selatan Mandiri terpilih menjadi bagian dari program Desa BRILian BRI. Program ini merupakan inkubasi pengembangan desa berbasis digitalisasi, inovasi, keberlanjutan, dan penguatan kelembagaan. Mereka mendapatkan pelatihan langsung dari BRI dan UNS, termasuk pelatihan SOP dan manajemen.

8. Dampak Ekonomi Nyata: PADes Meningkat, Lapangan Kerja Bertambah

Dengan berbagai jenis usaha yang terkelola dengan baik, BUMDes Tugu Selatan Mandiri berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja dan peningkatan PADes. Dari data yang diterima, APBDes 2025 mencatat pendapatan desa sebesar Rp 5,96 miliar, dengan PADes dari sektor usaha langsung mencapai Rp 7,2 juta. Meski kecil, angka ini menunjukkan adanya sumber pendapatan desa yang tidak bergantung sepenuhnya pada Dana Desa.

9. Pakar FEB UI: Kunci Keberhasilan Adalah Kemitraan

Pakar ekonomi pedesaan dari FEB UI, Desti Fitriani, menekankan bahwa BUMDes yang mampu berdiri mandiri tanpa terlalu bergantung pada bantuan pemerintah umumnya berhasil karena kuat dalam menjalin kerja sama. Kolaborasi dengan pihak swasta, universitas, dan pemerintah daerah membuat operasional lebih efisien dan profesional.

BUMDes Tugu Selatan Mandiri, Teladan Nyata Sinergi dan Inovasi Desa

BUMDes Tugu Selatan Mandiri membuktikan bahwa desa bisa maju jika memiliki visi yang jelas, kolaboratif, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Melalui pendekatan kemitraan dan diversifikasi usaha, mereka tidak hanya menciptakan pendapatan baru, tetapi juga memberdayakan masyarakat secara langsung. BUMDes seperti ini patut menjadi inspirasi nasional dalam pembangunan ekonomi desa berbasis kolaborasi.

Fenomena Terkini






Trending