Boeing Dikembalikan China, Indonesia Buka Peluang Tambah Armada Udara

23 April 2025 22:36 WIB
f7423fa9-d48f-4981-8375-6558f389bdb0_169.jpeg

1. Perang Dagang China-AS Buka Peluang Maskapai RI Tambah Armada

Kuatbaca.com - Ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat berimbas pada pengembalian sejumlah pesawat Boeing oleh maskapai Tiongkok ke pabrikan asal AS tersebut. Di tengah dinamika geopolitik ini, Indonesia melihat peluang strategis. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan bahwa maskapai nasional bisa menampung pesawat yang dikembalikan tersebut, tergantung pada minat dan kebutuhan masing-masing operator penerbangan.

2. Boeing 737 MAX 8 Kembali ke AS, RI Diminta Jeli Melihat Momentum

Menurut data pelacakan penerbangan internasional, satu unit Boeing 737 MAX 8 baru saja mendarat di Guam setelah sebelumnya meninggalkan Zhoushan, China—pusat penyelesaian akhir Boeing di Asia. Bahkan ini bukan satu-satunya. Sebelumnya, pesawat yang dirancang untuk Xiamen Airlines juga telah kembali ke Seattle. Pengembalian ini menunjukkan potensi surplus armada Boeing, yang bisa dimanfaatkan oleh negara-negara lain, termasuk Indonesia.

3. Menhub Restui Maskapai Nasional Ambil Kesempatan

Dudy menegaskan bahwa pemerintah membuka ruang bagi maskapai nasional untuk mengakuisisi pesawat-pesawat tersebut, terutama bila harga dan kondisi pesawat sesuai. Indonesia sendiri masih memiliki kebutuhan penambahan armada untuk menjawab permintaan pasar, khususnya di rute-rute domestik dan regional yang terus berkembang pascapandemi.

4. Contoh Negara Lain: India dan Malaysia Siap Tampung

Tak hanya Indonesia, negara tetangga seperti India melalui Air India Ltd, serta Malaysia melalui Malaysia Aviation Group (MAG), dikabarkan telah menyatakan ketertarikannya untuk menampung pesawat-pesawat Boeing yang dikembalikan oleh maskapai China. Ini menjadi sinyal bahwa kompetisi akuisisi armada second-hand akan semakin ketat, dan Indonesia perlu gerak cepat jika ingin ambil bagian.

5. Boeing Sudah Temukan Pembeli Pengganti

Di sisi lain, Boeing menyatakan telah mendapat minat pembeli pengganti, salah satunya adalah Malaysia Airlines, yang kini tengah dalam pembicaraan untuk memperoleh pesawat-pesawat tersebut. Ini memperkuat dugaan bahwa maskapai dari Asia Tenggara jadi target utama dalam penyaluran ulang armada yang semula dialokasikan untuk maskapai Tiongkok.

6. Tantangan dan Peluang bagi Maskapai Nasional

Dengan terbukanya peluang ini, tantangan utama bagi maskapai Indonesia adalah kesiapan finansial dan logistik dalam menampung armada baru. Namun, peluangnya pun besar, mengingat permintaan penumpang domestik dan regional yang terus tumbuh, serta kebutuhan untuk mengganti pesawat lama dengan model yang lebih efisien seperti 737 MAX 8.

7. Menjawab Kebutuhan Transportasi Udara Nasional

Dudy menyebut bahwa Indonesia memang membutuhkan tambahan pesawat dalam jumlah besar. Terbukanya opsi pesawat sisa ekspor China ini bisa menjadi alternatif ekonomis dan cepat, ketimbang menunggu jadwal produksi baru yang bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan tahun.

Boeing Kembali ke AS, Indonesia Bisa Menang Banyak

Di balik perang dagang China-AS, tersembunyi peluang emas bagi maskapai Indonesia untuk memperkuat armada udara. Dengan restu dari pemerintah dan kesiapan operator nasional, pengembalian pesawat Boeing dari China ke AS bisa menjadi momentum transformasi armada penerbangan RI yang lebih modern, efisien, dan kompetitif di kancah global.

Fenomena Terkini






Trending