Bertemu Trump, PM Inggris Keir Starmer Bahas Perdagangan dan Ketegangan Global

19 April 2025 16:06 WIB
perdana-menteri-inggris-keir-starmer-bertemu-dengan-presiden-amerika-serikat-as-donald-trump-di-ruang-oval-di-gedung-putih-di--1740684584056_169.jpeg

Kuatbaca.com-Pertemuan antara Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menjadi sorotan dunia internasional. Digelar pada Jumat, 18 April 2025, diskusi kedua pemimpin berlangsung hangat dan penuh agenda strategis, mulai dari isu perdagangan bilateral hingga ketegangan geopolitik global seperti konflik di Ukraina, Iran, dan Yaman.


1. Perdagangan Jadi Fokus Utama Diskusi

Salah satu topik utama yang diangkat dalam pertemuan tersebut adalah hubungan dagang antara Inggris dan Amerika Serikat. Saat ini, Inggris tengah menghadapi tantangan berat setelah dikenakannya tarif impor oleh AS. Sebagian besar barang-barang Inggris yang masuk ke pasar Amerika dikenai bea masuk sebesar 10%, sementara barang-barang industri berat seperti mobil, baja, dan aluminium dikenakan tarif lebih tinggi hingga 25%.

Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah Inggris, mengingat Amerika Serikat merupakan salah satu mitra dagang terbesar bagi negeri Ratu Elizabeth itu. Dalam pertemuan tersebut, Keir Starmer menyatakan harapannya agar kesepakatan perdagangan yang lebih adil dan saling menguntungkan bisa segera tercapai.


2. Komitmen Inggris Terhadap Perdagangan Bebas

Keir Starmer menegaskan bahwa pemerintahannya tetap berkomitmen pada prinsip perdagangan bebas. Namun, ia juga menekankan bahwa kepentingan nasional Inggris tidak akan dikompromikan. Dalam pembicaraan tersebut, Starmer menyuarakan pentingnya kerja sama yang saling mendukung tanpa memberatkan satu pihak.

Langkah Starmer ini merupakan bagian dari strategi diplomasi ekonomi yang lebih pragmatis. Ia ingin memastikan bahwa produk-produk Inggris tetap kompetitif di pasar internasional dan pelaku industri dalam negeri tidak dirugikan oleh kebijakan proteksionis dari negara mitra.


3. Bahas Konflik Global: Ukraina, Iran, dan Yaman

Tak hanya ekonomi, pertemuan ini juga menyentuh isu-isu geopolitik yang sedang memanas. Starmer dan Trump mendiskusikan situasi terkini di Ukraina yang masih dilanda perang berkepanjangan. Inggris dan AS, sebagai dua negara anggota NATO yang aktif, terus memperkuat koordinasi dalam memberikan dukungan terhadap Ukraina.

Selain itu, ketegangan dengan Iran juga masuk dalam agenda diskusi. Keduanya menyampaikan kekhawatiran terhadap potensi eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah yang dapat mempengaruhi stabilitas global. Mereka juga mengkaji langkah-langkah lanjutan atas tindakan kelompok Houthi di Yaman, yang akhir-akhir ini kembali menjadi ancaman keamanan regional.


4. Hubungan AS-Inggris di Bawah Kepemimpinan Baru

Pertemuan ini menandai momen penting dalam hubungan bilateral antara Inggris dan Amerika Serikat, khususnya dengan terpilihnya Keir Starmer sebagai Perdana Menteri dan Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden. Dinamika kepemimpinan baru ini menciptakan peluang sekaligus tantangan bagi kedua

negara.

Meski terdapat perbedaan pendekatan, baik Starmer maupun Trump menunjukkan keinginan kuat untuk menjaga hubungan strategis antara London dan Washington. Keduanya sepakat bahwa kerja sama dalam bidang ekonomi, keamanan, dan diplomasi internasional tetap menjadi fondasi utama kemitraan kedua negara.

Fenomena Terkini






Trending