Banten Sudah Memasuki Masa Bonus Demografi, Tapi Manfaatnya Belum Optimal

Kuatbaca.com - Gubernur Banten, Andra Soni, menyatakan bahwa Provinsi Banten saat ini sudah memasuki masa bonus demografi, yakni periode ketika jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan usia non-produktif. Meski begitu, menurut Andra, Pemprov Banten masih belum merasakan sepenuhnya manfaat dari kondisi demografi yang ideal ini.
“Banten sudah berada di masa bonus demografi pada 2024 dan 2025 dengan rasio ketergantungan yang mengalami penurunan cukup signifikan,” ujar Andra Soni saat memberikan sambutan pada acara pelepasan Kirab Bangga Kencana di Gedung Negara Provinsi Banten, Senin (23/6/2025).
1. Rasio Ketergantungan di Banten Mendekati Angka Nasional
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan bahwa rasio ketergantungan di Banten pada tahun 2025 berada pada angka 43,9 persen. Angka ini hampir menyamai proyeksi nasional yang diperkirakan berada di angka 44 persen pada periode 2028 hingga 2031. Rasio ketergantungan ini menunjukkan bahwa setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 44 penduduk yang tidak produktif.
Namun demikian, Andra mengingatkan bahwa meskipun struktur demografi sudah mendekati kondisi ideal, hal itu belum menjamin kesejahteraan dan manfaat maksimal bagi masyarakat Banten.
“Meskipun struktur demografi sudah ideal, para pakar menilai bahwa Provinsi Banten belum sepenuhnya bisa menikmati bonus demografi tersebut,” jelasnya.
2. Upaya Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia Jadi Fokus Pemprov Banten
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Banten terus mendorong berbagai program guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci utama untuk memetik manfaat dari bonus demografi. Salah satu upaya konkret yang dijalankan adalah penyediaan pendidikan gratis di jenjang SMA dan SMK swasta serta pelatihan kerja yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
Andra Soni menjelaskan, “Pemprov Banten sudah menetapkan sekolah gratis di tingkat SMA dan SMK swasta. Selain itu, kami juga fokus meningkatkan keterampilan kerja melalui Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) dan memberikan pelatihan khusus bagi siswa SMK agar mereka siap bersaing di dunia kerja.”
3. Dukungan dari BKKBN untuk Peningkatan Pelayanan Keluarga Berencana
Selain di bidang pendidikan dan pelatihan kerja, Pemprov Banten juga menaruh perhatian besar pada peningkatan pelayanan keluarga berencana (KB). Pemerintah berharap Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dapat meningkatkan kualitas edukasi dan akses pelayanan KB, khususnya untuk keluarga miskin dan penerima bantuan sosial.
Andra menegaskan, “Kami mendorong BKKBN untuk terus mengedukasi masyarakat terkait pentingnya keluarga berencana. Hal ini bertujuan agar pemanfaatan bonus demografi dapat berjalan optimal melalui pengendalian jumlah penduduk dan peningkatan kualitas hidup keluarga.”
4. Harapan Gubernur Andra untuk Masa Depan Banten yang Lebih Sejahtera
Dengan berbagai langkah strategis tersebut, Andra Soni optimistis bahwa Provinsi Banten akan mampu mengubah potensi bonus demografi menjadi keuntungan nyata bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Namun ia juga mengingatkan bahwa kerja keras dan sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, serta masyarakat adalah kunci utama keberhasilan.
“Bonus demografi ini adalah kesempatan besar, tapi kita harus bekerja bersama-sama agar potensi ini tidak menjadi sia-sia. Pendidikan, keterampilan kerja, dan program keluarga berencana harus menjadi prioritas agar masyarakat Banten benar-benar merasakan manfaatnya,” tutup Andra.