Banjir di Sembakung: Kakek 80 Tahun Meninggal Tenggelam

23 September 2023 18:02 WIB
650e4806f3023.jpg

KuatBaca.com - Kawasan Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, kembali dilanda banjir tahunan yang berakibat fatal bagi sebagian warganya.

Seorang lansia, Benuh Bin Rasid yang telah berusia 80 tahun, tragis meninggal tenggelam di tengah genangan banjir yang telah melanda sejak Senin. Arif Budiman, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, membagikan detil mengenai insiden tersebut.

"Benuh terpeleset saat akan menuju kamar mandi di rumahnya. Karena rumah di sana umumnya bertipe panggung dan cukup tinggi, dia pun terjatuh dan tenggelam," ungkap Arif.

Menyusul peristiwa ini, Arif dengan tegas mengingatkan masyarakat agar tetap waspada, terutama bagi keluarga yang memiliki anggota lansia.

"Harapannya, para lansia selalu dalam pengawasan dan ditemani anggota keluarga lain saat beraktivitas, khususnya di area yang berpotensi berbahaya seperti ini," tuturnya.

1. Penyebab dan Dampak Banjir di Sembakung

Camat Sembakung, Ridwan, menjelaskan bahwa banjir kali ini disebabkan oleh kiriman banjir dari negara tetangga, Malaysia, ditambah dengan intensitas hujan yang tinggi di kawasan tersebut. Kombinasi kedua faktor ini menyebabkan meluapnya air sungai, sehingga membanjiri tujuh desa di Kecamatan Sembakung, termasuk Desa Labuk, Desa Pagar, Desa Tujung, Desa Manuk Bungkul, Desa Atap, Desa Tagul, dan Desa Lubakan.

Dampak dari banjir ini sangat luas. Data yang diberikan oleh Ridwan menyebutkan bahwa sekitar 1.243 keluarga atau sekitar 4.356 jiwa harus merasakan dampak langsung dari bencana ini. Bukan hanya rumah-rumah warga, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum, perkantoran, fasilitas pendidikan, dan kesehatan di Sembakung.

"Aktivitas masyarakat terhenti total. Ketinggian air saat ini mencapai 4,70 meter, naik 0,40 cm dari hari sebelumnya," ungkap Ridwan.

2. Upaya Evakuasi dan Penanganan

Dengan ketinggian air yang semakin meningkat, proses evakuasi terus dilakukan oleh pihak berwenang. Ridwan memastikan bahwa evakuasi dilakukan secara terstruktur dan terkoordinasi untuk memastikan keselamatan warga. Selain itu, posko-posko bantuan dan tenda pengungsian telah didirikan untuk menampung warga yang terdampak.

Sebagai langkah preventif di masa mendatang, penting bagi masyarakat dan pemerintah setempat untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan kerjasama dalam menghadapi bencana, serta memperkuat infrastruktur daerah guna mengurangi risiko dan dampak dari banjir yang mungkin terjadi lagi di masa depan. (*)

banjir
korban tenggelam
nunukan
sembakung

Fenomena Terkini






Trending