Bandara SMB II Kembali Layani Rute Internasional, Sumsel Siap Sambut Dunia

Kuatbaca - Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang akhirnya kembali menyandang status sebagai bandara internasional. Setelah sempat diturunkan statusnya pada tahun 2024 lalu, kini bandara kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini bersiap membuka pintu lebih lebar ke dunia luar.
Status Internasional Kembali Diakui
Kembalinya status internasional Bandara SMB II bukan sekadar simbolik. Ini adalah hasil dari kerja keras pemerintah daerah, pengelola bandara, dan maskapai penerbangan yang selama ini terus memperjuangkan agar Palembang bisa kembali terhubung secara langsung dengan sejumlah kota penting di luar negeri. Penetapan kembali status internasional ini juga menjadi angin segar bagi masyarakat, pelaku usaha, dan sektor pariwisata yang menantikan akses yang lebih mudah dan cepat ke berbagai destinasi mancanegara.
Kolaborasi yang Membuahkan Hasil
Pemprov Sumatera Selatan menginisiasi berbagai upaya diplomatis dan administratif sejak awal 2025 untuk mengembalikan status tersebut. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah menggandeng maskapai penerbangan berbiaya rendah, AirAsia, untuk membuka kembali rute dari dan menuju luar negeri. AirAsia sendiri dikenal sebagai salah satu maskapai dengan jaringan internasional yang luas dan efisien, sehingga menjadi pilihan ideal untuk menjajaki kembali rute dari Palembang ke luar negeri.
Menuju Rute Langsung Kuala Lumpur – Palembang
Sebagai langkah awal, AirAsia telah mengajukan izin untuk mengoperasikan rute internasional Palembang – Kuala Lumpur yang rencananya akan mulai beroperasi pada September atau Oktober 2025. Rute ini dipilih karena tingginya permintaan perjalanan dari kedua kota serta besarnya kontribusi wisatawan asal Malaysia ke Indonesia, khususnya ke wilayah Sumatera Selatan.
Rute Kuala Lumpur – Palembang akan dilayani satu kali setiap hari, memberi pilihan baru bagi masyarakat yang selama ini harus transit di kota-kota besar lain seperti Jakarta atau Medan. Konektivitas langsung ini tentu sangat ditunggu-tunggu, mengingat tingginya mobilitas pekerja migran, pelajar, dan pelancong dari Sumatera Selatan ke Malaysia dan sebaliknya.
Dari sisi kesiapan infrastruktur, Bandara SMB II sebenarnya sudah memenuhi berbagai standar internasional. Fasilitas terminal, landasan pacu, hingga sistem keamanan telah dirancang untuk mendukung aktivitas penerbangan skala global. Tantangan yang ada lebih bersifat administratif, terutama dalam hal perizinan dari instansi terkait, termasuk Ditjen Perhubungan Udara.
Namun, dengan komitmen kuat dari pemerintah daerah dan dukungan penuh dari operator bandara PT Angkasa Pura I, hambatan administratif ini diprediksi bisa segera diatasi. Jika semua berjalan lancar, masyarakat bisa segera menikmati terbang langsung ke luar negeri dalam waktu dekat.
Pembukaan kembali rute internasional dari Bandara SMB II bukan hanya soal penerbangan, tetapi juga soal membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata. Dengan meningkatnya arus kunjungan wisatawan mancanegara, Sumatera Selatan punya potensi besar untuk mempromosikan kekayaan budaya, wisata alam, hingga destinasi religi seperti kawasan Palembang dan sekitarnya.
Kehadiran rute langsung juga diyakini akan mendorong sektor perdagangan dan investasi, mengingat konektivitas menjadi kunci utama dalam mempercepat mobilitas barang dan jasa. Industri perhotelan, transportasi lokal, dan UMKM pun diprediksi akan merasakan dampak positif dalam waktu singkat.
Kembalinya status internasional Bandara SMB II memberi sinyal kuat bahwa Sumatera Selatan siap bangkit dan bersaing dalam skala global. Tak hanya menjadi hub transportasi, SMB II kini diharapkan menjadi pintu gerbang yang mempertemukan Sumsel dengan berbagai negara sahabat.
Ke depan, Pemerintah Provinsi Sumsel berharap maskapai lain juga mengikuti langkah AirAsia untuk membuka lebih banyak rute internasional dari Palembang. Dengan begitu, akses masyarakat terhadap dunia global akan semakin luas dan mudah, membuka lembaran baru bagi masa depan provinsi ini.