Balita Hanyut di Ciomas Bogor Saat Mandi Hujan, Tim SAR Terus Lakukan Pencarian

16 May 2025 00:50 WIB
96726934-3545-4853-a72c-44db815ca2fe_169.jpg

Kuatbaca.com-Peristiwa tragis terjadi di kawasan Ciomas, Kabupaten Bogor, saat seorang balita berusia 4 tahun dikabarkan hilang setelah hanyut terbawa arus saluran air. Kejadian memilukan ini terjadi pada Kamis sore, 15 Mei 2025, dan memicu gerakan cepat dari tim gabungan pencarian dan penyelamatan yang terdiri dari SAR, BPBD, pemadam kebakaran, hingga warga setempat.

Insiden ini kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap anak-anak, terutama saat musim hujan tiba, di mana genangan air dan saluran pembuangan bisa menjadi jebakan mematikan yang kerap tidak terdeteksi oleh anak kecil.


1. Kronologi Kejadian: Bermain Saat Hujan Berujung Petaka

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban yang berinisial AD sedang bermain di halaman rumah bersama kakaknya sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu hujan turun cukup deras, dan kedua anak ini bermain air di sekitar lingkungan perumahan. Dalam kondisi cuaca ekstrem seperti itu, arus di saluran air yang biasa terlihat tenang berubah menjadi deras dan berbahaya.

Tanpa disadari, korban terpeleset dan masuk ke dalam selokan. Arus air yang kuat langsung menyeret tubuh mungil balita tersebut

hingga tak terlihat lagi oleh warga sekitar. Kakaknya yang melihat kejadian tersebut segera melaporkan kepada orang tua dan tetangga, yang kemudian meneruskan informasi kepada pihak berwenang.


2. Respons Cepat Tim Gabungan, Pencarian Dilakukan Menyusuri Aliran

Begitu laporan masuk, aparat dari Polsek Ciomas bersama tim SAR gabungan langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan upaya pencarian. Dalam prosesnya, mereka menyusuri aliran sungai yang terhubung dengan saluran air tempat korban terakhir terlihat.

Proses pencarian dilakukan hingga malam hari dengan penerangan terbatas, dibantu oleh masyarakat sekitar yang ikut terlibat secara sukarela. Kondisi medan cukup menantang, dengan banyaknya percabangan dan jalur sempit di sepanjang saluran air. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat tim untuk menemukan korban sesegera mungkin.


3. Dukungan Warga dan Pemerintah Daerah dalam Pencarian

Warga setempat, termasuk kepala desa dan perangkat RT/RW, turut mendampingi tim SAR. Solidaritas ini menjadi kekuatan utama dalam penanganan kasus darurat seperti ini. Selain menggunakan alat manual seperti jaring dan bambu, tim juga memanfaatkan alat berat di beberapa titik untuk membantu membuka saluran yang tersumbat.

Pemerintah daerah melalui BPBD Kabupaten Bogor juga memberikan dukungan penuh berupa logistik, peralatan, dan relawan tambahan. Hingga saat ini, proses pencarian terus dilakukan secara intensif di berbagai titik yang kemungkinan dilalui aliran air dari lokasi awal.


4. Imbauan untuk Orang Tua: Waspadai Anak Bermain Saat Musim Hujan

Peristiwa ini menjadi pengingat keras bagi orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat musim hujan. Selokan, parit, atau aliran air di sekitar rumah yang terlihat biasa saja bisa berubah sangat berbahaya dalam waktu singkat.

Pemerintah daerah juga diharapkan dapat melakukan inspeksi berkala terhadap sistem drainase dan saluran air terbuka di permukiman padat penduduk. Selain itu, edukasi kepada warga tentang pentingnya keselamatan anak saat bermain di luar rumah juga perlu terus digalakkan melalui sekolah dan kegiatan komunitas lokal.

Musibah yang menimpa balita di Ciomas ini menggugah keprihatinan banyak pihak dan menjadi pelajaran penting soal keselamatan anak di musim penghujan. Semangat gotong royong antara warga dan tim penyelamat patut diapresiasi, namun pencegahan tetap harus menjadi prioritas utama agar peristiwa serupa tak terulang. Semua pihak, mulai dari orang tua, tokoh masyarakat, hingga pemerintah, memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi tumbuh kembang anak-anak kita.

Fenomena Terkini






Trending