1. BP Batam Bertemu Presiden Prabowo, Bahas Kendala dan Solusi Investasi
Kuatbaca.com - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar Achmad, bersama jajaran pengurus lembaga tersebut melakukan pertemuan penting dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta. Pertemuan ini bertujuan untuk melaporkan perkembangan serta tantangan investasi yang terjadi di kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam.
Dalam kesempatan itu, Amsakar menyampaikan sejumlah langkah konkret yang telah dilakukan BP Batam dalam mendukung percepatan investasi. Salah satunya adalah penerapan sistem Land Management System (LMS) yang memudahkan penataan dan pengawasan lahan secara digital dan transparan.
Tak hanya itu, BP Batam juga telah melakukan penyederhanaan layanan perizinan, di antaranya dengan menghapus proses perizinan fatwa planologi yang dinilai mempersulit dan memperlambat proses investasi. Proses ini juga diintegrasikan dengan layanan pemerintah kota Batam untuk menciptakan pelayanan terpadu yang lebih efisien.
Upaya tersebut, menurut Amsakar, merupakan bentuk keseriusan BP Batam dalam menciptakan ekosistem investasi yang kompetitif dan adaptif terhadap kebutuhan pelaku usaha domestik maupun asing.
2. Arahan Prabowo: Dorong Investasi, Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%
Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan tersebut memberikan arahan khusus kepada BP Batam agar berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, yang ditargetkan mencapai 8%. Ia menegaskan bahwa untuk mewujudkan target ambisius ini, perlu dilakukan penyelarasan regulasi yang selama ini menghambat investasi di daerah-daerah strategis seperti Batam.
Presiden menekankan pentingnya semangat dan komitmen dalam menyiapkan iklim usaha yang mendorong percepatan investasi. Pemerintah pusat, lanjut Amsakar mengutip arahan Prabowo, akan membantu menyinkronkan regulasi antarinstansi, termasuk yang berada di level provinsi dan kabupaten/kota.
Sebagai kawasan ekonomi khusus, Batam memang selama ini menunjukkan performa ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Oleh karena itu, Amsakar menyatakan siap mendukung visi Prabowo dengan menjadikan Batam sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
Ia menambahkan bahwa untuk mendukung target tersebut, BP Batam akan memastikan adanya jaminan berusaha, kemudahan berinvestasi, serta iklim usaha yang kondusif bagi investor lokal maupun mancanegara.
3. Penyusunan DIM Jadi Langkah Tindak Lanjut Konkret
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan dengan Presiden Prabowo, BP Batam akan menyusun Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang berisi rangkuman hambatan dan kendala regulasi yang sering dihadapi pelaku usaha di lapangan. DIM ini akan menjadi dasar untuk perbaikan sistem investasi secara menyeluruh dan lintas sektor.
Amsakar menyebutkan bahwa regulasi yang tumpang tindih antara pusat, provinsi, dan daerah masih menjadi masalah besar yang menghambat realisasi investasi. Dalam DIM tersebut, akan diidentifikasi peraturan mana saja yang membutuhkan penyelarasan atau bahkan deregulasi demi menyederhanakan birokrasi.
Sebagai contoh, Amsakar menyinggung perbandingan dengan negara sahabat yang hanya membutuhkan satu lembaga untuk menyelesaikan seluruh proses perizinan investasi. Ia berharap Indonesia bisa mengadopsi sistem tersebut agar investor tidak perlu mengurus izin ke berbagai instansi yang tersebar di berbagai level pemerintahan.
Tim teknis khusus akan dibentuk untuk mengelaborasi DIM ini dan mengawalnya hingga bisa diimplementasikan secara nasional dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat.
4. Batam Siap Jadi Model Nasional Reformasi Iklim Investasi
Amsakar optimistis bahwa Batam dapat menjadi role model nasional dalam hal penyederhanaan perizinan dan penguatan ekosistem investasi. Dengan dukungan infrastruktur yang sudah cukup memadai, serta posisi strategis sebagai pintu gerbang ekonomi regional, Batam dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru Indonesia.
Pemerintah melalui Prabowo Subianto telah memberi sinyal kuat untuk menjadikan Batam sebagai lokomotif pembangunan dan pertumbuhan yang bisa ditiru daerah lain. Oleh karena itu, BP Batam kini fokus pada peningkatan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan Kementerian PAN-RB, BKPM, serta pemerintah daerah.
Langkah-langkah konkret seperti digitalisasi pelayanan, peningkatan transparansi, dan efisiensi birokrasi akan terus didorong agar tidak hanya menarik investasi baru, tetapi juga menjaga kepercayaan investor lama.
Dengan arahan langsung dari Presiden, Batam kini memasuki babak baru sebagai kawasan investasi unggulan yang siap menjawab tantangan global dan membawa manfaat nyata bagi ekonomi Indonesia.
Pertemuan Kepala BP Batam dengan Presiden Prabowo menghasilkan arahan strategis untuk mendorong percepatan investasi dan penyelarasan regulasi. Dengan menyusun Daftar Inventarisasi Masalah (DIM), BP Batam berkomitmen menghilangkan hambatan investasi dan menjadikan Batam sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah ini diharapkan mampu mendorong pencapaian target ambisius pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% dalam beberapa tahun ke depan.