Awal Pertemuan Christine Hakim dan Jeroen Lezer: Sebuah Kisah yang Tak Terduga

17 January 2025 15:46 WIB
christine-hakim_169.jpeg

Kuatbaca.com - Aktris legendaris Christine Hakim mengenang perjalanan hidupnya yang penuh warna, terutama tentang pertemuannya dengan Jeroen Lezer, seorang aktor asal Belanda. Pada usia 39 tahun, Christine tidak pernah membayangkan akan jatuh hati pada seorang pria asing. Namun, saat pertama kali bertemu dengan Jeroen, sesuatu yang kuat terasa di hatinya. Kesan pertama yang diberikan Jeroen begitu mendalam dan meninggalkan kesan positif dalam diri Christine.

Dalam momen yang begitu sederhana, setelah melaksanakan salat isya, Christine merasa ada yang berbeda. Meskipun saat itu dirinya tidak berencana untuk menikah, hati kecilnya berkata bahwa Jeroen bisa menjadi sosok yang menemani hidupnya. Di tengah kesibukannya sebagai seorang aktris, perasaan yang muncul tiba-tiba itu sangat mengejutkannya. Rasa itu datang begitu saja, mengubah pandangan hidup Christine yang selama ini belum ingin terikat dalam pernikahan.

1. Perjalanan Cinta yang Menantang: Dari Kencan Hingga Keputusan untuk Menikah

Setelah pertemuan pertama itu, hubungan Christine dan Jeroen berkembang dengan cepat. Jeroen, yang sangat menghargai keluarga, membuat Christine semakin merasa bahwa ia adalah sosok yang tepat untuk menjadi pasangan hidupnya. Tiga bulan setelah kedekatan mereka, Jeroen mengejutkan Christine dengan keputusan besar untuk memeluk agama Islam. Keputusan ini tentu membawa perubahan dalam dinamika hubungan mereka.

Meskipun hubungan mereka penuh tantangan dan perbedaan budaya, mereka berdua tetap melanjutkan perjalanan cinta mereka. Dibutuhkan waktu sekitar 3,5 tahun sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Namun, pernikahan tersebut tidak seperti pernikahan kebanyakan. Christine dan Jeroen memilih cara yang sangat berbeda dengan pasangan lainnya pada waktu itu.

2. Alasan Memilih Pernikahan Diam-diam: Menghindari Sorotan Publik

Christine Hakim dan Jeroen Lezer memutuskan untuk menikah secara diam-diam, tanpa pesta pernikahan yang megah. Keputusan ini diambil karena keduanya tidak ingin pernikahan mereka menjadi ajang sorotan publik. Jeroen mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap pernikahan besar yang melibatkan ribuan tamu dan acara yang sangat formal. Baginya, pernikahan seharusnya menjadi momen yang intim dan pribadi, bukan sekadar formalitas yang melibatkan banyak orang.

“Mau nikah di Grand Hyatt dengan tamu 2.000 orang? Saya tidak suka begitu. Saya mau kontak langsung dengan tamu, bukan cuma sekadar berjabat tangan,” kata Jeroen. Mereka berdua lebih memilih pernikahan yang lebih sederhana dan lebih personal, tanpa banyak orang yang mengatur jalannya acara. Inilah mengapa mereka memilih untuk kabur dan menikah diam-diam di luar negeri.

3. Makkah Menjadi Tempat Suci untuk Pernikahan Mereka

Makkah, tempat yang sangat sakral bagi umat Muslim, akhirnya dipilih sebagai lokasi pernikahan mereka. Keputusan untuk menikah di Makkah bukan hanya karena tempatnya yang penuh makna, tetapi juga karena keduanya ingin menjaga privasi mereka. Mereka berusaha agar pernikahan ini tetap tidak diketahui banyak orang. Dengan mengenakan topi dan kacamata, mereka berdua datang ke masjid di Makkah untuk melangsungkan akad nikah.

Namun, meskipun mereka berusaha menyembunyikan momen tersebut, pada akhirnya ada saja orang yang mengenali mereka. Seiring dengan bertambahnya perhatian dari keluarga di Jakarta, berita pernikahan mereka akhirnya diketahui oleh banyak orang, termasuk wartawan yang segera berusaha untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Meski demikian, mereka berdua merasa bahagia dengan keputusan yang telah mereka ambil, dan pernikahan yang terjalin tetap menjadi kenangan indah dalam hidup mereka.

4. 25 Tahun Bersama: Kebahagiaan dan Peran Jeroen dalam Keluarga

Kini, setelah 25 tahun menikah, Christine Hakim dan Jeroen Lezer telah menjalani kehidupan bersama yang penuh kebahagiaan dan tantangan. Christine merasa bangga dengan Jeroen yang semakin matang dalam kehidupannya. Dalam setiap acara keluarga, Jeroen selalu mengambil peran sebagai imam dalam salat berjamaah, menunjukkan betapa kuatnya hubungan spiritual mereka.

Meskipun perjalanan hidup mereka penuh dengan berbagai dinamika, terutama perbedaan budaya dan agama, keduanya selalu saling mendukung. Mereka menunjukkan bahwa pernikahan tidak hanya soal cinta, tetapi juga soal saling pengertian, kesetiaan, dan rasa hormat satu sama lain. Pernikahan Christine dan Jeroen menjadi bukti bahwa cinta yang kuat dapat melampaui perbedaan dan menciptakan kebahagiaan yang langgeng. (*)

Fenomena Terkini






Trending