Arema FC Pertimbangkan Pindah dari Stadion Kanjuruhan Setelah Insiden Pelemparan Batu

Kuatbaca.com-Arema FC kini tengah mempertimbangkan untuk meninggalkan Stadion Kanjuruhan setelah insiden pelemparan batu ke bus tim Persik Kediri yang terjadi usai pertandingan pada 11 Mei 2025. Insiden ini membuat pihak klub merasa tidak dihormati, mengingat kekecewaan yang muncul dari kelompok pendukung mereka.
1. Insiden Pelemparan Batu yang Menghebohkan
Pertandingan antara Arema FC dan Persik Kediri pada pekan ke-32 Liga 1 2024/25 berakhir dengan kekalahan 0-3 bagi tuan rumah. Tak lama setelah pertandingan berakhir, bus yang mengangkut tim Persik Kediri dilempari batu oleh sekelompok orang saat meninggalkan Stadion Kanjuruhan. Peristiwa ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena insiden tersebut terjadi pada laga comeback Arema ke stadion tersebut setelah hampir tiga tahun menjadi tim musafir akibat Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.
Kekecewaan para suporter Arema yang tidak bisa menerima kekalahan timnya menjadi faktor yang diperkirakan memicu aksi anarkis ini. Insiden tersebut tentunya memberikan dampak negatif terhadap citra klub, yang baru saja kembali bermain di kandang mereka setelah waktu yang panjang.
2. Arema FC Merasa Tidak Dihormati
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menyatakan rasa kecewanya terhadap beberapa pihak yang terlibat dalam pertandingan tersebut, termasuk para suporter yang tidak menunjukkan dukungan positif terhadap tim. Dalam sebuah pernyataan resmi klub, Yusrinal mengungkapkan bahwa Arema telah berusaha keras untuk mempertahankan eksistensinya selama tiga tahun terakhir, meskipun harus menghadapi keterbatasan dana dan tidak adanya pemasukan.
“Kami merasa sudah berdarah-darah, berusaha sekuat tenaga untuk kembali ke rumah sendiri, namun seakan-akan kami tidak dihormati di sini,” ungkapnya. Arema, yang baru kembali ke Kanjuruhan setelah hampir tiga tahun, berharap bisa mendapat sambutan yang baik dari suporter, namun malah menghadapi tindakan negatif yang mencoreng nama baik klub.
3. Minimnya Dukungan Suporter di Kanjuruhan
Meskipun Arema FC sangat mengharapkan dukungan besar dari suporter saat mereka kembali ke Kanjuruhan, kenyataannya hanya sedikit suporter yang hadir di stadion. Hal ini disebabkan oleh harga tiket yang mahal, yang membuat banyak pendukung kesulitan untuk datang mendukung langsung tim mereka. Ketiadaan suporter yang memenuhi stadion jelas sangat berbeda dengan ekspektasi klub yang berharap mendapat sambutan meriah setelah dua tahun lebih menjadi tim musafir.
“Suporter itu pendukung, mereka tidak memberi dukungan selama tiga tahun kami menjadi tim musafir, dan saat kami pulang, bukannya dukungan yang kami terima, malah tuntutan kesempurnaan yang berlebihan,” tambah Yusrinal. Minimnya kehadiran suporter dan tindakan yang mencoreng reputasi klub membuat Arema merasa kecewa dan tidak dihargai, meskipun mereka telah berusaha keras untuk kembali ke Kanjuruhan.
4. Evaluasi Keamanan dan Tuntutan Pelaku Pelemparan
Arema FC juga menyoroti masalah keamanan di Stadion Kanjuruhan. Meski pihak klub telah memenuhi segala protokol keamanan untuk pertandingan dengan status "high risk match," insiden pelemparan batu masih terjadi di luar area stadion yang menjadi konsentrasi pihak keamanan. Yusrinal menekankan pentingnya evaluasi keamanan oleh pihak berwenang, terutama dalam mengantisipasi kejadian serupa di masa depan.
Pihak klub juga menuntut pihak berwajib untuk segera menangkap pelaku pelemparan batu tersebut dan mengungkap motif di balik aksi tersebut. Jika pelaku kecewa dengan hasil pertandingan atau kekalahan Arema, Yusrinal bertanya mengapa kekesalan itu tidak dilimpahkan langsung kepada tim dan bukan merusak fasilitas yang seharusnya dihormati.
Insiden ini menjadi momen refleksi bagi Arema FC yang sudah merasa tidak dihargai setelah usaha keras mereka untuk kembali ke Stadion Kanjuruhan. Selain itu, masalah terkait kurangnya dukungan suporter, isu keamanan, dan pelaku pelemparan batu menjadi hal-hal yang harus segera ditangani untuk mencegah kejadian serupa. Klub ini kini mempertimbangkan untuk meninggalkan stadion yang penuh kenangan ini jika situasi tidak segera membaik. Ke depannya, Arema FC berharap bisa mendapatkan dukungan lebih besar dan tindakan tegas terhadap pelaku yang merusak citra klub.