Arab Saudi Siap Lunasi Utang Suriah ke Bank Dunia: Langkah Strategis Pulihkan Ekonomi Suriah

15 April 2025 19:30 WIB
raja-salman_169.jpeg

Kuatbaca.com-Langkah mengejutkan datang dari Arab Saudi di bawah kepemimpinan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. Negara kaya minyak tersebut dikabarkan siap melunasi utang Suriah ke Bank Dunia senilai US$15 juta atau sekitar Rp250 miliar. Rencana ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa Arab Saudi mulai mengambil peran lebih aktif dalam upaya pemulihan ekonomi Suriah pasca-perang.

Meskipun belum diumumkan secara resmi, kabar ini sudah ramai diperbincangkan di kalangan internasional karena dianggap bisa membuka jalan bagi Suriah untuk kembali mendapatkan bantuan keuangan dari lembaga internasional. Seperti diketahui, Suriah saat ini mengalami krisis cadangan devisa dan tidak mampu melunasi utangnya sendiri.

1. Pelunasan Utang Jadi Syarat Penting Akses Bantuan Internasional

Utang Suriah ke Bank Dunia menjadi penghalang utama bagi negara tersebut untuk kembali menikmati aliran bantuan dari lembaga-lembaga keuangan global. Pelunasan utang ini bukan hanya sekadar kewajiban finansial, tetapi juga menjadi syarat mutlak agar Suriah bisa mengakses dana bantuan, hibah, atau investasi internasional untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat konflik berkepanjangan.

Selama beberapa tahun terakhir, Suriah kesulitan membayar utangnya karena cadangan mata uang asing yang semakin menipis dan aset luar negeri yang dibekukan. Usaha pemerintah Suriah sebelumnya untuk menggunakan aset-aset tersebut sebagai alat pembayaran pun gagal. Jika Arab Saudi benar-benar turun tangan, ini bisa menjadi titik balik penting dalam proses rekonstruksi negara tersebut.


2. Isyarat Kuat Dukungan Teluk untuk Pemulihan Suriah

Langkah Arab Saudi ini dipandang sebagai sinyal kuat bahwa negara-negara Teluk mulai melirik peluang untuk membangun kembali hubungan dan memberikan bantuan nyata kepada Suriah. Selain Arab Saudi, Qatar juga menunjukkan niat serupa. Negara tersebut dilaporkan ingin membantu membayar gaji pegawai negeri di Suriah, meskipun realisasinya sempat tertunda karena kekhawatiran terhadap sanksi dari Amerika Serikat.

Tak hanya itu, Qatar juga telah menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan pasokan gas ke Suriah melalui jalur Yordania. Proyek ini kabarnya sudah mendapat izin dari pemerintah AS. Semua langkah ini menunjukkan bahwa dinamika geopolitik di kawasan Timur Tengah sedang mengalami perubahan, terutama dalam hal keterlibatan negara-negara Teluk dalam pemulihan Suriah.

3. Bank Dunia Siap Terlibat dalam Proses Rehabilitasi

Bank Dunia tampaknya juga tidak tinggal diam. Lembaga keuangan internasional ini menunjukkan kesiapan untuk kembali terlibat dalam proses pemulihan Suriah, khususnya dalam sektor-sektor vital seperti jaringan listrik dan sistem penggajian pegawai negeri sipil. Bukti keseriusan ini terlihat dari pertemuan terbuka antara delegasi Bank Dunia dan Menteri Keuangan Suriah, Mohammed Yosr Bernieh.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas strategi memperkuat hubungan keuangan dan

ekonomi. Selain itu, Bernieh juga menyampaikan dampak berat dari sanksi internasional dan kebijakan ekonomi yang keliru dari pemerintahan sebelumnya. Diskusi ini membuka peluang untuk kerja sama lebih lanjut, asalkan utang Suriah bisa segera dilunasi.


4. Suriah Siap Kirim Delegasi ke Washington: Tanda Pembaruan Diplomasi

Sebagai bagian dari upaya pemulihan dan reintegrasi ke sistem keuangan global, Suriah dilaporkan akan mengirim delegasi resmi ke Washington dalam waktu dekat. Kunjungan ini ditujukan untuk menghadiri rapat tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), yang menjadi pertemuan penting bagi negara-negara anggota.

Ini akan menjadi kunjungan pertama pejabat Suriah ke Amerika Serikat sejak perubahan pemerintahan di negara tersebut. Meskipun sanksi dari AS masih berlaku, ada sinyal positif berupa pengecualian sanksi selama enam bulan untuk bantuan kemanusiaan yang diberlakukan awal tahun ini. Walau hasilnya belum signifikan, pengecualian ini membuka celah untuk komunikasi dan kerja sama yang lebih konstruktif.

Rencana Arab Saudi melunasi utang Suriah ke Bank Dunia adalah langkah diplomatik yang sangat strategis. Selain membuka peluang pemulihan ekonomi Suriah, tindakan ini juga menunjukkan keseriusan negara-negara Teluk dalam berkontribusi terhadap stabilitas kawasan. Jika terealisasi, langkah ini bisa menjadi awal baru bagi Suriah untuk kembali membangun negaranya dan mengembalikan kepercayaan dunia internasional terhadap stabilitas dan kredibilitas ekonominya.

Fenomena Terkini






Trending