Apa Lawan Kata Haus? Ini Penjelasan Pakar Bahasa

Kuatbaca.com - Sebuah unggahan yang menanyakan lawan kata dari haus menjadi viral di media sosial Twitter.
Unggahan tersebut pertama kali dibagikan akun Twitter ini pada Kamis (13/4/2023). Dalam postingan tersebut, pengunggah melampirkan foto seseorang yang seolah sedang berpikir.
"Sedang memikirkan apa lawan kata dari haus," tulis pengunggah.
Hingga Sabtu (15/4/2023) malam, unggahan tersebut telah tayang sebanyak 2,6 juta kali, disukai 16.100 pengguna Twitter, dan dibagikan 458 kali.
Lalu, apa lawan kata dari haus?
Penjelasan pakar bahasa Ilustrasi orang minum air karena haus.Menurut KBBI, haus merupakan kata adjektiva yang menjelaskan nomina (kata benda) atau pronomina (kata ganti nomina).Haus berarti "berasa kering kerongkongan dan ingin minum".
Kepala Program Studi Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran Nani Darmayanti mengatakan bahwa kata "haus" memang tidak memiliki lawan kata yang khusus.
Ini berbeda dari kata "lapar" yang memiliki antonim atau lawan kata berupa "kenyang".
"Secara khusus, nggak ada ya. Paling pakai negasi 'tidak haus'," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (15/4/2023).
Negasi merupakan kata yang digunakan untuk menunjukkan penyangkalan, peniadaan, atau kata sangkalan. Misalnya, kata "tidak" atau "bukan".
Sementara itu, Plt. Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra (Badan Bahasa) Kemendikbud Dora Amalia memiliki pendapat yang berbeda mengenai lawan kata dari "haus".
"Sebetulnya ada beberapa kata yang bisa digunakan sebagai lawan kata haus," katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/4/2023).
Menurut Dora, kata "lega" atau "puas" dapat digunakan sebagai lawan kata dari "haus".
Menurut KBBI, "lega" berarti lapang, luas, atau tidak sempit, tidak sesak atau kosong, berasa senang atau tidak gelisah lagi, serta senggang atau tidak sibuk.
Sementara kata "puas" artinya merasa senang (lega, gembira, kenyang, dan sebagainya karena sudah terpenuhi hasrat hatinya) atau lebih dari cukup.
Berdasarkan kamus Tesaurus, "lega" dan "puas" termasuk dalam kelompok kata yang sama dengan kata "kenyang".
Dalam bahasa Indonesia, suatu kata tidak selalu memiliki lawan kata atau antonim yang mutlak. Lawan kata pun juga tidak selalu memiliki arti yang benar-benar kebalikannya.
Kata yang tidak memiliki antonim dapat menggunakan negasi berupa "tidak" atau "bukan" untuk menunjukkan lawan katanya selama memiliki konteks yang sesuai.(*)