Apa Itu Aksara Rekan?

Aksara rekan adalah aksara yang terbilang sangat jarang digunakan dalam penulisan bahasa Jawa.
Bentuk aksara rekan juga berbeda dengan aksara Jawa yang biasa diketahui oleh khalayak umum.
Aksara rekan tercipta dengan memberikan sandangan yang bernama cecak telu pada aksara dasar yang bunyinya dianggap paling mendekati.
Contohnya, aksara pa ditambah cecak telu menjadi fa, ja menjadi za, dan seterusnya.
Kegunaan aksara rekan
Perlu diketahui bahwa bentuk-bentuk huruf yang ada di dalam Hanacaraka tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk penulisan kata-kata dari barat.
Sebagai salah satu bentuk dari asimilasi budaya, maka dibentuklah aksara rekan yang pada perkembangannya banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab.
Adapun kegunaan aksara rekan adalah menuliskan aksara konsonan pada kata-kata asing yang masih dipertahankan seperti aslinya.
Aksara rekan berjumlah lima buah, yaitu:
kha dza fa/va za gha
Kelima aksara rekan tersebut adalah yang paling lazim dan dapat dengan mudah ditemui di internet.
Aturan penulisan aksara rekan
Ada beberapa aturan dalam menulis aksara rekan, yaitu:
Tidak semua aksara rekan memiliki pasangan, yang memiliki pasangan hanya fa. Aksara rekan dapat diberikan pasangan Aksara rekan juga dapat diberikan sandangan sebagaimana aksara-aksara yang ada dalam Hanacaraka
Sandangan adalah tanda yang dipakai sebagai pengubah bunyi di dalam tulisan Jawa.
Di dalam tulisan Jawa, aksara yang tidak mendapat sandangan diucapkan sebagai gabungan antara konsonan dan vokal a.
Di dalam aksara jawa, sandangan terbagi ke dalam tiga golongan, sebagai berikut:
Sandangan bunyi vokal Sandangan konsonan penutup suku kata Sandangan gugus konsonan
Referensi:
Piliang, Santo Saba. (2020). Lemuria Indonesia. Santo Saba Piliang. Perdana, Aditya Bayu. (2020). Ragam Langgam Aksara Jawa dari Manuskrip hingga Buku Cetak. Manuskripta.