Anies Baswedan Luncurkan Gerakan 'Aksi Bersama' di Banten, Wujudkan Perubahan Lewat Karya Nyata
Kuatbaca.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kembali hadir dengan inisiatif baru di tengah masyarakat. Kali ini, ia meluncurkan organisasi 'Aksi Bersama', sebuah gerakan sosial yang bertujuan menciptakan perubahan nyata melalui kerja gotong royong. Peluncuran perdana dilakukan di Desa Cihanjuang, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Rabu (14/5/2025), sekaligus ditandai dengan peresmian jembatan hasil swadaya masyarakat.
1. 'Aksi Bersama': Gerakan untuk Menyalurkan Niat Baik
Menurut Anies, nama "Aksi Bersama" sendiri sudah menggambarkan esensi gerakan tersebut: aksi kolektif yang lahir dari niat baik dan berujung pada karya yang bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Bukan sekadar forum diskusi atau wacana, Aksi Bersama hadir untuk menjawab kebutuhan nyata melalui kolaborasi antarelemen bangsa.
Dalam peluncurannya, Anies menekankan bahwa masyarakat tidak hanya butuh janji dan wacana, tetapi tindakan konkret yang membawa perubahan. Oleh karena itu, Aksi Bersama difokuskan sebagai wadah gotong royong yang mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan.
2. Jembatan sebagai Simbol Pembuka Akses Kesejahteraan
Peresmian Aksi Bersama ditandai dengan peluncuran sebuah jembatan kecil yang dibangun melalui gotong royong masyarakat. Meski terlihat sederhana, jembatan ini memiliki makna strategis bagi warga setempat.
Menurut Anies, jembatan tersebut merupakan pintu gerbang kesejahteraan bagi desa. Ketika infrastruktur seperti ini tidak tersedia, maka akses masyarakat terhadap pasar, sekolah, dan layanan kesehatan menjadi sangat terbatas. Jembatan ini memungkinkan hasil pertanian bisa diangkut ke pasar, anak-anak bisa pergi ke sekolah, dan masyarakat bisa lebih mudah menjangkau fasilitas kesehatan.
3. Kenangan Pahit yang Menjadi Pemantik Perubahan
Anies juga menceritakan pengalaman pribadinya saat berkunjung ke desa tersebut tiga bulan sebelumnya. Ia mengungkapkan kisah tragis tentang seorang ibu hamil tua yang meninggal dunia karena tidak adanya akses jembatan. Peristiwa inilah yang menjadi pemantik utama lahirnya Aksi Bersama.
Kisah ini menjadi simbol dari banyaknya persoalan yang masih dihadapi masyarakat desa terpencil. Infrastruktur dasar seperti jembatan seharusnya bukan menjadi kemewahan, melainkan kebutuhan pokok yang layak dipenuhi oleh negara.
4. Bukan Gerakan Politik, Tapi Gerakan Sosial
Anies menegaskan bahwa Aksi Bersama bukanlah instrumen politik atau bagian dari partai tertentu. Gerakan ini murni didirikan untuk membantu masyarakat dan menggerakkan kolaborasi di lapangan. Ia menolak anggapan bahwa inisiatif ini hanya pencitraan semata.
Sebaliknya, Anies justru ingin menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari hal kecil dan dilaksanakan bersama. Aksi Bersama tidak menunggu pemerintah pusat atau daerah, melainkan langsung bergerak bersama elemen masyarakat untuk mencari solusi dari bawah.
5. Anies Dukung Gerakan Sosial Rakyat Lainnya
Sebelum mendirikan Aksi Bersama, Anies juga sempat menghadiri deklarasi organisasi masyarakat Gerakan Rakyat pada Februari 2025 lalu. Ia menyambut baik upaya masyarakat yang mulai mengorganisasikan diri dan menyuarakan aspirasi dalam bentuk aksi nyata, bukan hanya kritik kosong.
Bagi Anies, hadirnya gerakan-gerakan sosial seperti ini menjadi bukti bahwa rakyat Indonesia masih memiliki semangat untuk bergotong royong dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
6. Menuju Indonesia yang Lebih Setara dan Inklusif
Melalui Aksi Bersama, Anies berharap bisa membangun kesadaran kolektif bahwa Indonesia masih membutuhkan banyak tangan untuk bekerja bersama, terutama dalam membangun desa-desa yang masih tertinggal. Ia mengajak semua kalangan tanpa memandang latar belakang politik, agama, atau status sosial untuk turun langsung membantu sesama.
Dengan pendekatan kolaboratif dan empati sosial, Aksi Bersama diharapkan menjadi model baru dalam pembangunan masyarakat, di mana kekuatan rakyat mampu mengisi kekosongan yang belum tersentuh oleh negara.