Anak Kopino Mencari Keadilan Melalui Website: Kisah Tragis Anak yang Ditelantarkan Ayah Korea

16 July 2024 19:36 WIB
kopino_169.jpeg

Kuatbaca.com-Kisah romantis yang sering kita lihat dalam drama Korea tidak selalu terjadi di dunia nyata. Banyak perempuan Filipina yang jatuh cinta dengan pria Korea atau yang sering disebut "Oppa", namun akhirnya ditinggalkan setelah memiliki anak. Anak-anak yang lahir dari hubungan ini dikenal sebagai Kopino (Korean-Filipino) dan sering menghadapi kesulitan hidup yang berat.

Latar Belakang Para Ayah Kopino

Banyak ayah dari anak-anak Kopino adalah mahasiswa atau turis Korea yang datang ke Filipina untuk belajar Bahasa Inggris atau untuk berlibur. Filipina dikenal sebagai destinasi populer bagi mahasiswa Korea karena biaya pendidikan yang lebih terjangkau. Selain itu, beberapa turis Korea datang untuk tujuan bisnis seks. Diperkirakan ada sekitar 30.000 anak Kopino di Filipina, menurut data dari organisasi lokal pada tahun 2016.

Sebagian besar anak-anak Kopino bahkan tidak pernah bertemu dengan ayah mereka. Beban biaya untuk membesarkan, pendidikan, dan kesehatan anak-anak ini menjadi sorotan, terutama di komunitas yang peduli dengan nasib mereka. Banyak ibu Filipina yang harus berjuang sendiri untuk memberikan kehidupan yang layak bagi anak-anak mereka.

Upaya Mencari Keadilan

Untuk mencari keadilan, sejumlah website didirikan dengan tujuan mengekspos ayah-ayah yang telah meninggalkan anak-anak Kopino. Salah satu situs yang dikenal adalah kopinofather.wordpress.com atau 'We Love Kopino'. Situs ini mempublikasikan foto-foto para pria Korea bersama perempuan Filipina dan anak-anak mereka, dengan harapan mendapatkan tanggung jawab dari sang ayah.

Kontroversi dan Dukungan Hukum

Langkah ini menimbulkan kontroversi terkait dugaan pelanggaran privasi karena mempublikasikan foto-foto para ayah. Namun, pendiri situs, Koo Bon-chang, menjelaskan bahwa ini adalah cara paling efektif untuk melacak ayah-ayah yang menghilang. Banyak panggilan telepon mulai berdatangan, baik dari para ayah itu sendiri maupun dari orang-orang yang mengenal mereka. Meski menghadapi ancaman tuntutan hukum, Koo Bon-chang tetap berdiri teguh dengan tindakannya.

Pemerintah Korea Selatan juga mulai memberikan perhatian terhadap kasus Kopino. Pada tahun 2014, untuk pertama kalinya keluarga Kopino memenangkan gugatan terhadap warga negara Korea. Dalam kasus tersebut, seorang ibu datang ke Korea bersama dua putranya hanya dengan membawa nama dan foto pria Korea yang dituntut. Mereka mendapat dukungan dari Emergency Support Center for Migrant Women in Korea dan berhasil memenangkan kasus di pengadilan.

Kisah anak-anak Kopino mencerminkan sisi gelap dari hubungan antarnegara yang sering kali berakhir tragis bagi anak-anak yang tidak berdosa. Upaya untuk mencari keadilan melalui website adalah langkah kecil namun penting untuk menuntut tanggung jawab dari ayah-ayah yang telah meninggalkan mereka. Dukungan dari pemerintah dan komunitas internasional sangat dibutuhkan untuk membantu anak-anak ini mendapatkan hak-hak mereka dan menjalani kehidupan yang lebih baik.

Fenomena Terkini






Trending