Allo Bank Catatkan Laba Bersih Rp 113 Miliar di Kuartal I 2025, Pertumbuhan Positif di Tengah Tantangan Ekonomi

Kuatbaca.com-PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid di awal tahun 2025 dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 113 miliar pada kuartal pertama. Laba tersebut menunjukkan pertumbuhan tahunan (YoY) sebesar 2%, mencerminkan daya tahan dan strategi bisnis yang tepat di tengah tantangan ekonomi makro. Selain itu, Allo Bank juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan operasional yang signifikan sebesar 32% YoY, mencapai Rp 387 miliar.
1. Pendapatan Bunga Bersih dan Fee Based Income Menjadi Penopang Pertumbuhan
Kinerja positif Allo Bank di kuartal pertama 2025 didorong oleh dua sumber pendapatan utama, yaitu pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee-based income). Pendapatan bunga bersih tercatat mengalami kenaikan sebesar 19% YoY, mencapai Rp 312 miliar, yang didorong oleh peningkatan penyaluran kredit yang lebih tinggi. Dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan, Allo Bank berhasil menjaga pertumbuhannya dengan memanfaatkan peluang pada sektor retail banking.
2. Penyaluran Kredit dan Rasio Non-Performing Loan yang Sehat
Di sektor kredit, Allo Bank berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 6,950 triliun pada kuartal pertama 2025, dengan pertumbuhan yang cukup signifikan pada segmen retail banking. Meski terjadi peningkatan dalam penyaluran kredit, Allo Bank tetap menjaga prinsip kehati-hatian yang tinggi dalam pengelolaan kredit. Hal ini terlihat dari rasio Non-Performing Loan (NPL) yang tetap terjaga dengan baik, yaitu sebesar 1,5% pada NPL bruto dan 0,5% pada NPL netto. Ini menunjukkan bahwa bank berhasil mengelola risiko kredit dengan baik dan tetap menjaga kualitas portofolio pinjamannya.
3. Kinerja Keuangan yang Stabil dengan Peningkatan Ekuitas
Allo Bank juga berhasil mempertahankan posisi keuangannya dengan baik di tengah ketidakpastian ekonomi global. Bank ini mengakhiri kuartal pertama dengan rasio kecukupan modal (CAR) yang sangat sehat, yakni sebesar 93,4%. Rasio ini jauh di atas ketentuan minimum yang ditetapkan oleh regulator, memberikan ruang yang cukup untuk ekspansi di masa depan. Selain itu, ekuitas bank tercatat tumbuh 6% YoY menjadi Rp 7,389 triliun, yang mencerminkan stabilitas dan daya tahan keuangan yang kuat.
4. Model Bisnis Hibrida untuk Mendukung Pertumbuhan Berkelanjutan
Sebagai bank berbasis digital, Allo Bank telah menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan yang terbaik bagi nasabahnya. Di tahun 2025, Allo Bank mengusung model bisnis hibrida yang menggabungkan aktivitas segmen retail dan wholesale untuk mendukung pertumbuhan yang optimal. Digitalisasi menjadi prioritas utama Allo Bank dalam menciptakan produk dan layanan yang lebih efisien dan bermanfaat bagi nasabah di era digital ini. Bank ini juga berfokus pada integrasi layanan finansial dengan ekosistem mitra, yang memungkinkan nasabah untuk mendapatkan kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan secara digital.
Kinerja positif yang dicatatkan oleh Allo Bank di kuartal pertama 2025 mencerminkan strategi bisnis yang efektif, di mana pertumbuhan pendapatan dan laba bersih terus tercatat meskipun di tengah tantangan ekonomi. Dengan fokus pada digitalisasi, Allo Bank tidak hanya meningkatkan pelayanan kepada nasabah, tetapi juga menjaga stabilitas keuangan yang kuat untuk mendukung ekspansi lebih lanjut. Seiring dengan pengembangan model bisnis hibrida dan peningkatan layanan berbasis digital, Allo Bank siap untuk mempertahankan momentum pertumbuhannya dan menjadi pemimpin dalam sektor perbankan digital di Indonesia.