Airlangga Hartarto dan Marty Natalegawa Terima Bintang Jasa dari Jepang, Bukti Eratnya Diplomasi RI-Negeri Sakura

Kuatbaca.com - Hubungan antara Indonesia dan Jepang kembali menunjukkan ikatan erat melalui penghargaan bergengsi yang diberikan pemerintah Jepang kepada dua tokoh penting Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan mantan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dianugerahi bintang jasa atas kontribusi mereka dalam memperkuat kerja sama bilateral kedua negara.

1. Penghargaan Prestisius dari Pemerintah Jepang

Pemerintah Jepang menganugerahkan The Order of the Rising Sun, sebuah penghargaan bergengsi yang telah lama menjadi simbol kehormatan tertinggi bagi tokoh asing yang berkontribusi dalam mempererat hubungan internasional Jepang. Airlangga Hartarto menerima Gold and Silver Star, sementara Marty Natalegawa menerima level tertinggi yaitu The Grand Cordon of the Order of the Rising Sun.

Penganugerahan ini dilangsungkan dalam sebuah seremoni resmi di Tokyo dan disiarkan secara daring oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang pada Jumat, 9 Mei 2025.

2. Kontribusi Airlangga dalam Bidang Ekonomi dan Lingkungan

Airlangga Hartarto memperoleh penghargaan atas peran aktifnya dalam memperkuat hubungan ekonomi Indonesia–Jepang sejak ia menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada tahun 2016 hingga saat ini sebagai Menko Perekonomian. Selama periode tersebut, berbagai kebijakan dan kerja sama strategis antara kedua negara berhasil diimplementasikan, mulai dari sektor industri hingga transisi energi.

Selain ekonomi, Airlangga juga dinilai berperan besar dalam mendorong partisipasi Indonesia dalam Asia Zero Emission Community (AZEC), sebuah inisiatif lingkungan yang digagas Jepang dan diluncurkan saat KTT G20 di bawah presidensi Indonesia. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya global menuju netralitas karbon dan pembangunan berkelanjutan.

3. Marty Natalegawa: Simbol Diplomasi Tanpa Pamrih

Sementara itu, Marty Natalegawa, yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri RI periode 2009–2014, mendapat penghargaan tertinggi karena jasa-jasanya dalam mempererat hubungan diplomatik Indonesia–Jepang. Ia dikenal sebagai diplomat yang mendorong kerja sama lintas batas dengan pendekatan yang elegan dan penuh empati.

Salah satu momen penting dalam karier diplomatnya adalah ketika Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan kepada Jepang pasca-tsunami 2011. Saat itu, walau Jepang dinilai mampu menangani sendiri dampak bencana tersebut, Indonesia tetap bersikeras untuk membantu sebagai bentuk rasa terima kasih atas dukungan Jepang kepada Indonesia di masa lalu.

4. Apresiasi dan Dedikasi untuk Para Diplomat

Dalam pidatonya, Marty menyampaikan bahwa penghargaan tersebut sebaiknya juga menjadi penghormatan bagi para staf diplomatik yang telah bekerja keras di KBRI Tokyo. Ia menekankan bahwa hubungan antara kedua negara tidak hanya dibangun oleh para menteri, namun juga oleh para profesional di balik layar yang setia menjalankan tugas negara.

Penghargaan ini, menurutnya, adalah simbol keberhasilan kolektif dari seluruh elemen diplomasi Indonesia di Jepang.

5. Pertemuan Khusus dengan Kaisar Jepang

Usai menerima penghargaan, Airlangga Hartarto mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dengan Kaisar Jepang. Dalam pertemuan tersebut, sang kaisar menyampaikan rasa terima kasih atas hubungan erat yang terjalin antara Jepang dan negara-negara sahabat, termasuk Indonesia.

Kaisar juga menitipkan pesan damai dan kesehatan bagi seluruh penerima penghargaan, serta harapan agar kerja sama antarnegara dapat terus dijaga di tengah tantangan global yang dinamis.

6. Bukti Nyata Diplomasi Indonesia yang Diakui Dunia

Penghargaan yang diterima oleh Airlangga dan Marty menunjukkan pengakuan internasional atas diplomasi Indonesia yang aktif dan produktif. Baik dari sisi ekonomi maupun hubungan bilateral, Indonesia berhasil menunjukkan bahwa kontribusi nyata di tingkat global membawa dampak positif jangka panjang.

Kolaborasi antara Indonesia dan Jepang sendiri telah berlangsung selama puluhan tahun, mencakup sektor industri, pendidikan, lingkungan, hingga kemanusiaan. Penganugerahan ini menjadi penanda bahwa hubungan kedua negara tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga berakar pada nilai kemanusiaan dan persahabatan.