AHY Buka Peluang Investasi Proyek Tol Rp 87 Triliun, Ajak Swasta Terlibat Aktif

Kuatbaca.com-Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan kesiapan pemerintah membuka peluang investasi besar-besaran pada proyek infrastruktur jalan tol. Dalam sambutannya pada pembukaan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, AHY mengumumkan tiga proyek jalan tol strategis yang akan ditawarkan ke investor swasta dengan total nilai mencapai Rp 87,74 triliun.

Ketiga proyek tol tersebut adalah Tol Gilimanuk-Mengwi di Bali senilai Rp 25,4 triliun, Tol Pejagan-Cilacap di Jawa Tengah sebesar Rp 27,59 triliun, dan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat yang nilainya mencapai Rp 34,75 triliun. AHY menekankan pentingnya investasi infrastruktur yang selaras dengan prioritas nasional, komitmen terhadap iklim, serta pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

1. Detail Proyek Tol: Panjang, Lokasi, dan Model Kerjasama

Tol Gilimanuk-Mengwi merupakan proyek tol strategis yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ini menghubungkan wilayah barat Bali dan Pelabuhan Gilimanuk dengan total panjang sekitar 96,84 kilometer. Pemerintah menawarkan skema kerjasama Design Build Operate Transfer (DBFOMT) dengan masa konsesi 50 tahun. Tahap awal pembangunan akan difokuskan pada segmen Pekutatan-Soka-Mengwi, sementara tahapan selanjutnya masih dalam proses pembahasan.

Sementara itu, Tol Pejagan-Cilacap di Jawa Tengah akan meningkatkan konektivitas lintas utara-selatan, melewati empat kabupaten yaitu Tegal, Brebes, Banyumas, dan Cilacap. Dengan panjang 95,39 kilometer, proyek ini menjadi bagian penting dari jaringan transportasi wilayah Bregas dan Barlingmascakeb. Sama seperti proyek sebelumnya, masa konsesi yang ditawarkan adalah selama 50 tahun.

Proyek ketiga, Tol Sentul Selatan-Karawang Barat, memiliki panjang 60,36 kilometer dan termasuk dalam jaringan jalan tol JORR 3. Tol ini akan terkoneksi dengan sejumlah tol utama seperti Bogor Ring Road dan Tol Jakarta-Cikampek. Kehadiran tol ini diharapkan dapat memperlancar arus transportasi di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

2. Prioritas Pembangunan Infrastruktur Sesuai Visi Presiden Prabowo

Selain menawarkan proyek jalan tol, AHY juga menegaskan komitmen pemerintah dalam lima prioritas pembangunan yang menjadi fokus Presiden Prabowo Subianto. Prioritas pertama adalah pembangunan infrastruktur ketahanan pangan dan air yang berkelanjutan. Kedua, pengembangan energi bersih yang ramah lingkungan.

Ketiga, fokus pada konektivitas yang merata dan lancar melalui pembangunan koridor transportasi terpadu, rel kereta api, pelabuhan, bandara, dan jalan raya, terutama di wilayah yang kurang terlayani seperti Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi.

Keempat, pembangunan kota layak huni dan tangguh yang mendukung kualitas hidup masyarakat. Kelima, pengembangan transmigrasi yang mendukung masyarakat di wilayah perbatasan dan mendorong keseimbangan pembangunan regional.

4. Proyek Infrastruktur Besar Lainnya dan Kolaborasi dengan Swasta

AHY juga menyampaikan beberapa proyek infrastruktur besar lain yang menjadi perhatian pemerintah dan siap ditawarkan pada investor. Salah satunya adalah proyek Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall yang bertujuan melindungi wilayah pesisir dari ancaman banjir rob dan kenaikan permukaan laut. Selain itu, pengembangan kereta cepat dari Jakarta menuju Bandung dan

rencana perluasan koridor rel juga menjadi bagian dari strategi pembangunan.

Pemerintah terus mendorong keterlibatan swasta secara aktif dalam pembangunan infrastruktur, baik pada sektor transportasi, perumahan, maupun pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) yang mengintegrasikan hunian dan sarana transportasi massal.

AHY berharap dengan sinergi pemerintah dan sektor swasta, investasi infrastruktur di Indonesia dapat berjalan optimal, memberikan manfaat luas bagi perekonomian dan masyarakat secara keseluruhan.