Mengenal Seni Ludruk di Indonesia, Warisan Budaya asal Jawa Timur yang Masih Bertahan

Inilah penjelasan tentang seni Ludruk, warisan budaya yang masih bertahan hingga saat ini.
Seni Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang digelar di sebuah panggung.
Ludruk biasanya mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan cerita-cerita lainnya.
Mengutip dari kemdikbud.go.id, drama Ludruk biasanya juga diselingi dengan lawakan.
Ludruk umumnya juga akan diiringi dengan gamelan sebagai musik.
Dialog atau monolog dalam ludruk bersifat menghibur.
Penampilan para seniman Ludruk akan berhasil jika dapat membuat penontonnya tertawa.
Ludruk biasanya akan menggunakan bahasa khasnya yaitu Surabaya, Jawa Timur.
Bahasa Jawa Timur-an terkenal dengan kata-katanya yang lugas.
Penggunaan bahasa Surabaya dimaksudkan agar penceritaan Ludruk agar mudah diserap oleh penonton.
Penonton Ludruk berasal dari berbagai kalangan, sehingga para tokoh Ludruk harus bisa menyampaikan ceritanya ke segala kalangan dengan baik.
Pertunjukan Ludruk biasanya akan dibuka dengan tandhakan seperti tari remi atau beskalan putri.
Ludruk tidak hanya ada di Surabaya, tapi juga di daerah Malang.
Ludruk Malang pementasannya diwujudkan dengan mendendangkan parikan yang berisi tentang keadaan dalam masyarakat sosial.
Bisa juga permasalahan sosial yang sedang hangat diperbincangkan sesuai dengan judul dan tema yang akan diusung dalam pertunjukan rencana tersebut.
Hingga saat ini seni Ludruk masih terus hidup di kalangan masyarakat Jawa Timur.
Ludruk dianggap sebagai pusaka warisan budaya yang sangat dijaga oleh masyarakat Jawa Timur.
Ludruk juga termasuk dalam kesenian nonagrari yang masih bertahan hingga saat ini.
Ribuan warga berbondong-bondong menyaksikan Pentas Ludruk di Jawa Timur, pada Minggu (19/6/2022) malam. (dok Kemnaker)
Bertahannya seni Ludruk di Jawa Timur karena masih adanya pewaris aktif dan pewaris pasif yang mau mengembangkan seni ini.
Meskipun semakin lama semakin terjepit oleh era yang semakin maju, Ludruk masih bisa terus berjaya.
Secara sederhana kita dapat simpulkan bahwa Ludruk bisa bertahan karena lakon-lakon yang dipentaskan sangat aktual dan akrab dengan budaya setempat, berupa legenda, dongeng, kisah sejarah dan kehidupan sehari-hari.
Bahasa yang sangat komunikatif, disertai lawakan yang sangat menghibur inilah yang menjadi poin utama keistimewaan Ludruk.
Selain itu ada ciri khas Ludruk yang sangat apik, yaitu improvisasi dialog dalam pertunjukan oleh para pemain.
Dengan begitu, pada setiap penampilannya, cerita dapat tersampaikan dengan halus dan tidak menyinggung penonton.