Mengenal Bidu, Tarian Khas NTT untuk Sambut Tamu hingga Cari Jodoh

9 September 2022 06:28 WIB
tari-bidu.jpeg

Timor Tengah Utara - Indonesia terkenal dengan tarian tradisionalnya dan hampir setiap daerah memilikinya. Sebut saja tari piring dari Sumatera Barat, tari kecak dari Bali, dan tarian khas lainnya yang melambangkan suatu daerah.

Sama seperti daerah lainnya, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga memiliki satu tarian tradisional yang dinamakan tarian bidu. Tarian ini merupakan tarian dasar yang bisa dipakai ke dalam banyak konteks acara mulai dari penerimaan tamu hingga mencari jodoh.

Koordinator Sanggar Sandalwood, Bitan mengatakan tarian bidu adalah tarian tradisional yang sudah diwariskan nenek moyang kepada masyarakat NTT. Tarian ini juga biasanya digunakan untuk menyambut tamu dengan suka cita.


"Jadi diajak untuk bersama-sama menari, ini sebagaimana kita ritual menerima tamu dengan suka cita. Jadi tarian bidu itu melambangkan tarian yang sukacita, menerima tamu, atau syukuran yang diadakan," kata Bitan kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.

Tak hanya untuk penerimaan tamu saja, tari bidu juga dipakai untuk ritual keagamaan, pentas hiburan dan beberapa acara lainnya termasuk mencari jodoh. Bitan menuturkan tari bidu bisa direpresentasikan dengan berbagai hal, karena sesungguhnya tari bidu merupakan tarian dasar.

"Orang di sini, tari bidu itu merupakan tarian biasa yang dipakai ke dalam banyak konteks acara, terserah kita mau konteksnya ke mana dulu, kalau misalkan mau jemput tamu yang jemput tamu, cari jodoh ya cari jodoh," imbuh Bitan.

Untuk tari bidu, biasanya diiringi oleh musik tradisional seperti jukulele, tambur, ukulele, atau alat musik tradisional lain yang mendukung untuk membuat musik itu tercipta. Bisa juga dikreasikan dengan gitar, biola dan sasando.

Soal jumlah penari, Bitan menyebutkan biasanya jumlah penari perempuannya lebih banyak dari penari laki-laki yaitu minimal 1-2 orang. Lain halnya ketika menari berpasangan, maka jumlah penari laki-lakinya disesuaikan.

Tari bidu pun bisa dilakukan di mana saja, tetapi ketika tarian dilakukan di rumah-rumah adat maka harus ada ritual yang dilakukan. Ritual itu dilakukan dengan memberikan seserahan berupa sirih pinang untuk meminta izin kepada leluhur.

"Jadi ketika kita proses melangsungkan acara itu berjalan lancar artinya tidak ada hambatan, karena kepercayaan di sini seperti itu, kita harus permisi dulu dan boleh melakukan aktivitas di dalam rumah adat," kata Bitan.

Bitan pun mengajarkan tarian ini kepada anggota sanggarnya yang berjumlahkan kurang lebih 100 orang. Di sanggar yang didirikan pada 2017 ini, Bitan sedikit mengkreasikan tari bidu yang ada dengan beberapa sentuhan. Seperti di musik, Bitan mengkreasikan tarian bidu diiringi dengan gitar, biola, dan sasando.

"Sasando ini sebenarnya alat musiknya (Pulau) Rote, tapi di sanggar karena kita mengkreasikan beberapa unsur kesenian, sehingga kadang kita mengkombinasikan beberapa alat musik untuk menciptakan satu musik pengiring untuk karya kami," ujar Bitan.

Bitan mengatakan sanggar ini dibuat untuk menjadi wadah anak-anak lokal meningkatkan potensi di bidang kesenian. Kebanyakan dari mereka pun diajarkan untuk menyanyi, menari hingga kesenian lainnya dengan seorang tutor yang mengajarkan sesuai minat anak-anak.

"Awalnya dibuat sanggar karena di sini kita lihat bahwa anak-anak itu tumbuh masa remaja itu masih banyak yang belum menemukan wadah atau komunitas yang membantu mereka untuk meningkatkan potensi yang ada di mereka dalam hal ini kesenian," ungkap Bitan.

"Sanggar Sandalwood kita belajar semua kesenian, jadi apapun itu selama itu bernilai estetik selama ada unsur seni dan budaya kita belajar, secara khusus kita belajar budaya lokal dan secara umum kita belajar budaya nusantara," sambungnya.

Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!

ntt

Fenomena Terkini






Trending