Jakarta Punya JIS, Banten Miliki BIS, Mana Lebih Megah?

10 May 2022 14:24 WIB
62593111f0b2e.jpeg

Seperti tak mau kalah dengan Provinsi DKI Jakarta yang memiliki Jakarta International Stadium (JIS), Provinsi Banten akhirnya meresmikan Banten International Stadium (BIS).

 

Stadion bertaraf internasional yang berada di di Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten, itu, diresmikan langsung oleh Gubernur Banten Wahidin Halim, Senin (9/5/2022) malam.

"Stadion kita beri nama Banten International Stadium. Kalau di Jakarta ada JIS, kita juga punya BIS. Banten harus punya lapangan terbaik," kata Wahidin dalam sambutannya. Senin.

Lalu, seberapa megah BIS? Apakah bisa disandingkan dengan JIS?

BIS tampung hingga 30.000 penonton

Pembangunan BIS menelan biaya Rp 874 miliar yang bersumber dari dana APBD Provinsi Banten. BIS berdiri di lahan seluas 60 hektare dan mempunyai bangunan seluas 78.116 meter persegi.

 

Saat masuk ke pintu utama stadion, tepat di sisi kiri ada lift untuk menuju ke lantai dua hingga lantai lima.

Sedangkan bagian lorong sebelah kanan merupakan ruangan khusus untuk para pemain.

Di mana dalam ruangan tersebut difasilitasi ruang ganti, ruang istirahat, hingga kamar mandi.

Adapun di lantai lima, terdapat beberapa ruangan. Ada ruangan khusus media center, ruang kontrol lampu, ruang kontrol sound system, hingga scoring board CCTV.

"Untuk lampu kita menggunakan lampu FOV yang bisa mengikuti alur musik. Scoring board kita impor dari Itali, sound system dari TOA dan lampu dari panasonic," ujar Construction Manager, Dolly Abu Zein, Senin (10/1/2022).

Banten International Stadium memiliki sebanyak 30.038 kursi. Sebanyak 19.124 kursi diperuntukan bagi penonton umum, 532 kursi untuk VIP dan pendamping difabel, 231 kursi untuk VVIP, dan 151 kursi untuk media.

Kursi yang disediakan hampir sama dan tidak ada bedanya dengan stadion-stadion lain yang ada di Indonesia.

"Sementara konsep warna, awal mulanya kita berikan konsep badak bercula, batik banten dan gradasi dengan paduan warna," kata dia.

Namun dari tiga konsep tersebut, yang dipilih adalah konsep gradasi dengan paduan warna. Kursi penonton memiliki empat paduan warna, mulai dari warna merah, kuning, hijau, dan abu-abu.

Selain itu, pada bangunan stadion itu telah didesain beberapa bagian sebagai karakteristik Banten.

"Karakteristik nya kita buat seperti udeng nya orang Banten dan di tengahnya ada batik khas Banten," ungkapnya.

Selain itu, yang tidak kalah menarik ada pada rumput hijau yang berada di tengah lapangan. Di sana tampak hamparan rumput berwarna hijau yang terasa memukau.

"Untuk rumput itu zoysia matrella dari Italia," ungkapnya.

Di sekitar BIS juga akan dibangun hotel dan mal.

BIS dibangun dengan standar FIFA (Fédération Internationale de Football Association).

Gubernur Wahidin menyebut, telah ada dua klub sepakbola tanah air yang meminati Stadion BIS untuk menjadi markas, yaitu RANS Cilegon FC, Dewa United, dan Bhayangkara FC.

 

Bagaimana dengan JIS?

Jakarta International Stadium (JIS) yang terletak di di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, ini dapat menampung hingga 82.000 penonton.Stadion yang dibangun di atas lahan seluas 221.000 meter persegi ini menggunakan anggaran senilai Rp 4,08 triliun.

JIS juga disebut-sebut sebagai stadion terbesar di Asia dengan rancangan yang mengacu pada standar FIFA. JIS merupakan stadion pertama di Indonesia yang memiliki sistem atap buka-tutup otomatis.

Stadion ini juga memliki sky-viewing deck di ketinggian 70 meter. Adapun teknologi ini juga diterapkan pada stadion ternama dunia, seperti Mercedes-Benz Stadium di Atlanta, Amerika Serikat.

Selain itu, JIS juga dirancang agar jarak lapangan dan tribun menjadi lebih dekat dengan tiga tingkatan, yaitu lower tribun, middle tribun dan upper tribun. Lebih lanjut, stadion ini menyediakan berbagai fasilitas, seperti dua fasilitas lapangan latihan, restoran, ruang VIP, dan ruang ganti yang mewah.

Tersedia pula lahan parkir yang mampu menampung 800 mobil dengan parkir VIP dan VVIP untuk para pemain sepak bola ditambah sebanyak 100 bus. Sementara itu, JIS diketahui merupakan stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid turf untuk lapangan.

Rumput ini adalah campuran 95 persen rumput alami zoysia matrella dan 5 persen rumput sintetis. Adapun untuk perawatannya, JIS menggunakan teknologi berstandar Eropa dengan nama Lighting Grass Growth. Teknologi ini pertama kali diterapkan di Eropa pada ahun 2003-2004.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Widi Amanasto mengatakan, teknologi lampu ini memanfaatkan sinar ultra violet (UV) yang dapat membantu perawatan rumput saat cuaca yang tidak menentu.

Teknologi ini dilengkapi dengan roda yang dapat difungsikan untuk menyisir seluruh area lapagan utama melalui sinar perawatan yang telah didesain sedemikian rupa.

Stadion ini juga berhasil meraih skor 63 greenship platinum level untuk design and build dari lembaga sertifikasi Green Building Council Indonesia (GBCI).

Managing Director PDW Architects kembali menjelaskan, penilaian greenship platinum level untuk design recognition berdasarkan pada enam parameter. Adapun rincian penilaiannya adalah appropriate site development (ASD) yang memperoleh poin reverifikasi sebesar 12, energy efficiency and conservation (EEC) 24 poin, water conservation (WAC) 18 poin, material resources and cycle (MRC) 2 poin, indoor health and comfort (IHC) 4 poin dan building environment management (BEM) 3 poin.

 

Berdasarkan laporan mingguan ke-131 dari PT Jakarta Propertindo mencatat bahwa progres realisasi pembangunan stadion yang diproyeksikan berkapasitas 82.000 penonton itu telah mencapai 98,26 persen. 

Sebagai langkah penghematan dan mendukung upaya berkelanjutan, sebanyak 5,4 persen kebutuhan listrik JIS akan memanfaatkan panel surya. Kemudian, JIS juga akan dikelliling oleh fasad yang memiliki selubung bangunan. Setengah keliling stadion utama JIS memiliki sirkulasi udara dan cahaya matahari yang cukup untuk mengurangi pemakaian AC.

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta telah menyiapkan tiga moda transportasi untuk warga yang ingin menuju JIS, yakni bus transjakarta, commuterline (KRL) dan light rail transit (LRT).

Oleh karena itu, Dishub akan membangun Koridor 14 Transjakarta dari Senen ke JIS dan akan ada pembangunan stasiun KRL di kawasan JIS. Sedangkan untuk LRT, juga akan segera dibangun LRT Velodrome-Kelapa Gading yang tersambung ke JIS.

Targetnya, pada tahun ini akan dilaksanakan uji coba rute layanan transjakarta menuju JIS dan disusul dengan pembahasan stasiun KRL bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Pengalaman memasuki JIS

Fasilitas tempat duduk di tribune media ternyata berbeda dengan penonton. Tempat duduk tribune media menggunakan lapisan sofa dan terasa nyaman ketika digunakan. Sementara, kursi pentonton terbuat dari lapisan plastik yang nyaman ketika digunakan.

Beralih ke pengalaman menonton pertandingan di tribune media, Kompas.com dapat menikmati pertandingan dengan jelas. Hal tersebut karena tribune media berada tepat di sisi tengah lapangan Stadion Jakarta International Stadium. Kamar mandi di JIS memiliki kombinasi warna abu-abu dan hitam.

Adapun fasilitas kamar mandi di salah satu sudut JIS dilengkapi dengan tiga urinal dan empat wastafel. Sementara kondisi restroom di JIS terlihat bersih dan seluruh fasilitas juga tampak baru.

Tempat ibadah umat muslim di JIS terletak di lantai tiga. Mushalanya memiliki bentuk memanjang yang bisa digunakan bagi pria maupun wanita. Di ruang jumpa pers JIS, tampak megah dengan deretan bangku memanjang yang memiliki corak oranye dan abu-abu.

Tidak hanya itu, ruangan tersebut juga tampak seperti sebuah studio bioskop.

Ini membuat para pekerja media yang mengunjunginya nyaman untuk bekerja dan mendengar penjelasan pelatih/pemain.

stadion JIS
internasional stadium
stadion BIS

Fenomena Terkini






Trending