Jadi Pengacara, Ricka Debby Indah Sari Mulai Laris Tangani Kasus

Jakarta - Usai ditinggal sang suami, Haji Lulung, Ricka Debby Indah Sari memang dipaksa keadaan untuk bisa bertahan hidup seorang diri bersama kedua anaknya. Mengemban amanah yang sempat terucap oleh mendiang suami, Debby kini tengah meniti karier kembali sebagai seorang pengacara.
"Aku menjalani suatu profesi sebagai advokat ya, pengacara, memang dari ada Pak Haji juga saya sudah ambil profesi itu," ujar Debby.
Ricka Debby Indah Sari pun masih ingat betul ucapan Haji Lulung yang menyebutnya pantas untuk menjadi pengacara.
"Karena Pak Haji nggak mau saya bekerja untuk orang, karena pesan beliau juga 'Lo tuh cerewet mah, lo lebih pantas jadi pengacara' kasarnya begitu," tuturnya sembari menirukan gaya mendiang Haji Lulung.
Debby yang belum lama menekuni profesinya itu diketahui kini telah memiliki tim tersendiri hingga buka firma hukum bernama RD Lawfirm beberapa bulan lalu.
Meski terbilang cukup baru, kiprah Debby beserta firma hukumnya tidaklah main-main. Telah banyak kasus yang sukses ditangani di bawah naungan firma hukum wanita kelahiran 7 Desember 1982 itu.
"Saat ini ada perkara yang sedang aku dan tim tangani. Gugatan cerai yang saat ini masih berjalan dan agenda hari Senin masih baru pembuktian, somasi atau gugatan terkait utang piutang, hak waris atau penetapan ahli waris, sengketa tanah di Bekasi, dan lainnya," kata Debby.
Bicara mengenai perjalanan kariernya tersebut, Debby mengaku baru memiliki keberanian setelah menuai banyak pengalaman di kantornya terdahulu. Sekadar diketahui, untuk bidang pendidikan, ia sudah punya banyak gelar, dari S1 bidang FISIP, S1 bidang hukum, S2 magister komunikasi, dan S2 kenotariatan.
"Dulu kantorku di Syamsu Djalal and Partner di Gedung Vinilon, aku lama di situ kurang lebih 3 tahun. Dan baru memulai mandiri buka RD Lawfirm bersama tim baru bulan Maret kemarin," ujar Debby.
Mulai dari memenangkan kasus sampai mendapat masalah berbelit dengan klien yang banyak mau sekaligus cerewet pun telah dialami Debby selama jadi pengacara.
Meski demikian, ia mengaku tetap ingin menjalin silaturahmi yang baik dengan para kliennya usai kasus diselesaikan. Sebab menurut wanita yang jadi jajaran fraksi Partai Gelora Indonesia, hal itulah yang akhirnya membuka peluang firma hukumnya semakin dikenal.
"Ya tapi terkait hal itu masih dalam hal wajar ya, namanya klien kan macam-macam, nggak semua sama," tuturnya.
"Tapi jangan kita lepas silaturahmi begitu saja sih kalau menurut pandangan saya. Karena itu penting, ya kan bisa saja karena kita pernah membantu dia sehingga dia bisa mengenalkan kita juga ke teman-temannya yang lain. Nah dari situlah juga bisa panjang dan banyak orang tahu," pungkasnya.