Ada Dugaan Intoleransi di SMA 101, Pemkot Jakarta Barat Telusuri

11 August 2022 03:54 WIB
6196641d8f881.jpg

JAKARTA - Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta menyebutkan 10 sekolah negeri di Ibu Kota yang diduga bersikap intoleran terhadap siswa.

Salah satunya SMAN 101 Jakarta Barat yang disebut mewajibkan murid non-muslim memakai jilbab saat hari Jumat, dengan alasan penyeragaman.

Merespons tudingan tersebut, Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat wilayah II tengah menelusuri laporan tersebut.

"Benar (saat ini masih ditelusuri)," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat wilayah II, Junaedi, saat dikonfirmasi, Rabu (10/8/2022).

"Terkait SMA 101, kami baru mendapat informasi siang tadi. Selanjutnya, kami cermati masalahnya, dan menjadi atensi," imbuh dia.

Kendati masih menelusuri, Junaedi mengatakan pihaknya akan membina kepala sekolah dan guru di wilayah II Jakarta Barat.

"Pertemuan siang tadi menguatkan kami dalam mengambil langkah, dan kami optimis bisa membina para kepala sekolah dan guru di wilayah 2 Jakarta Barat," ungkap Junaedi.

Selain itu, ia pun memastikan bahwa satuan pendidikan di wilayahnya akan terus membangun toleransi dan kerukunan keberagaman.

"Kami akan terus membangun kebersamaan, keberagaman, kerukunan dalam menjaga NKRI," imbuh dia.

Sementara itu, Fraksi PDI-P memanggil Dinas Pendidikan (Disdik) ke Kebon Sirih, Jakarta Pusat, untuk menginterogasi soal adanya dugaan intoleransi di 10 sekolah.

Pertemuan itu digelar di Ruang Rapat Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta pada Rabu (10/8/2022), sekitar pukul 11.15 WIB.

Sekretaris Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo berujar bahwa pihaknya tidak menjauhi praktik berkeyakinan.

"Kami tidak anti terhadap praktik yang memiliki keyakinan, tapi kami juga berkomitmen terhadap keberagaman. Ada 10 case yang kami ungkap," sebut dia.

Selain SMA 101 Jakarta, berikut daftar sekolah yang diduga intoleran menurut Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta:

1. SMAN 58 Jakarta Timur (terjadi pada November 2020)

TS, guru SMAN 58 Jakarta Timur, melarang muridnya memilih Ketua OSIS non-muslim. Dugaan aksi intoleran ini mencuat usai beredar tangkapan layar yang berisikan instruksi rasis oleh TS dalam sebuah grup WhatsApp.

2. SMPN 46 Jakarta Selatan

Siswi kelas 7 ditegur lantaran tak menggunakan jilbab di lingkungan sekolah. Ia tak pernah dirundung oleh temannya lantaran tak memakai jilbab.

Namun, begitu ditegur oleh gurunya secara berulang lantaran tak memakai jilbab, siswi itu justru tertekan.

3. SDN Cikini 2 Jakarta Pusat

Pengurus SDN Cikini 2 mewajibkan seluruh muridnya memakai baju muslim pada saat bulan Ramadhan. Padahal, di sekolah itu ada juga siswa dan siswi yang tak beragama islam.

4. SMKN 6 Jakarta Selatan

Pada Juli 2022, murid-murid SMKN 6 Jakarta Selatan dipaksa mengikuti mata pelajaran kristen protestan. Padahal, mereka merupakan penganut agama hindu dan buddha.

5. SMPN 75 Jakarta Barat

Salah satu murid di sana dipaksa menggunakan jilbab. Sebelum menggunakan jilbab, murid itu mendapatkan sindiran dari guru di sekolah itu.

Terkait tudingan intoleransi di SMP 75, sebelumnya Pemerintah Kota Jakarta Barat membantah tudingan bahwa siswi di sekolah di Jakarta Barat dipaksa memakai jilbab dan seragam lengan panjang.

"Tidak ada, saya sudah klarifikasi, tidak ada (pemaksaan memakai seragam lengan panjang). Enggak pernah ada," tegas Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Pendidikan Jakarta Barat II, Masduki, saat dihubungi wartawan, Senin (1/8/2022)

6. SMPN 74 Jakarta Timur

Murid di SMPN 74 Jakarta Timur dipaksa menggunakan jilbab. Pihak sekolah juga memaksa setiap murid untuk menandatangani surat pakta integritas yang salah satu poinnya berisikan soal semua murid harus mengikuti kegiatan keagamaan dan wajib mengenakan jilbab.

7. SDN 3 Tanah Sareal Jakarta Barat

Murid di SDN 3 Tanah Sareal diwajibkan mengenakan celana atau rok panjang. Hal itu menyebabkan para muridnya tak bergerak leluasa.

8. SMPN 250 Jakarta Selatan

Satu guru di SMPN 250 diduga membuat soal ujian akhir sekolah yang dinilai mendiskreditkan eks Presiden Megawati Soekarnoputri. Guru itu juga disebut mengampanyekan citra Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

9. SDN 3 Cilangkap Jakarta Timur

Murid SDN 3 Cilangkap beragama non-muslim dipaksa mengikuti kegiatan muslim dan diwajibkan berperilaku layaknya seorang muslim, mulai dari cara menyapa, berkegiatan di lapangan, pengajian di dalam mushala, dan berdoa ketika pulang.

terbaru

Fenomena Terkini






Trending