Siri Generasi Baru: Apple Lirik Teknologi AI dari OpenAI dan Anthropic

Kuatbaca - Raksasa teknologi Apple tengah mempertimbangkan langkah strategis yang cukup mengejutkan: mereka mungkin akan mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dari pihak ketiga untuk memperkuat Siri, asisten virtual yang telah menjadi bagian dari ekosistem Apple selama lebih dari satu dekade. Perusahaan yang dikenal sangat tertutup dan gemar membangun semua sistemnya secara in-house ini, tampaknya mulai membuka diri terhadap kerja sama eksternal dalam pengembangan AI.
Langkah ini mengindikasikan bahwa Apple mulai menyadari bahwa perlombaan dalam dunia kecerdasan buatan, terutama dalam pengembangan large language model (LLM), tak bisa terus dilalui sendirian. Mereka kini menjajaki kemungkinan menggunakan model AI dari dua pemain besar di bidang ini: OpenAI dan Anthropic.
Siri Bertransformasi: Dari Asisten Biasa ke Asisten Cerdas?
Perubahan ini tentu tidak sekadar pembaruan fitur. Siri selama ini memang sering dikritik karena tertinggal dari kompetitor lain seperti Google Assistant atau Alexa dari Amazon. Apple tampaknya ingin mengubah citra tersebut dan menghadirkan Siri yang benar-benar mampu memahami, merespons, dan berinteraksi secara alami dengan penggunanya.
Untuk mewujudkannya, Apple tidak hanya ingin "menyewa" model AI yang sudah jadi. Mereka disebut meminta agar Anthropic dan OpenAI melatih versi khusus dari LLM milik mereka agar bisa berjalan di atas infrastruktur cloud Apple sendiri. Artinya, Apple tetap ingin menjaga kontrol penuh atas data dan operasional teknis Siri, namun dengan kekuatan AI yang lebih mumpuni dari luar.
Masih dalam Tahap Awal, Belum Ada Keputusan Final
Saat ini, proses penjajakan masih berada di tahap awal. Apple belum mengambil keputusan pasti apakah akan mengintegrasikan teknologi dari salah satu—atau keduanya—ke dalam Siri. Namun yang jelas, langkah ini menandai pergeseran besar dalam pendekatan Apple terhadap AI: dari pengembangan internal penuh menjadi kolaborasi lintas perusahaan.
Baik Apple, OpenAI, maupun Anthropic masih enggan buka suara mengenai kemungkinan kerja sama ini. Namun di balik layar, perubahan besar tampaknya sedang berlangsung.
Pergantian Komando di Balik Siri
Pergantian strategi ini tak lepas dari perubahan kepemimpinan di tim pengembangan Siri. Apple telah melakukan perombakan struktural yang cukup signifikan dalam jajaran eksekutifnya demi mempercepat laju pengembangan AI.
Mike Rockwell, yang sebelumnya bertanggung jawab atas proyek Vision Pro, kini dipercaya untuk memimpin pengembangan Siri. Ia langsung melapor ke Craig Federighi, kepala software Apple. Pergantian ini menandai penurunan peran John Giannandrea, yang sebelumnya memegang posisi kunci dalam pengembangan AI Apple, tetapi kini dinilai tidak lagi sesuai dengan arah baru perusahaan.
Di sisi lain, Paul Meade kini mengambil alih Vision Pro, menunjukkan bahwa Apple serius menyusun kembali tim-tim intinya demi mengejar ketertinggalan di sektor AI.
Jika menilik dari presentasi Apple dalam ajang WWDC 2025, tampak jelas bahwa perusahaan ini lebih memilih fokus pada penerapan AI dalam skala yang lebih praktis. Alih-alih mengejar sensasi model AI yang bombastis, Apple lebih tertarik untuk menghadirkan fungsi-fungsi kecil namun signifikan yang dapat langsung dirasakan oleh pengguna, seperti fitur penerjemahan real-time dalam panggilan telepon.
Pendekatan ini konsisten dengan filosofi Apple selama ini: menghadirkan teknologi canggih, namun dikemas dalam pengalaman yang intuitif dan bersahabat bagi pengguna awam. Bahkan, sejumlah fitur AI dasar sudah mulai dibuka untuk pengembang eksternal melalui API, memperluas ekosistem pengembangan mereka.
Dengan rencana besar ini, jelas bahwa Apple tidak ingin Siri hanya menjadi pelengkap. Mereka ingin menjadikannya pusat kendali utama dalam ekosistem perangkat mereka. Apakah langkah menggandeng OpenAI atau Anthropic ini akan membawa Siri ke level yang sama dengan ChatGPT atau Claude, masih perlu dibuktikan.
Namun satu hal yang pasti: Apple kini lebih terbuka terhadap dunia AI dari luar tembok Cupertino, dan itu bisa menjadi awal dari revolusi baru dalam cara kita berinteraksi dengan teknologi Apple.