Perplexity: Startup AI yang Diperebutkan Apple dan Meta untuk Mendongkrak Persaingan Kecerdasan Buatan

Kuatbaca.com - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) terus melahirkan pemain-pemain baru yang potensial, dan salah satu yang kini tengah mencuri perhatian adalah Perplexity, sebuah startup muda yang berhasil membuat dua raksasa teknologi dunia, Apple dan Meta, berebut ketertarikan untuk mengakuisisinya.
1. Startup Muda dengan Daya Tarik Tinggi
Perplexity didirikan pada Agustus 2022 dan meluncurkan layanan mesin pencari berbasis AI-nya pada bulan Desember tahun yang sama. Dalam waktu kurang dari tiga tahun, perusahaan ini telah berkembang pesat dan menonjol dalam industri teknologi, khususnya sebagai penyedia layanan pencarian berbasis AI yang mengedepankan kecepatan dan akurasi informasi. Hal ini menjadikannya incaran serius dari dua perusahaan besar, Meta dan Apple, yang sedang berusaha mengejar ketertinggalan di sektor AI.
2. Teknologi Inovatif: Pencarian Cerdas dan Fitur Pro
Perplexity hadir dengan dua mode pencarian utama: pencarian cepat dan pencarian pro. Mode cepat cocok untuk pertanyaan umum sehari-hari, sementara mode pro dirancang untuk memberikan respons yang lebih mendalam dan kompleks. Namun, kelebihan Perplexity tidak hanya terletak pada mesin pencarinya. Startup ini juga menghadirkan fitur serupa ChatGPT seperti menjawab pertanyaan langsung, membuat visual, mengerjakan proyek, hingga menyediakan halaman tematik sesuai minat pengguna. Fitur tambahan tersebut memang tersedia dalam versi berbayar dengan biaya langganan sebesar USD 20 per bulan.
3. Potensi dan Kontroversi yang Mengiringi
Meskipun tergolong baru, Perplexity telah menjadi salah satu alternatif mesin pencari berbasis AI yang paling diperbincangkan. Namun, popularitas ini juga datang dengan tantangan. Beberapa media besar seperti BBC dan Dow Jones telah mengajukan keberatan hukum terkait penggunaan konten tanpa izin oleh Perplexity. Meski demikian, perhatian yang diterimanya dari Apple dan Meta menunjukkan bahwa inovasi teknologi Perplexity dianggap penting untuk masa depan pencarian internet dan integrasi AI dalam produk-produk konsumen.
4. Apple dan Meta Berlomba Kembangkan AI
Ketertarikan Apple dan Meta terhadap Perplexity tidak lepas dari kebutuhan mereka untuk memperkuat ekosistem AI masing-masing. Apple saat ini tengah menjajaki integrasi mesin pencari AI di browser Safari, sementara Meta lebih fokus pada penyempurnaan AI di aplikasi-aplikasi andalan seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp. Apple juga telah menjalin kerja sama dengan OpenAI dan Google untuk memperkaya fitur AI pada iPhone, namun keinginan untuk memiliki teknologi AI milik sendiri membuat langkah akuisisi terhadap Perplexity menjadi masuk akal.
5. Persaingan Semakin Ketat, Meta Siapkan Dana Jumbo
Dalam usahanya untuk mengejar dominasi AI, Meta bahkan dilaporkan menawarkan paket gaji dan bonus yang sangat tinggi kepada para pakar AI. Beberapa laporan menyebut bahwa perusahaan milik Mark Zuckerberg ini bersedia membayar hingga USD 100 juta untuk merekrut talenta terbaik dari kompetitor. Selain itu, Meta juga telah menanamkan investasi besar di startup lain seperti Scale AI, dan bahkan menggaet pendiri Scale AI, Alexandr Wang, dalam kolaborasi strategis.
6. Strategi Masa Depan dan Relevansi Apple di Dunia AI
Apple sendiri menyadari bahwa keberadaan teknologi AI yang kuat sangat krusial untuk mempertahankan relevansi produknya di pasar global. Integrasi AI yang lebih dalam ke dalam Siri dan iPhone menjadi salah satu fokus utama perusahaan asal Cupertino tersebut. Akuisisi terhadap startup seperti Perplexity bisa menjadi dorongan strategis untuk meningkatkan kecerdasan produk Apple, sekaligus mengurangi ketergantungan pada mitra eksternal seperti Google, yang saat ini masih menjadi mesin pencari default di Safari.
7. Masa Depan Perplexity dan Industri AI
Dengan minat besar dari dua perusahaan teknologi global, masa depan Perplexity tampaknya akan dipenuhi dengan peluang. Baik menjadi bagian dari Apple maupun Meta, atau tetap mandiri dan berkembang dengan investasi strategis, Perplexity sudah membuktikan dirinya sebagai pionir baru di dunia pencarian berbasis AI. Di tengah perlombaan global untuk mendominasi teknologi AI, startup ini menunjukkan bahwa inovasi dan ketepatan eksekusi bisa membuka jalan menuju puncak industri dalam waktu singkat.