Pat Gelsinger Mundur dari Posisi CEO Intel: Apa yang Terjadi?

3 December 2024 09:18 WIB
pat-gelsinger_169.jpeg

Kuatbaca.com - Pada tanggal 2 Desember 2024, berita mengejutkan datang dari Intel Corporation. Pat Gelsinger, CEO perusahaan teknologi raksasa tersebut, mengumumkan pengunduran dirinya. Keputusan ini datang di tengah upaya Intel untuk memperbaiki posisi di pasar semikonduktor global yang semakin kompetitif. Berikut penjelasan lengkap mengenai latar belakang dan dampak keputusan ini.

1. Karier Panjang Gelsinger Bersama Intel

Pat Gelsinger pertama kali bergabung dengan Intel pada tahun 1979 dan menghabiskan sebagian besar hidupnya membangun reputasi sebagai salah satu pemimpin teknologi terkemuka dunia. Ia kembali ke Intel pada 2021 sebagai CEO setelah sukses memimpin VMware. Selama masa jabatannya, ia mencoba mengembalikan kejayaan Intel melalui berbagai strategi ambisius.

Dalam pernyataan resmi, Gelsinger menyebut memimpin Intel sebagai "kehormatan seumur hidup" dan menekankan kebanggaannya atas pencapaian bersama tim. Ia juga menyebut tantangan besar yang dihadapi perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar teknologi yang berubah dengan cepat.

2. Strategi Ambisius yang Menuai Kritik

Sebagai CEO, Gelsinger memperkenalkan rencana besar untuk mengubah Intel menjadi pemimpin pasar kembali. Langkah ini mencakup investasi besar-besaran di bidang manufaktur chip dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Namun, rencana ini menghadapi berbagai hambatan, termasuk:

Masalah Teknis: Target peluncuran chip AI Gaudi 3 tidak tercapai akibat kendala perangkat lunak.

Persaingan Ketat: Intel harus bersaing dengan perusahaan seperti Nvidia dan AMD yang terus berinovasi di bidang semikonduktor dan AI.

Penurunan Nilai Pasar: Selama masa jabatannya, nilai pasar Intel turun hingga 50%, yang menjadi sorotan tajam dari investor dan dewan direksi.

3. Keputusan Pengunduran Diri

Menurut laporan, keputusan Gelsinger untuk mundur dipicu oleh hasil rapat dewan direksi Intel. Dalam rapat tersebut, dewan menyampaikan bahwa kemajuan dari rencana transformasi yang diusungnya berjalan lambat dan tidak sesuai ekspektasi. Gelsinger diberikan dua opsi: mundur secara sukarela atau diberhentikan. Ia memilih untuk mengundurkan diri.

Pengunduran diri ini sekaligus menandai berakhirnya perjalanan panjang Gelsinger di Intel, sebuah perusahaan yang ia sebut sebagai rumah kedua dalam kariernya.

4. Penunjukan Co-CEO Interim

Sebagai langkah sementara, Intel menunjuk David Zinsner, Wakil Presiden Eksekutif dan CFO, serta Michelle Johnston Holthaus, CEO Intel Products, sebagai co-CEO interim. Mereka akan memimpin Intel hingga pengganti permanen ditemukan.

Dewan direksi Intel juga membentuk komite khusus untuk mencari CEO baru yang dapat membawa perusahaan keluar dari masa sulit ini. Frank Yeary, ketua dewan independen Intel, menegaskan pentingnya fokus pada efisiensi, profitabilitas, dan kepemimpinan teknologi dalam proses ini.

5. Tantangan dan Harapan untuk Masa Depan Intel

Pengunduran diri Gelsinger terjadi di tengah tantangan besar yang dihadapi Intel. Selain pemutusan hubungan kerja massal dan penangguhan dividen, perusahaan ini juga harus bersaing dengan dominasi Nvidia dan AMD di pasar chip dan AI.

Namun, dengan adanya kepemimpinan baru, Intel memiliki peluang untuk merancang strategi segar yang dapat mengembalikan daya saingnya. Fokus pada inovasi teknologi, efisiensi operasional, dan penguatan hubungan dengan pelanggan diharapkan menjadi kunci kebangkitan Intel. (*)

intel

teknologi

Fenomena Terkini






Trending