LPS Punya "Senjata" Perang Siber Sendiri, Mampu Balik Serang Hacker

4 July 2025 18:48 WIB
Kuatbaca.com.jpeg

Kuatbaca - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tidak hanya memperkuat pertahanan siber, tapi juga mengembangkan kemampuan "menyerang balik" peretas. 

Monang Siringoringo, Direktur Grup Informasi LPS, mengungkapkan bahwa lembaga tersebut telah membangun perangkat dan strategi khusus yang memungkinkan mereka untuk membalas serangan siber, mirip dengan "perang siber" yang terjadi di dunia nyata.

"Makanya yang saya tadi ceritakan, di laptop tim saya itu nggak semua saya tunjukkin, yang di layar itu. Jadi sebetulnya 

ada tools-tools yang kita bangun sendiri, yang mirip-mirip kalau dijalankan waktu perang dengan hacker itu saat perang Israel-Iran, mirip-mirip kayak gitu lah," ucap Monang menjawab pertanyaan wartawan KuatBaca, Jum'at (4/7/2025) sore.

1. Tools yang Dimiliki LPS, Mampu Serang Balik Hacker

Ia menambahkan, LPS bahkan berhasil membobol cloud ransomware milik peretas yang mencoba menyerang mereka.

"Tadinya berusaha membobol kita, kita balik, kita malah membobol dia," tegasnya.

2. Strategi Pertahanan Agresif dan Inovasi Tanpa Henti

Monang menjelaskan bahwa untuk menghadapi peretas yang seringkali memiliki cara berpikir "tidak normal", LPS juga harus mengembangkan strategi yang tidak konvensional. "Ketika serangan terjadi, kita enggak akan agresif nyerang duluan. Enggak. Kalau kita diserang, dan kita anggap ini berbahaya, kita akan serang balik," ujarnya.Pengembangan kemampuan siber LPS ini merupakan hasil dari upaya keras selama sekitar 2,5 tahun terakhir. 

Monang mengungkapkan, di awal masa kepemimpinan Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, keamanan siber LPS masih kurang memadai.

"Pak Purbaya memotivasi kita waktu itu untuk meng-improve, menginovasi teknologi kita termasuk keamanan sibernya," kata Monang. 

Proses ini melibatkan perekrutan hacker profesional untuk membantu, serta mendidik tim internal LPS sendiri.

Inovasi ini terus berlanjut karena ancaman siber yang juga terus berevolusi. "Namanya hacker itu kan berinovasi terus. Maka kami pun berinovasi terus, jadi sampai detik ini pun kami terus akan berinovasi," imbuh Monang.

3. Kolaborasi dengan Industri Keuangan Jadi Prioritas

Meskipun memiliki kemampuan siber yang mumpuni, fokus utama LPS saat ini adalah berkolaborasi dengan sektor dan regulator keuangan. 

"Mungkin fokus kita sekarang ini bagaimana kita bisa membantu di sektor keuangan, industri keuangan. Itu mungkin yang menjadi fokus kita," jelas Monang.

LPS membuka pintu untuk pertukaran pengetahuan dengan lembaga keuangan lain. "Makanya tadi Pak Purbaya mengatakan kita membuka pintu kan untuk bisa berkolaborasi, bertukar knowledge lah dengan sektor keuangan, termasuk juga dengan regulator-regulator keuangan," tambahnya.

Monang juga menyinggung kemungkinan kolaborasi dengan Kementerian Pertahanan di masa depan, meski saat ini belum ada kerja sama yang terjalin. 

LPS juga mengembangkan perangkat pertahanan dan penyerangan siber mereka sendiri, dengan beberapa di antaranya merupakan produk yang disesuaikan atau dimodifikasi dari produk proven yang ada di pasaran."Bahasanya gitu lah, mami sudah siap secara sistem. Tentunya, kami membuka pintu lebar-lebar untuk kerjasama. Apalagi kalau urusan merah-putih (Nasionalisme)," pungkasnya.

teknologi

Fenomena Terkini






Trending