Keunggulan Starlink untuk Transformasi Digital Perikanan di Indonesia

19 September 2023 17:24 WIB
perubahan-iklim-bikin-daerah-tangkapan-nelayan-makin-jauh_169.jpeg

Kuatbaca.com - Dalam rangka mendukung transformasi digital di bidang perikanan tangkap Indonesia, Starlink, sebuah layanan internet berbasis satelit milik SpaceX yang didirikan oleh Elon Musk, dinilai memiliki potensi besar. Layanan ini dilihat sangat membantu dalam memfasilitasi komunikasi nelayan saat berada di tengah lautan, seperti yang ditekankan oleh CEO Telkomsat, Lukman Hakim Abd. Rauf.

1. Backhaul Dengan Kapasitas Mencapai 250 Gbps

Telkomsat, sebagai anak perusahaan dari Telkom Indonesia, berkolaborasi secara eksklusif dengan Starlink di Indonesia. Melalui kerjasama ini, Starlink diintegrasikan sebagai backhaul dengan kapasitas mencapai 250 Gbps.

“Kolaborasi ini semata-mata bertujuan untuk memperkuat komunikasi di laut dan mendukung program transformasi digital di bidang perikanan tangkap," jelas Lukman saat berbicara dalam talkshow Bincang Bahari KKP di Jakarta.

Salah satu kelebihan dari teknologi Starlink adalah kategori satelitnya yang termasuk dalam low earth orbit (LEO). Teknologi ini memberikan kecepatan internet dengan latensi yang rendah namun throughput yang tinggi, mencapai 500 Mbps. Dengan bobotnya yang hanya sekitar 5 kg, Starlink menjadi alternatif solusi atas keterbatasan jaringan komunikasi di laut.

2. KKP Meningkatkan Layanan Digital

Mengikuti komentar dari Lukman, Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto, menambahkan bahwa KKP sedang giat-giatnya meningkatkan layanan digital. Sebagai contoh, aplikasi E-PIT yang berbasis Android telah digunakan oleh masyarakat nelayan untuk mendukung pelaksanaan PNBP Pasca-Produksi serta kebijakan penangkapan ikan yang terukur, yang akan diterapkan mulai tahun depan.

Namun, kinerja dari aplikasi E-PIT masih terkendala beberapa masalah, seperti sinyal yang kurang stabil, error, freeze, hingga forced closed.

"Kendala utama dalam optimalisasi E-PIT memang sinyal. Namun, dengan adanya produk V-STAR dari Telkomsat yang didukung oleh backhaul Starlink, kita berharap dapat mengatasi masalah keterbatasan sinyal di laut," ungkap Doni.

3. Hambatan Keterbatasan Sinyal

Sementara itu, Plt Dirjen Perikanan Tangkap, Agus Suherman, mengonfirmasi perihal keterbatasan sinyal yang menjadi hambatan utama dalam penggunaan aplikasi E-PIT. Ia menegaskan bahwa aplikasi E-PIT memiliki peran penting dalam pendataan dan penyelesaian administrasi perizinan. Dengan pengembangan yang berkelanjutan, aplikasi ini diharapkan bisa menjadi bagian integral dari sistem pemantauan pengawasan perikanan.

Secara keseluruhan, kolaborasi antara Telkomsat dan Starlink ini dilihat sebagai langkah maju dalam upaya meningkatkan sektor perikanan tangkap di Indonesia melalui penerapan teknologi digital. Dengan dukungan teknologi canggih, harapannya, komunikasi nelayan di laut dapat lebih optimal dan mendukung proses perikanan yang lebih efisien dan berkelanjutan.(*)

nelayan
telkomsat
starlink

teknologi

Fenomena Terkini






Trending