Indonesia Bangkit di Era GenAI: Peringkat ke-47 Dunia dan Siap Bersaing Global

Kuatbaca - Indonesia sedang menapaki jalur transformasi digital dengan langkah yang semakin mantap. Salah satu indikator terkuat datang dari dunia pendidikan dan pengembangan keterampilan, khususnya dalam bidang teknologi mutakhir seperti Generative AI (GenAI). Data terbaru menunjukkan bahwa tingkat pendaftaran kursus-kursus berbasis GenAI di Indonesia melonjak hingga 237% dibandingkan tahun sebelumnya—angka yang melampaui rata-rata kawasan Asia Pasifik maupun global.
Kenaikan yang sangat signifikan ini mencerminkan antusiasme tinggi masyarakat Indonesia terhadap teknologi kecerdasan buatan, serta kesiapan untuk beradaptasi dengan revolusi industri digital. Di tengah cepatnya perubahan lanskap kerja dan teknologi, masyarakat terlihat semakin aktif membekali diri agar tak tertinggal oleh perkembangan zaman.
Peringkat Global: Bukan Lagi Penonton
Dalam laporan keterampilan global tahunan yang disusun berdasarkan data dari lebih dari 170 juta pembelajar di seluruh dunia, Indonesia mencatatkan posisinya di peringkat ke-47 secara global dalam penguasaan keterampilan. Sementara itu, di tingkat Asia Pasifik, Indonesia berada di peringkat ke-12, menjadikannya salah satu negara yang paling adaptif terhadap transformasi digital di kawasan.
Walaupun belum berada di posisi puncak, posisi ini menjadi sinyal positif bahwa Indonesia tak lagi hanya sebagai penonton dalam peta pengembangan teknologi global. Dalam kategori kompetensi, para pembelajar asal Indonesia mencatatkan capaian sebesar 41% dalam bidang bisnis, 58% di teknologi, dan 60% dalam ilmu data. Persentase ini menunjukkan arah yang jelas bahwa generasi digital Indonesia tengah berupaya memperkuat landasan kompetensi mereka di bidang-bidang strategis.
Indeks Kematangan AI: Potensi Besar dalam Pembentukan Ekosistem Digital
Untuk pertama kalinya, sebuah indeks yang mengukur kesiapan negara dalam membangun ekosistem AI diperkenalkan, dan Indonesia menempati peringkat ke-43 dalam AI Maturity Index tersebut. Meski masih ada ruang untuk tumbuh, peringkat ini menunjukkan bahwa Indonesia telah meletakkan fondasi penting bagi ekosistem AI nasional, terutama dalam aspek riset, inovasi, serta pengembangan talenta.
Upaya ini didukung oleh kebijakan strategis dari pemerintah seperti Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia 2045 serta program Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) yang mendorong kebebasan eksplorasi ilmu serta kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri.
Transformasi Dunia Kerja Tak Terhindarkan
Tren pembelajaran digital juga mengungkap adanya pergeseran kebutuhan keterampilan di dunia kerja. Di Indonesia, perusahaan mulai menuntut lebih dari sekadar kemampuan teknis. Keterampilan seperti layanan pelanggan, keingintahuan intelektual, serta berpikir kreatif kini mendapat perhatian yang lebih besar.
Dalam laporan serupa, kursus yang berkaitan dengan layanan pelanggan meningkat 53%, keingintahuan (curiosity) naik 51%, kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin naik 48%, dan berpikir kreatif tumbuh 40%. Ini menandakan bahwa dunia kerja Indonesia mulai bergerak menuju ekonomi berbasis pengetahuan dan inovasi, di mana kombinasi antara keterampilan digital dan soft skills menjadi kunci utama kesuksesan.
Langkah-langkah strategis pemerintah dan dunia pendidikan menjadi pendorong utama tren ini. Kebijakan yang membuka akses luas terhadap pembelajaran daring, sinergi dengan platform pembelajaran global, serta dorongan untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum menjadi motor penggerak utama dalam menyiapkan generasi yang siap menghadapi masa depan.
Selain itu, komitmen sektor swasta dan industri teknologi juga memainkan peran penting dalam membangun ekosistem pelatihan dan pengembangan keterampilan yang inklusif. Kehadiran berbagai pelatihan daring bersertifikat dan kemitraan dengan lembaga pendidikan mempercepat lahirnya tenaga kerja digital yang tak hanya adaptif, tetapi juga siap bersaing di pasar global.
Dengan pertumbuhan minat yang sangat tinggi terhadap GenAI dan teknologi lainnya, Indonesia kini memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pusat inovasi digital di kawasan. Meskipun perjalanan masih panjang, momentum yang tercipta saat ini bisa menjadi landasan kuat untuk mempercepat kemajuan ekonomi digital Indonesia.
Jika konsistensi ini terus dijaga, dan seluruh pemangku kepentingan—mulai dari pemerintah, akademisi, industri, hingga masyarakat—bergerak bersama, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan utama dalam peta kecerdasan buatan dunia.