Google Gugat Hacker yang Memanfaatkan Nama Bard untuk Sebarkan Malware

KuatBaca.com - Dalam perkembangan terbaru, layanan kecerdasan buatan generatif seperti Google Bard dan ChatGPT menjadi sasaran penjahat siber. Google, sebagai pemilik Bard, mengambil langkah tegas dengan menggugat sekelompok penipu yang mencatut nama Bard untuk menyebarkan malware. Kejadian ini membuka mata kita terhadap ancaman yang dapat muncul dari penggunaan teknologi AI yang semakin populer.
1. Gugatan Hukum di California
Google telah mengajukan gugatan di California, Amerika Serikat, terhadap sekelompok penipu yang diduga berbasis di Vietnam. Gugatan ini menuduh para penipu menggunakan nama Bard untuk memikat pengguna internet agar mengunduh malware. Tindakan hukum ini mencerminkan perang serius melawan kejahatan siber yang semakin terorganisir dan canggih.
2. Modus Operandi Penipu
Menurut Google, penipu tersebut membuat halaman media sosial palsu dan memasang iklan online yang mengarahkan pengguna untuk mengunduh layanan AI Bard. Melalui postingan yang dipromosikan di Facebook, penipu berusaha menyebarkan malware dengan menyamar sebagai versi terbaru dari Google Bard. Serangan ini menunjukkan betapa penjahat siber semakin pintar dalam memanfaatkan ketidaktahuan pengguna.
3. Ancaman bagi Keamanan Pengguna
Jika aplikasi palsu ini diunduh, perangkat korban dapat terinfeksi malware yang berpotensi mencuri informasi sensitif seperti username dan password media sosial. Ancaman terhadap keamanan pengguna internet semakin nyata, menyoroti pentingnya edukasi terkait keamanan siber dan kecerdasan buatan.
4. Identifikasi Tergugat
Dalam gugatannya, Google menyebut tiga individu tidak dikenal sebagai tergugat. Mereka dituduh membuat klaim palsu, menyebarkan informasi palsu, dan mengaitkan diri dengan Google tanpa izin. Tindakan ini tidak hanya merugikan korban langsung tetapi juga merusak reputasi Google dan layanan Bard.
5. Tindakan Pencegahan dan Perlawanan
Google telah mengambil tindakan dengan mengajukan lebih dari 300 permintaan penghapusan konten terkait penipu ini. Namun, perusahaan teknologi ini tidak hanya berhenti di situ. Mereka berusaha agar tergugat dilarang membuat domain berbahaya di masa mendatang dan dinonaktifkan di pendaftar domain AS. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Google untuk melindungi pengguna dan menghadapi tantangan keamanan siber. (*)